KAMU SEDANG MEMBACA

Dampatigaḷu [Pre Order]

Romance

Bagaimana rasanya menikah dengan kakak kandung dari sahabat sendiri? Canggung? Menyenangkan? Atau, meresahkan? Begitulah kira-kira yang dirasakan Ayana selepas menikah dengan Rangga, di usianya yang masih terbilang belia. Rangga yang notabene pria b...

#18 #adult #ayana #baper #chicklit #cool #coolhusband #dampatigalu #favorit #fiksi #fun #husband #married #nikahmuda #perjodohan #populer #rangga #remaja #romance #romansa #sma #sweet #teenfiction #teenlit #youngadult

Bagian 39 : Digoda bencong

137K 14.3K 1.1K 
                                    

                                              

                            

                                [ happy reading! ]
                            
                              
                              
                                
                                  
                                  
                                
                              
                             
                            

                            

                              
                              Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
                            

                          

                          
[ happy reading! ]
☁️☁️☁️
Setengah tahun hampir dua tahun kemudian.
"Aduh aduh, Azam!" Ayana memekik. "Itu bedak nya kok bisa tumpah semua, subhanallah ..."
Azam mendongak, menatap Ayana yang tengah berjalan mendekati kasur. "Kamu Momma tinggal sebentar udah kayak gini."
"Ayo sini turun!" Azam menggeleng. "Turun gak?!"
"Nda au," (Ga mau)
Tanpa basa-basi, Ayana spontan menggendong Azam menjauh dari kasur. Pasalnya, bedak yang biasa dia pakai untuk mendandani piyik selepas mandi itu tumpah semua keatas kasur.
Pelaku nya yang tak lain adalah si piyik a.k.a baby Azam itu sendiri.
"Tuh kan, muka nya jadi putih semua kena bedak." Ayana mengusap sebagian wajah buah hatinya yang terkena tumpahan bedak.
"Tunggu sini, jangan kemana-mana. Momma mau bersihin kasur." Baru saja jalan lima langkah, balita kecil yang baru bisa berjalan itu sudah merangkak keluar kamar dengan cepat.
"Heh! Azam! Kamu mau kemana?" Ayana bergegas mengejar buah hatinya sebelum nyungsep di anak tangga.
"Pa papa papa pa." Azam mengoceh.
Air liurnya menetes dari mulut mungil yang di dalam nya baru saja tumbuh satu gigi.
"Eh eh, anak gue!" Ayana spontan berlari kecil saat mengetahui tangan Azam hendak menyentuh anak tangga.
Dan, hap!
Dalam sekali tangkap, Azam langsung berada di gendongan Ayana. Dengan gemas, wanita berparas ayu itu menepuk pantat buah hati nya.
"Kamu tuh, ya! Nanti kalo jatuh, terus idung mu ilang jadi pesek gimana?" Tuding Ayana.
Azam melengoskan pandangan. Dia tak merespon perkataan Mamanya. Namun dua detik kemudian suara menggemaskan itu terdengar.
"Omma," (Momma)
"Iya, kenapa sayang?" Tanya Ayana seraya meletakkan Azam di box bayi yang ada di samping kasur.
"Papa." Agaknya Azam mencari di mana keberadaan ayah nya.
"Kamu nyari'in Papa ya?" Ayana bertanya sambil membereskan hasil karya buah hatinya yang ada di kasur.
Dampatigaḷu [Pre Order]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang