MM|35

3.3K 327 2
                                    


Nih buat yang minta 1000 kata maap yak part2 sebelumnya sedikit >︿< Next tetap 1000

Semangat 💪 dan Selamat membaca 🌱

𝘍𝘰𝘭𝘭𝘰𝘸🌱 𝘝𝘰𝘵𝘦 & 𝘊𝘰𝘮m𝘦𝘯𝘵

⚠ 𝙋𝙚𝙧𝙝𝙖𝙩𝙞𝙠𝙖𝙣 𝘽𝙖𝙘𝙖𝙖𝙣❗ ⚠

⚠ 𝙋𝙚𝙧𝙝𝙖𝙩𝙞𝙠𝙖𝙣 𝘽𝙖𝙘𝙖𝙖𝙣❗ ⚠

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tingtong..

Mark membuka pintu apartemenya, entah siapa yang menekan tombol bel tersebut ia berharap sosok yang dicarinya seharian penuh adalah Donghyuck.

Mark menaikan salah satu alisnya menatap seorang pria lebih tinggi tiga senti dari dirinya.

"Dimana Donghyuck?" tanya Lucas seorang diri menatap Mark dengan raut wajah tak suka.

Lama tak menjawab Alpha itu menarik sudut bibirnya lalu terkekeh sinis. "Sudah kuduga kau juga tidak tahu" Lucas kemudian berbalik ingin meninggalkan tempat itu.

"Apa maksudmu aku juga tidak tahu?" kakinya terhenti , rasa panas di hatinya setelah mendengar penuturan dari Mark. Lucas kembali berbalik dan langsung meninju pipi tirus Alpha dominan itu.

Buggh

"Bukankah kau Alpha nya?! Sialan!"

Mark nyaris terjatuh jika saja ia tidak kuat menopang tubuhnya saat Lucas mendaratkan pukulan diwajahnya. Lucas tak henti-hentinya menatap Mark dengan mata mendelik kesal, ia langsung menarik kerah Mark dengan kasar.

"Jangan bilang kau tidak tahu Donghyuck telah ditabrak?! Dan kau masih tenang didalam apartemenmu tanpa tahu dimana Donghyuck berada? DAN KAU MASIH SEBUT DIRIMU MATENYA?!"

"Brengsek!"

Geram. Lucas melepaskan cengkramanya di kaos Mark. Dengan ekspresi syok Alpha berdarah dingin itu menatap Lucas tak percaya.

"Donghyuck..ditabrak?"

Lucas menghembuskan nafasnya pelan, rahangnya mengeras masih belum puas menghajar Alpha bodoh didepanya. "Jika kau benar mate nya temukan dia sekarang, dia menghilang setelah kejadian tabrak lari. Jika sampai kau tak menemukan nya aku akan membunuhmu ." Ucap Lucas memutar bola matanya malas langsung berbalik meninggalkan Mark yang masih cengo.

.

.

.

Kedua tangan mungil mulai menghangat, suara alat monitor berjalan teratur sebagai pendekteksi jantung sang Beta lengkap dengan selang oksigen dihidungnya yang terus menempel dan tak pernah lepas. Lucas bisa sedikit lebih lega dari yang sebelumnya karena kondisi Renjun yang mulai membaik.

Sudah dua hari temanya masih terbaring lemah diatas ranjang rumah sakit. Dirinya setia menemani setiap detik sampai lupa waktu. Lucas menatap wajah Renjun yang penuh luka itu perlahan mengering dengan sendirinya. Tanganya terus menggenggam erat tangan Renjun dan satunya mengelus wajah setenang air itu.

Mate Mysophobia √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang