3. Ketakutan Arkana

1.2K 123 1
                                    

Morning!
Aku update ya. Jangan lupa vote dan komen.

Jangan lupa follow akun wattpadku juga. Hehe

Happy reading

❣️❣️❣️




"Nih, obat elo." Echa menyerahkan obat milik Arkana. Tentu saja Arkana langsung menerimanya. Untung tadi Arkana tidak sampai pingsan seperti kemarin.

"Makasih, Cha."

Echa mengambilkan air mineral gelas yang ada di kardus dekat ranjang UKS. Diberikannya air itu kepada Arkana.

"Nih airnya."

"Makasih sekali lagi," ucap Arkana. Echa hanya membalasnya dengan anggukan.

Arkana menelan obat itu dengan kesusahan. Maklum saja dia jarang sakit. Paling mentok masuk angin. Itu pun setelah diolesi minyak kayu putih atau minyak angin langsung sembuh. Bisa dibilang Arkana jarang sekali minum obat.

"Hasil PAT udah keluar. Barusan Bu Yonita membagikan hasilnya ke kelas waktu gue ngambilin obat lo," jelas Echa.

"Oh, ya?"

"Punya lo gue taruh di meja lo."

"Makasih. Terus punya lo gimana hasilnya?"

"Nilai gue masih di bawah lo," jawab Echa galak. Arkana malah terkekeh.

"Maaf ya, Cha," ucap Arkana menyesal.

"Bukan salah lo juga kali. Gue aja yang kurang usaha."

"Cha, gimana kalau kita belajar bareng aja?"

Echa mengernyitkan dahi. "Gila! Lo kan saingan gue."

"Tapi gue pribadi nggak nganggep lo sebagai saingan. Malah gue pengin jadi partner belajar lo. Kayak Bang Elang sama Kak Viona gitu. Lo tahu kan kalau mereka berdua sering belajar bareng."

"Ya, tapi…."

"Gue bakal minjemin catetan gue di bimbel ke lo. Catetan gue dari bimbel lumayan lengkap. Ada beberapa yang bahkan nggak diajarin di sekolah. Mau, kan?"

"Serius?" tanya Echa.

Gadis itu sebenarnya tertarik dengan penawaran Arkana. Pasalnya dia tidak bisa ikut bimbel seperti Arkana. Apalagi Arkana belajar di tempat bimbel yang terkenal dan pastinya mahal. Echa sadar betul dia tidak akan pernah bisa belajar di bimbel seperti Arkana.

"Iya. Serius, Cha. Mau, ya?" rayu Arkana lagi. Masih pantang menyerah untuk menakhlukkan hati Echa.

"Oke. Gue terima tawaran lo."

"Gitu dong, Cha. Mau belajar kapan?"

"Terserah lo."

"Nanti pulang sekolah gimana? Mumpung gue nggak ada bimbel hari ini."

"Boleh, tapi di mana?"

"Di perpustakaan aja kayak Bang Elang dan Kak Viona. Biasanya mereka juga ke perpus sore-sore."

"Oke."

The Memories of ArkanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang