MM|40

3.5K 315 8
                                    

𝘍𝘰𝘭𝘭𝘰𝘸🌱 𝘝𝘰𝘵𝘦 & 𝘊𝘰𝘮m𝘦𝘯𝘵

⚠ 𝙋𝙚𝙧𝙝𝙖𝙩𝙞𝙠𝙖𝙣 𝘽𝙖𝙘𝙖𝙖𝙣❗ ⚠

⚠ 𝙋𝙚𝙧𝙝𝙖𝙩𝙞𝙠𝙖𝙣 𝘽𝙖𝙘𝙖𝙖𝙣❗ ⚠

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Enam bulan kemudian..

Dokumen-dokumen itu menumpuk terus menerus tanpa henti di meja kantor milik seorang pria dengan sepasang mata tajamnya. Jarinya terus mengetik dibalik layar laptop tanpa mengeluarkan ekspresi apapun, pria berwajah tegas dan terlihat dingin itu sampai tak mendegar suara sekretarisnya yang memanggil manggil namanya berulang kali, satu tepukan dipundak berhasil membuat sang Alpha menoleh kaget.

"M- maaf bos. Aku hanya ingin menyampaikan jika waktu sudah sangat malam. Bos bisa istirahat sekarang agar besok tidak terlambat untuk penerbangan kita."

Tak berniat membuat atasanya kaget, sekretaris disampingnya mati-matian menelan ludahnya susah payah. Mark mengangguk kikuk, Alpha itu kemudian menutup laptopnya dan segera bangkit.

"Ah- iya. Aku akan pulang sekarang."

Sekretarisnya mengangguk, menatap setiap pergerakan bos nya yang tengah bersiap untuk pulang. Sudah hampir setengah tahun sikap pria itu berubah setelah kejadian yang menimpanya. Alpha itu sering melamun, lebih banyak diam dan tidak fokus bekerja membuat sekretarisnya harus menjelaskan laporannya berkali kali.

Penampilan? Benar.

Tentang penampilan pria itu benar-benar kacau dan berantakan, kondisinya sebenarnya sangat cukup memprihatinkan bagai raga tanpa jiwa. Mark benar-benar seperti robot yang hidup setiap sekretarisnya mengarahkan pekerjaan untuknya.

-

Langkah kakinya terhenti, tangannya yang berurat sedang menyentuh ganggang pintu apartemen miliknya yang dingin. Suara sepatu hak tinggi yang terdengar familiar membuat bola mata Mark membulat sempurna.

Donghyuck? Gumam Mark lalu menoleh cepat menatap seseorang yang sedang membuka password samping apartemennya.

"Siapa kau?" tanya Mark, alisnya mengkerut menatap seorang wanita disebelahnya.

"Oh! Halo aku penghuni baru disini." Jawabnya membungkuk sopan.

"Penghuni baru? Apartemen itu ada pemiliknya." Wanita itu terlihat bingung, ia menatap kunci ditangannya, menyamakan nomor itu sama dengan nomor pintu apartemen.

"I-ini benar apartemenku. Aku menyewanya sebulan yang lalu." Ucapnya terkekeh kikuk, wanita itu sedikit takut melihat ekspresi pria asing disebelahnya.

Sebulan yang lalu?

Syok. Mark mematung, membiarkan wanita itu kembali membungkuk dan masuk ke apatemen barunya. Dengan lemas Alpha itu memasuki apartemen miliknya lalu mendudukan bokongnya disofa ruang tamu yang tertutup kain putih.

Mate Mysophobia √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang