Bagian 40 : Happy family

197K 15.4K 2.1K
                                    

udah siap mental belom, buat baca part ending Dampatigaḷu?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

udah siap mental belom, buat baca part ending Dampatigaḷu?

maaf bngt baru bisa update, because lately I've been getting a writing block

maaf banget ya huhu .. 🙏🏻

btw, selamat hari kemerdekaan indonesia yang ke 76 thn

[ happy reading! ]

☁️☁️

Sedari pagi tadi, hujan terus-terusan mengguyur bumi. Tak terlalu deras, tapi cukup membuat rasa malas untuk mengerjakan sesuatu timbul di dalam diri.

Seperti sepasang suami istri bersama anak pertama mereka yang sedang berleha-leha di kamar sambil menonton televisi.

"Loh, Mas! Azam tadi kemana?" Ayana bertanya kepada Rangga yang sedang bersandar dipundak sebelah kirinya.

"Tadi kan, di sini." Tuding Rangga ke tengah kasur.

"Tapi kan dia ga ada!"

"Yaudah, berarti ilang." Rangga menjawab santai.

Menggeplak puncuk kepala lelaki itu tak terlalu keras. "Ck! Nyebelin banget sih. Ntar kalo dia beneran ilang gimana?"

"Ga bakal, Ayana." Rangga mendongak, menatap paras Istrinya yang tertekuk. "Palingan dia ada di sekitaran kamar."

Menyingkap selimut yang membungkus kedua kakinya sampai perut, Ayana hendak bangkit mencari dimana keberadaan anak nya.

"Mau kemana? Sini, balik. Saya udah PW malah ditinggal." Rangga merengek, meminta Ayana kembali pada posisinya semula.

"Lebay amat perawan." Cibirnya.

"Eh, saya jangan ditinggal!" Rangga mengarahkan salah satu tangan nya kearah Ayana.

"Azam!" Ayana membuka selambu kamar. Wanita itu tak memperdulikan Rangga yang sedang gulung-gulung di kasur.

"Azam, kamu di mana sayang?" Ayana mengintip kebawah ranjang.

"Ck! Ni bocil satu kemana, sih?" Rutuk nya.

"Coba cek di luar kamar." Rangga memberi usulan.

"Tapi kan, pintunya ke tutup. Gamungkin Azam bisa buka pintunya."

Dampatigaḷu [Pre Order]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang