'Hi! Do you miss me?'
***
"Ayana!" Rangga yang baru saja menginjakkan kaki di dalam kamar memanggil nama Ayana dengan volume keras.
Pasalnya, Istrinya itu tidak ada di sekitar rumah. Sudah dicari-cari tapi ngga ketemu batang idungnya.
Dirasa Ayana tidak ada di dalam kamar, Rangga kemudian balik ke lantai bawah.
Menyusuri segala penjuru rumah. Mulai dari halaman belakang, dapur, toilet tamu juga kamar, ruang tamu, ruang perpustakaan, namun Ayana tidak ada disana.
"Ayana!" Rangga beralih tempat ke halaman depan.
"Apa?" Ayana menyahut.
Dengan terburu Rangga menghampiri Ayana yang baru saja menutup pintu gerbang. "Kamu dari mana aja? Saya cari-cari nggak ada di rumah."
"Beli cilok,"
Rangga melirik sebungkus cilok yang ada digenggaman Ayana. "Kok nggak bilang ke saya?"
"Om Rangga tadi ada di ruang kerja. Mau bilang, takut gue nge ganggu. Kayaknya lagi ngerjain berkas penting banget."
Mengelus lembut rambut Ayana. "Seharusnya kamu bilang aja gapapa. Saya bakal beli'in."
"Cuma di depan doang, kok. Nggak jauh-jauh,"
"Kalo ada babi lagi gimana?"
Ayana tertawa ringan. "Udah nggak ada, lah! Kan itu udah tiga bulan yang lalu."
"Siapa tau ada."
Ayana menggandeng lengan berotot Rangga. "Udah yok, masuk."
Rangga memberhentikan langkah Ayana. "Tunggu."
"Apa lagi?" Ujar Ayana seraya menoleh.
"Pegangan,"
Alis Ayana tertaut. "Ngapain suruh pegangan?"
Tanpa mengatakan alasan, Rangga langsung menggendong Ayana ala bridal. Perilaku Rangga yang terbilang spontan itu membuat Ayana memekik.
"Heh! Kaget tau gak!" Ujar Ayana dengan nada terkejut. "Ngapain, sih?"
"Takut kamu capek. Kamu kan udah jalan dari rumah sampe ke gang depan."
KAMU SEDANG MEMBACA
Dampatigaḷu [Pre Order]
RomanceBagaimana rasanya menikah dengan kakak kandung dari sahabat sendiri? Canggung? Menyenangkan? Atau, meresahkan? Begitulah kira-kira yang dirasakan Ayana selepas menikah dengan Rangga, di usianya yang masih terbilang belia. Rangga yang notabene pria b...