𝘍𝘰𝘭𝘭𝘰𝘸🌱 𝘝𝘰𝘵𝘦 & 𝘊𝘰𝘮m𝘦𝘯
⚠ 𝙋𝙚𝙧𝙝𝙖𝙩𝙞𝙠𝙖𝙣 𝘽𝙖𝙘𝙖𝙖𝙣❗ ⚠
Setelah mendadak menjadi pelayan di apartemen Donghyuck, kini keduanya berbaring di kasur milik Donghyuck dengan posisi kepala yang berlawanan arah sambil memandang langit-langit kamar. Beta itu setia dengan masker mulutnya yang terus menempel walau Donghyuck sudah menghabiskan satu botol sabun penuh saat mandi tadi.
Donghyuck bisa membaca raut wajah Renjun yang sedih, seperti akan ada sesuatu hal yang penting untuk dikatakan darinya, Donghyuck memilih diam sebelum Renjun memulai percakapan.
"Aku putus" ucap Beta itu membuat Donghyuck syok dan menoleh ke arahnya.
"Kenapa? Apa yang terjadi? Dia menyakitimu?"
Renjun menggelen pelan. "Aku yang menyakitinya."
Donghyuck terdiam menunggu ucapan selanjutnya dari Renjun, Beta itu perlahan ikut menoleh kearahnya. "Aku menyukai seseorang."
"Siapa?" tanya Donghyuck ragu-ragu.
Renjun menalingkan wajahnya memandang langit kamar Donghyuck. "Lucas"
"Sejak kapan?!" tanya Donghyuck sedikit meninggikan suara karena syok.
"Aku tidak tahu."
Renjun bangkit mengambil jaketnya yang ada disamping dan langsung memakainya. Melihat hal itu Donghyuck mengambil posisi duduk menatap Renjun yang tengah bersiap.
"Mau kemana?"
"Aku harus kembali, manager ku sepertinya sudah mengirimi ku pesan."
"Kenapa baru sekarang?"
"Apa?"
Donghyuck kemudian turun dari kasurnya dan berjalan ke arah Renjun. "Kenapa baru mengatakanya sekarang Njun, kau menyukainya?"
Setelah membenarkan pakaianya, Renjun diam tak menjawab walau mereka sempat menatap satu sama lain, ia lalu keluar dari apartemen bersama Donghyuck. Sesampainya didepan pintu Renjun berbalik menatap Donghyuck.
"Lucas benar-benar tidak pulang sampai sekarang. Aku akan mengabari mu jika dia kembali." Kata Renjun.
Setelah mengatakan hal itu Renjun langsung pergi meninggalkan Donghyuck yang masih belum mendapatkan jawaban darinya. Dengan wajah tanpa ekspresi Renjun mengendarai mobil nya dan menuju asrama.
"Haah.."
Renjun mengela nafas nya lega. Sepertinya mengungkapkan isi hatinya pada Donghyuck bukanlah suatu hal yang salah. Tidak sampai satu jam mobil Renjun sudah terparkir di parkiran asramanya, dirinya tidak langsung masuk tapi duduk di tangga di depan pintu kaca ruang utama cafeteria.
Beta itu duduk meringkuk, rasa penat di kepala benar-benar menguras tenaga dan juga pikiran nya. Samar-samar Renjun mendengar suara mobi datang namun tak membuat posisinya berubah. Ia semakin yakin saat seseorang yang keluar dari mobil adalah orang ia kenal.
Seseorang itu ikut duduk bersebelahan dengan Renjun, ia mendongak sambil memejamkan matanya penat. Bau alcohol yang menyengat bercampur feromon yang bervariasi menempel pekat ditubuh seseorang itu.
"Hari yang cerah."
Renjun menoleh menatap Lucas yang sudah terbaring nyaman disebelahnya.
"Kau mabuk."
Ukiran senyum ditampilkan membuat wajah bodohnya semakin terlihat. Keduanya termenung menikmati kesunyian di siang hari. Dengkuran cukup keras oleh Alpha sebelahnya membuat Beta itu mau tak mau menggotong teman sekamarnya ke asrama nya.
.
.
.
Donghyuck merebahkan tubuhnya di sofa sambil bermain ponsel. Tubuhnya semakin membaik daripada pagi tadi, tak ingin berlarut larut dalam pikiran mengenai Renjun yang menyukai Lucas lebih baik ia masak untuk Mark yang sebentar lagi akan pulang.
Sudah hampir pukul delapan malam Donghyuck menunggu Mark di dapur dengan makanan yang berjejer rapi dan siap di santap. Omega itu hampir saja terlelap dari tidurnya jika suara pintu apartemen tidak berbunyi.
"Mark!" seru Donghyuck berlari menghampiri Alphanya yang sudah membentangkan tanganya dan memeluk Donghyuck. Baru sehari Donghyuck sudah benar-benar merindukan Alphanya seakan lupa jika orang itu yang membuatnya sulit berjalan tadi pagi.
"Aku sudah menyiapkan makanan. Yuk!" ajak Donghyuck langsung menggandeng Mark ke dapur.
Dengan semangat Omega itu terus memperkenalkan masakanya yang cukup banyak tanpa sedikitpun jeda. Mark yang dibuat cengo hanya bisa melihat berbagai makanan yang dihadapkan oleh Donghyuck.
"Tapi ini terlalu banyak Donghyuck."
"Tidak apa-apa, aku bisa menghabiskanya" ucap Donghyuck lalu duduk dikursi dan menuangkan lauk nya di piring. Mark terkekeh geli mendengar jawaban Donghyuck, akhirnya mereka makan bersama sesekali mendengar ocehan Omega itu untuk yang tadi pagi.
Masih saja..
Setelah acara makan selesai, Mark bersiap untuk mandi, dirinya melihat Donghyuck yang sedang ingin mencuci piring di dapur senyum jahil seketika mengembang di bibir sang Alpha.
"Kau sudah mandi?" Donghyuck terlonjak kaget saat Mark meletakan dagunya di pundaknya secara tiba-tiba. Omega itu mengangguk lalu melanjutkan aktivitas mencuci piringnya.
"Sudah."
Mark mendengus pelan. "Aku mau mandi."
"Ya sana Mark, nanti kau bisa masuk angin jika terlalu malam." Tak menggubris, Mark menghirup dalam-dalam feromon Donghyuck yang sepertinya mulai menjadi candu nya.
"Mark.." panggil Donghyuck kepalanya mulai pegal karena terus miring kesamping. Alpha itu sibuk mengendus seperti kucing yang mencari tempat kesukaannya.
"Jangan." ucap Donghyuck sedikit mendorong Mark kebelakang saat merasakan tangan kekar mengusap paha depanya.
"Sana pergi mandi! Nanti- AKH! MARK!! "
.
.
.
.
.
Sorry for the typo🌱
KAMU SEDANG MEMBACA
Mate Mysophobia √
FanfictionBagaimana jika seorang Alpha pengidap Mysophobia bertemu dengan Mate nya yang memiliki kemampuan menghipnotis? . . ...