MM|22

4.2K 373 2
                                    

𝘍𝘰𝘭𝘭𝘰𝘸🌱 𝘝𝘰𝘵𝘦 & 𝘊𝘰𝘮m𝘦𝘯𝘵

⚠ 𝙋𝙚𝙧𝙝𝙖𝙩𝙞𝙠𝙖𝙣 𝘽𝙖𝙘𝙖𝙖𝙣❗ ⚠

⚠ 𝙋𝙚𝙧𝙝𝙖𝙩𝙞𝙠𝙖𝙣 𝘽𝙖𝙘𝙖𝙖𝙣❗ ⚠

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Sejak kapan?" tanya Hendery memecahkan keheningan di ruanganya.

Sudah dua hari Donghyuck tidak bekerja untuk merawat Mark hingga kembali pulih namun seperti yang diharapkan, Alpha itu sudah sembuh dalam waktu sehari saja. Pagi tadi Donghyuck ditelepon hyungnya mengingatkan untuk menyuruh Mark untuk bertemu denganya jika sudah sembuh.

Setelah memberitahu hal itu ke Mark, keduanya pun berangkat menggunakan mobil dan menuju rumah sakit tempat Hendery bekerja. Setelah sampai, keduanya memasuki rumah sakit yang terbilang luas sambil bergandeng tangan Donghyuck mengatakan jika dirinya sudah memberitahu Hendery tentang hubungan mereka, oleh sebab itu Mark sudah tidak meragukan lagi jika Hendery sudah tahu.

Di luar ekspetasi mereka, Donghyuck dan Mark mengira jika Hendery meminta Mark bertemu denganya untuk konsultasi tentang penyakitnya yang kambuh. Tapi ternyata hyungnya ini meminta penjelasan lebih lanjut mengenai hubungan mereka. Donghyuck meneguk ludahnya kasar saat mendapatkan pertanyaan mudah namun terdengar sulit untuk dikatakan.

Melihat pandangan serius dari hyungnya sempat membuat bulu kuduknya merinding kecil. Mark dan Donghyuck saling menatap satu sama lain lalu kembali menunduk. "Kami sudah seminggu berpacaran" Donghyuck menoleh kearah Mark yang menjawab dengan percaya diri. Seminggu? Benarkah? Gumam Donghyuck malah tak percaya dengan jawaban Alphanya.

Hendery memandang sinis keduanya secara bergantian. Mereka seperti seorang siswa yang tengah dimarahi guru karena terlambat. "Sudah seminggu ya?" kata Hendery memastikan lalu berjalan kearah Donghyuck yang semakin menundukan kepalanya.

"Ma-maaf hyung. Banyak yang terjadi aku tak bisa memberitahumu lebih cepat."

"Banyak yang terjadi?" seketika membuat pipi Donghyuck bersemu merah pikiranya benar-benar kotor saat ini, Omega itu kemudian mengangguk kikuk menjawab pertanyaan dari hyungnya.

Entah senang atau tidak Hendery menyuruh Donghyuck untuk keluar terlebih dahulu dari ruanganya, menyisakan Mark yang masih berdiri tegak sendirian bersama nya. Mark mengangguk kepada Donghyuck yang menatapnya khawatir. Akhirnya Omega itu mengikuti yang diperintahkan Hendery, ia menunggu persis di depan pintu sambil sesekali menempelkan kupingnya di pintu tersebut walau usahanya sia-sia dan tak mendengar apapun.

"Donghyuck mengatakan jika kalian Mate. Benarkah?"

"Benar." jawab Mark menatap Hendery tanpa ragu.

"Sebenarnya aku ingin sekali cukup bukti, tapi sepertinya aku cukup mempercayai mu Mark."

"Terimakasih." jawab Mark sembari menundukan kepalanya.

"Kau boleh memanggilku hyung." ucap Hendery menepuk bahu Mark mantap.

"Terimakasih. Hyung-" kata Mark mengulang

"Jaga adik ku. Itu pesanku, jika dia nakal jewer saja kupingnya."

Mark dapat menangkap ekspresi Hendery yang benar-benar menaruh kepercayaan padanya, mata yang benar-benar mengungkapkan rasa sedih dan juga kelembutanya. Namun walau begitu Donghyuck masih menjadi tanggung jawab Hendery selama mereka berdua belum menikah.

