'night date with ma husband >< '
***
"Ahh, sakit, loh!" Ayana mengerang.
"Iya, sabar, bentar lagi."
"Pelan-pelan, dong!"
"Udah pelan."
"Ahh! Awsh!"
"Sakit?"
"Iya, lah!"
"Makanya, kalo jalan diliat. Kan jadi kepentok. Untung kamu nggak jatoh." Ujar Rangga seraya mengobati lulut Ayana yang terkantuk meja.
"Iya-iya. Namanya juga buru-buru," Jawab Ayana seraya cemberut.
Rangga mengolesi obat merah disekitar lutut Ayana yang sedikit mengeluarkan darah, kemudian ia tiup perlahan.
"Shhhhh . . " Ayana meringis kecil.
Rangga bangkit sambil membereskan beberapa obat P3K yang semula ia keluarkan. "Udah,"
Ayana melihat seberapa rapi pertolongan P3K Rangga. "Makasih,"
Mengacak rambut Ayana. "Iya, sama-sama."
Ayana memegang tangan Rangga, agar Suaminya itu tak pergi. "Katanya mau potong rambut?"
"Besok aja. Udah malem,"
"Gapapa, sekarang aja . . " Ayana berujar seraya menggoyangkan tangan Rangga ke kanan kiri. Bibirnya mengerucut lucu.
Rangga menghembuskan napas. "Yaudah. Ayo,"
"Yes! Nanti sekalian ke warung pecel lele deket perempatan depan, ya?"
"Ngidam?"
Ayana beralih mengelus perut buncitnya. "Iya, nih. Lagi pengen makan pecel lele plus es teh di perempatan depan."
"Iya. Gih, ganti baju dulu."
"Gendong," Kata Ayana sedikit manja.
Rangga mengulas senyum. "Cie . . udah mulai manja."
Menghempaskan tangan Rangga yang semula dipegang nya. "Ih! Yaudah, gue jalan sendiri."
Ayana hendak bangkit, namun ditahan Rangga. "Bercanda, sayang."
KAMU SEDANG MEMBACA
Dampatigaḷu [Pre Order]
Roman d'amourBagaimana rasanya menikah dengan kakak kandung dari sahabat sendiri? Canggung? Menyenangkan? Atau, meresahkan? Begitulah kira-kira yang dirasakan Ayana selepas menikah dengan Rangga, di usianya yang masih terbilang belia. Rangga yang notabene pria b...