𝘍𝘰𝘭𝘭𝘰𝘸🌱 𝘝𝘰𝘵𝘦 & 𝘊𝘰m𝘮𝘦𝘯𝘵
⚠ 𝙋𝙚𝙧𝙝𝙖𝙩𝙞𝙠𝙖𝙣 𝘽𝙖𝙘𝙖𝙖𝙣❗ ⚠
⛔
Kasur yang tersusun rapi sudah tak berbentuk lagi, pakaian yang ditanggalkan berserakan tak tentu arah. Kedua keringat yang dihasilkan bersama saling berderu nafas mengejar ujung kenikmatan yang saling terpendam.
Ranjang yang kokoh masih bisa mengontrol goyangan gila oleh keduanya. Entah yang keberapa kali Donghyuckmengerang dan mendesah entah berapa lama ia menggigit bantal sampai mulutnya terasa linu.
Kejantanan yang terus menusuk tanpa henti dilubang yang sudah mengalir cairan putih merupakan suatu pemandangan yang erotis bagi Mark. Tidak ada keraguan dan kesulitan bagi keduanya untuk memasukan kejantanan Mark pada lubang Donghyuck.
Wajah merah peluh keringat tercampur air mata tak menghentikan Alpha bertubuh tegap itu terus mengejar klimaks nya. "Markh-Ahh! Ah! Shh!" Dengan gaya berkuda Donghyuck merasakan kejantanan Mark semakin dalam memukul rahimnya begitu kuat.
Nikmat. Sakit, perih semua terasa menjadi satu bagi Donghyuck, air mata yang sudah berhenti mengalir dan tubuh mulai mengikuti ritme, Donghyuck seakan dibuat melayang oleh Mark. Omega itu sungguh menikmati perlakuan Mark dari semula yang memulai lalu menahan rasa sakit, sang Alpha itu handal menyusun strategi.
Benarkah ini Mark? pria yang dulunya tak ingin disentuh sekarang menyentuh dirinya sepuasnya. Suara cipakan kulit semakin keras, tempo cepat yang Mark berikan membuat Omega dibawah sana susah payah mengendalikan tubuhnya.
"AH!!"
Donghyuck menjerit, memejamkan matanya erat saat suatu bagian sensitifnya ditumbuk berkali-kali oleh kenjantanan Mark. "Disini rupanya ya? Hm?" ucap Mark dengan nafas yang sedikit tersenggal.
"Markh! Pelannh uh! Ssh-"
"Akkhh! Mark-"
Tangan yang meremat kencang seprei dan bantal tak mampu menahan klimaksnya yang datang secara bertubi-tubi. Omega manis itu mengerang tubuhnya menegang dan kejang akibat ulah Mark. Cairan sperma yang keluar dari kejantanan Donghyuck membasahi kasur.
Donghyuck benar-benar dibuat melambung tinggi, kenikmatan yang tiada tara membuat sekujur tubuhnya meremang hebat. Urat tangan serta lehernya kembali normal seakan mengangkat beban berat karena tembakan cairan putih yang Mark berikan begitu banyak memenuhi lubangnya dan mengalir dipaha mulusnya.
Donghyuck tengkurap lemas tak berdaya hingga Mark menyusul memeluknya dari samping, mengecup kepala yang sudah penuh oleh keringat yang membasahi setiap pori-pori di kulit. Biarlah sepasang mate itu beristirahat setelah aktivitas yang membuat mereka terkapar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mate Mysophobia √
FanfictionBagaimana jika seorang Alpha pengidap Mysophobia bertemu dengan Mate nya yang memiliki kemampuan menghipnotis? . . ...