Mark keluar dari ruangan Hendery membuat Donghyuck seketika heboh menanyakan percakapan apa yang mereka katakan selama di dalam. "Apa yang kalian bicarakan? Apa yang hyung ku lakukan padamu? Kau di pukul? Di cubit? Kau tidak terluka kan Mark?" tanya Donghyuck bertubi-tubi sambil mengecek area tubuh Mark. Mark terkekeh pelan, ia meraih kedua tangan Donghyuck.

"Aku tidak apa-apa. Hyung mu hanya menyuruhku untuk menjagamu dan sepertinya kita sudah di setujui" jawab Mark tersenyum. Donghyuck tak bisa menyembunyikan rasa senang nya ia langsung memeluk Mark erat dan dibalas oleh Alpha itu.

"Mau jalan-jalan?" tanya Mark langsung dianggukan Donghyuck dengan semangat.

Satu ekspresi yang dikeluarkan Alpha dengan jas dokternya disana, adalah datar. Perasaan yang campur aduk dan harus menerima kenyataan adiknya bertemu dengan mate masih menangkap keraguan. Aroma feromon mereka memang sama. Dan itu adalah bukti yang cukup bagi Hendery.

Rasa lega namun juga sedih karena Omega kecilnya telah menemukan yang ia cari. Senyum mengembang dibibir Hendery menatap foto profil Donghyuck diponsel miliknya. Dia sudah besar ternyata gumamnya.

.

.

.

Sepasang kekasih itu menghabiskan waktu mereka seharian. Setelah mendapat persetujuan dari Hendery tentang hubungan mereka, Donghyuck maupun Mark semakin lengket.

"Aaa~ aku mau itu!"

"Kau sudah makan terlalu banyak Donghyuck. Perutmu bisa sakit."

"Tapi itu kesukaanku!"

Mark memejamkan matanya sebentar, Omeganya terus merengek meminta hot dog- setelah mereka makan siang dengan menu yang beraneka macam. Dan yang membuat heran Mark adalah terbuat dari apa perut Donghyuck yang masih kelaparan walau porsi makanya banyak.

Akhirnya Mark membeli hot dog tersebut untuk Donghyuck, tanganya sama sekali tidak pegal walau membawa pop corn dan dua gelas es minuman. Donghyuck tak bisa menahan kegiranganya saat mengambil pesanan nya datang. Mark tersenyum kecil, ia akan membayar semua yang dilakukan Donghyuck padanya selama dirinya sakit dan membuat Omega itu puas bersenang-senang untuk hari ini. Setelah puas dengan apa yang diminta Donghyuck keduanya duduk di kursi tunggu area bioskop dan menunggu penjaga memperbolehkan masuk saat film itu akan dimulai.

Mereka memesan tiket film yang bertemakan horror. Sudah lama Donghyuck menginginkan film horror yang terbaru sejak dirinya sibuk dengan pekerjaanya. Mark mengiyakan ajakan Donghyuck walau dirinya belum pernah menonton film horror setidaknya Alpha ras dominan itu tak pernah memiliki takut terhadap hantu.

-

Hampir memakan kurang lebih tiga jam mereka menonton film dibioskop keduanya berjalan menuju toilet untuk buang air kecil dan mencuci tangannya. Rasa was-was yang dirasakan Omega itu membuat Mark tertawa renyah. Karena terbawa suasana, Donghyuck sedikit panik ketika ada suara yang tiba-tiba muncul atau cukup keras membuatnya sering terkejut dan mengumpat.

Hari semakin larut, Mark benar-benar menepati janjinya untuk membuat Donghyuck puas hari ini. Alpha itu menoleh pada Omeganya yang tertidur pulas dimobilnya sesekali membenarkan poni Donghyuck yang menutupi wajahnya.

Untung saja mereka sudah makan malam jadi tak perlu khawatir dan membangunkan Donghyuck lagi. Senyum mengembang di bibir Mark, ia merasa sesuatu yang muncul perlahan di hatinya. Seperti kembang api yang meletup letup Alpha itu kini sering tersenyum dan berbicara. Mungkin hadirnya seseorang disampingnya sekarang hidupnya perlahan berubah menjadi lebih baik. Ratusan bahkan ucapan terimakasih tak mampu membayar semua usaha Omega manis ini pikir Mark.

Mark meraih tangan Donghyuck menggenggamnya pelan agar tidak terbangun lalu mengecupnya sekali Mark tak melepaskan genggamannya hingga mereka sampai di apartemen.

.

.

.

.

.

Sorry for the typo🌱

Mate Mysophobia √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang