MM|15

4.8K 542 19
                                    

𝘍𝘰𝘭𝘭𝘰𝘸🌱 𝘝𝘰𝘵𝘦 & 𝘊𝘰𝘮m𝘦𝘯𝘵

⚠ 𝙋𝙚𝙧𝙝𝙖𝙩𝙞𝙠𝙖𝙣 𝘽𝙖𝙘𝙖𝙖𝙣❗ ⚠

⚠ 𝙋𝙚𝙧𝙝𝙖𝙩𝙞𝙠𝙖𝙣 𝘽𝙖𝙘𝙖𝙖𝙣❗ ⚠

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Hendery kembali menoleh cepat matanya menatap Donghyuck seakan menanyakan semua hal.

"Mark?" Donghyuck mengangguk.

"Tidak apa kan hyung?" Hendery terdiam sebentar matanya sudah kembali fokus kejalan.

"Baiklah." jawab Hendery menyetujui, Donghyuck tak bisa menahan senyumnya yang terukir manis dibibir sekilas pikiranya berputar kembali dan bertanya-tanya kenapa Mark mau menjemputnya tanpa paksaan.

.

.

.

Lucas menatap tas selempang kecil yang ada dikasurnya ia berada di asrama tempat perusahaanya bernaung. Begitu cerobohnya Donghyuck selalu meninggalkan kebiasaan buruk saat mabuk maupun tidak, Donghyuck meninggalkan tasnya di mobil Renjun yang entah apa isinya namun seketika Lucas langsung mengambilnya mengatakan agar dia saja yang menyimpanya.

Lucas mengambil ponselnya untuk menghubungi Donghyuck dan menanyakan keadaanya sekarang saat dirinya sempat diserang oleh Alpha gila semalam. Telpon pun terhubung Donghyuck akan mengatakan akan mengambilnya jika sempat dan juga mengatakan dirinya baik-baik saja saat ini membuat Alpha yang ditelponya bernafas lega.

Saat ini Renjun tengah pergi ke kediaman kakaknya yang tengah mengadakan pesta karena tempat tinggalnya yang baru di dekat Kota Seoul. Mau tak mau Lucas hanya menganggur bersama waktu luangnya karena beberapa hari ini mereka tidak ada job.

"Hah.. sial. Sungguh membosankan"

Beda hal nya dengan Alpha yang dingin dan tanpa banyak memberi ekspresi di wajahnya ini. Mark menatap dokumen-dokumen yang menumpuk didepan matanya, sejak kapan pekerjaanya menjadi menumpuk begini? Ia kembali membayangkan kembali aroma yang akhir-akhir ini membuat jiwa Alpha nya terusik.

Saat itu panas terik menyinari Kota Seoul membuat kulit putih Mark harus merasakan sengatan panas matahari. Ia baru saja dari minimarket untuk membeli beberapa minuma bersoda, sialnya saat membayar ia melupakan dompet yang tertinggal.

Mark keluar dari minimarket dan berlari kecil untuk mengambil dompetnya di mobil yang terparkir di sebrang jalan.

BRUKK!!

Karena kelalaianya dalam penglihatan sesorang dari arah berlawanan menubruknya hingga Mark terjungkal kebelakang bersama pemuda yang dihadapanya. Kesan pertama yang diingatnya bukan sakit dibokongnya melainkan aroma manis khas Vanilla bercampur Cotton itu menarik perhatian indera penciumanya. Sayang, rasa tak nyaman malah membuat Mark jengkel saat pemuda itu menekan kejantananya sebagai tumpuan agar tidak tengkurap.

Mate Mysophobia √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang