MM|6

5.6K 548 3
                                    

𝘍𝘰𝘭𝘭𝘰𝘸🌱 𝘝𝘰𝘵𝘦 & 𝘊𝘰m𝘮𝘦𝘯𝘵

⚠ 𝙋𝙚𝙧𝙝𝙖𝙩𝙞𝙠𝙖𝙣 𝘽𝙖𝙘𝙖𝙖𝙣❗ ⚠

Pukul sebelas malam Mark terdiam, beberapa kali dirinya berusaha memejamkan mata namun hasilnya nihil

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pukul sebelas malam Mark terdiam, beberapa kali dirinya berusaha memejamkan mata namun hasilnya nihil. Ini bukan pertama kalinya ia ditembak perasaan cinta oleh seorang Omega bahkan kaum manapun

Mark hanya tidak menyukai suatu hubungan yang tidak jelas dan tak akan pernah mempercayai suatu ikatan kaum leluhurnya. Apalagi saat ini ia memiliki phobia nya. Tak jauh berbeda dengan di sebelah apartemennya yang sedang melamunkan kebersamaannya dengan orang yang disukai, Donghyuck.

Sungguh jika di ingat-ingat apakah ini waktu yang tepat untuk menunjukan isi hatinya? Semenjak mengatakan perasaan pada Mark, Mark jadi banyak diam dan jarang menatapnya pada Donghyuck. Omega itu langsung mengacak-acak rambutnya frustasi. Lebih baik dirinya tidur lebih awal dan fokus bekerja besok

.

.

.

Pagi ini, hari bekerja Donghyuck telah tiba setelah sarapannya selesai ia langsung mencuci alat makannya dan bersiap pergi bekerja.

Ketika ingin membuka pintunya Donghyuck menangkap dua sosok bayangan di depan ujung sepatu kakinya. "Baby.." sapa Lucas yang sudah tiba didepan apartemen Donghyuck bersama Renjun.

"Lucas? Renjun? Ada apa? Bukankah kalian menyiapkan konser kalian?"

"Kami hanya ingin memberimu ini." Renjun menyodorkan dua tiket konsernya untuk sahabatnya itu.

"TIKET KONSER?! Untukku? Gratiiiss?!"

"Yes! Itu untukmu dan Hendery hyung jika dia mau. Kau benar-benar beruntung saat ini kau tahu?" ujar Renjun. Memiliki teman penyanyi benar benar menyenangkan pikir Donghyuck tak perlu repot mengantri membeli tiket kedua temannya dengan percuma memberinya tiket.

Mata Donghyuck berbinar ia langsung memeluk pada kedua sahabatnya itu "Terimakasih!!" Tak ingin menyianyiakan kesempatan Lucas dengan senyum jahilnya menenggelamkan wajahnya diceruk Donghyuck sesekali menghirup aroma khas vanilla itu.

"Sama-sama sayang-aakh..!" Renjun mendongak melepaskan pelukannya dan tak lupa menjambak rambut belakang Lucas yang sedang mencuri kesempatan.

"Kau harus tahu kami sengaja keluar untuk bilang mencari makanan pada manajer padahal hanya memberimu tiket ini."

Oh rasanya Donghyuck sangat terharu mendengar ucapan dari Renjun begitu beruntungnya dirinya memiliki dua sahabat ini pikirnya. "Renjunna.. aku terharu!" Renjun seketika jijik mendengar ucapan Donghyuck yang terdengar seperti anak kecil suara deringan ponsel membuat ketiganya menoleh.

Ponsel Lucas berbunyi tertera nama manajer mereka disana membuat kedua mata mereka terbelalak panik. "Renjun sepertinya kita harus pergi! Donghyuck kau harus menontonku paham? pastikan kau berteriak namaku saat aku tampil!"

Mate Mysophobia √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang