Bagian 28 : Kode

167K 17.6K 2.8K
                                    

HAI!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

HAI!

maaf ya . . up nya rada lama , soalnya kemaren masi agak sibuk sama tugas ehehe

btw , para pembaca Dampatigaḷu umur berapa aj sih kalo boleh tau? ajsjsjsj
(๑´•.̫ • '๑)

kalo ada typo jangan lupa tandain, ya! nanti bakal aku revisi lagi

jangan lupa ramein! (≧▽≦)

[ selamat membaca cerita Rangga Bratanadipta , dan Ayana Ayudia ♡' ]

☁️☁️☁️

"MAS RANGGA! KAMU DIPANGGIL SAMA PAPAH, DISURUH KE BAWAH SEBENTAR!" Ayana berteriak keras dari lantai bawah, guna memanggil Rangga yang nobene sedang berada di kamarnya.

"His! Kalo manggil Suami kamu tuh yang sopan, sayang. Gaboleh teriak-teriak kayak gitu." Asviva menegur.

"Kamu naik ke atas, samperin Rangga, terus ngomong nya pake nada halus." Lanjutnya.

Ayana menggaruk pelipisnya yang tidak gatal. Meringis kecil, lantas berujar. "Iya. Ayana ke kamar dulu ya, Ma. Buat manggil Mas Rangga."

Hendak bangkit, namun kemunculan Rangga dari anak tangga paling atas membuatnya urung.

"Nah, tuh, dia dah muncul." Tuding Ayana kearah Rangga yang tengah menuruni anak tangga.

"Kenapa?" Rangga bertanya.

"Dipanggil Papa, tuh, dibelakang."

"Ngapain?"

"Udah, kamu kesana aja dulu, Ngga." Sahut Asviva.

Mengangguk sopan. "Iya, Ma. Rangga ke Papa dulu. Permisi,"

Ayana balik duduk disamping Asviva. "Ma,"

"Iya, apa, sayang?" Asviva menjawab seraya mengelus perut Ayana.

"Dulu, waktu Mama hamil Ayana, Mama pernah ngerepotin Papa, nggak?"

Mengerutkan kening bingung. "Maksudnya? Ngerepotin kayak gimana?"

"Yahh . . kayak minta dibeli'in ini itu, terus yahh . . kayak gitu-gitu lah pokoknya. Emang Mama pernah, ya?"

Asviva manggut-manggut. "Pernah. Waktu itu, Mama kepengen beli udang tusuk. Tapi, sama Papa kamu nggak diturutin."

"Jahat banget. Nggak kayak Mas Rangga," Ayana berujar spontan.

Dampatigaḷu [Pre Order]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang