𝘍𝘰𝘭𝘭𝘰𝘸🌱 𝘝𝘰𝘵𝘦 & 𝘊𝘰𝘮m𝘦𝘯𝘵
⚠ 𝙋𝙚𝙧𝙝𝙖𝙩𝙞𝙠𝙖𝙣 𝘽𝙖𝙘𝙖𝙖𝙣❗ ⚠
Mark dan Donghyuck sudah sampai di apartemen beberapa menit yang lalu, setelah membersihkan diri dan makan malam bersama keduanya kini mengistirahatkan tubuh mereka diranjang dan siap untuk tidur.
"Hyuck?"
"Hm?" Donghyuck mendengung, matanya terpejam sambil memeluk Mark nyaman seperti guling dan menjadikan dada Mark sebagai bantalan.
"Aku ingin serius."
"Aku juga."
"Benarkah?" Donghyuck mendongak, menatap Mark yang mengelus kepala nya lembut, kemudian mengangguk.
"Tentu saja." ucap Donghyuck kembali memejamkan matanya.
"Apa kau tahu yang ku maksud?" tanya Mark lagi
"Memang apa?" Alpha itu mendengus pelan, ia mengambil nafas panjang untuk tidak menggigit Donghyuck saat ini.
"Menikahimu" sedetik kemudian Omega itu mendelikan matanya yang hampir keluar. Ia kemudian mengambil posisi duduk dan menatap Mark dengan syok.
"Apa?!"
"Kau tidak mau?"
"Aku ingin menikah.. denganmu." sambung Mark.
"MAUU !!" teriak Donghyuck kegirangan dan langsung memeluk Mark erat.
"Tapi berhentilah bekerja" sebuah kalimat itu membuat Donghyuck langsung melepaskan pelukanya.
"Hah? Why?"
"Aku hanya mau kau di rumah saja dan aku saja yang bekerja."
"Tapi kenapa Mark? aku suka pekerjaanku. Aku bahkan akan di tawari untuk bekerja sama dengan perusahan nasio-"
"Donghyuck" panggil Mark tegas dan menatap Donghyuck dengan serius.
"Aaaa~ Mark, aku tidak mau. Aku masih ingin bekerja walau aku sudah menikah denganmu nanti, aku tetap ingin bekerja Mark.. Kumohon~"
Donghyuck merengek, ia berharap itu adalah salah satu cara yang dilakukan untuk membuat hati Mark luluh. Namun sepertinya hal itu tak membuat Alpha nya berubah pikiran.
"Aku tidak suka kau bersama pria lain." Ucapnya tiba-tiba membuat jantung Donghyuck berdegup kencang.
"Apalagi itu Alpha. Aku melihatmu bersama seseorang itu membuat ku panas, kau juga menyadarinya kan? Jika aku menikahimu berhenti bekerja. Itu keputusan ku."
"Sekarang kita tidur" perintah Mark seakan mutlak, Donghyuck yang tak menjawab langsung mengikuti perkataan Alphanya. Keduanya berbaring dengan Mark yang memeluk Donghyuck dari belakang.
Entah apa yang dipikiran Donghyuck, Omega itu merasa kesal namun juga senang jika Mark ternyata seserius ini untuknya. Bahkan ia yakin jika saat ini Mark cemburu namun tak mengungkapkan nya secara langsung.
Dasar.
.
.
.
Keesokan harinya Donghyuck dan Mark berangkat bekerja bersama, Omega itu memutuskan untuk pergi bersama dengan Alphanya walau bukan jam kerjanya karena takut jika Jaehyun akan mengunjunginya lagi. Akhirnya Omega berkulit tan itu meminta untuk di turunkan di sebuah kafe dan bertemu dengan temanya sebelum waktunya kerja.
"Siapa namanya tadi?" tanya Mark
"Renjun, Mark. Dia temanku yang dikonser itu" jawab Donghyuck mengingatkan.
"Oh.. hanya Renjun kan?"
Donghyuck terkekeh, dirinya gemas sendiri karena tahu jika Mark sedang mengkhawatirkan dirinya jika bertemu dengan Alpha. "Yes baby. Dah, nanti kau terlambat aku pergi dulu ya."
Saat Donghyuck ingin membuka pintu mobil tiba-tiba tanganya ditarik oleh Mark, membuatnya terkesiap dan reflek memegangi dada Mark karena Alpha itu begitu dekat dengan wajahnya.
"Tidak ada sesuatu untuk ku?"
Alis Donghyuck berkerut, sedetik kemudian ia tersenyum paham apa yang dimaksudkan oleh Alpha itu. Dengan perlahan Donghyuck menyentuh pipi kiri Mark dan menempelkan bibirnya di bibir sang kekasih, melumatnya pelan hingga menghisap lidah panjang Mark yang memasuki rongga mulutnya.
Suara kecipak dua bibir yang menyatukan air liur itu semakin panas, Donghyuck mendorong pelan dada Mark saat paru-parunya mulai menipis meminta oksigen. Mark yang menyadari itu langsung melepaskan tautanya, ia mengelap bibir bawah Donghyuck yang basah karena air liur mereka. Senyum Alpha dominan itu mengembang ketika melihat bibir ranum itu memerah kemerahan akibat ulahnya.
"Bersenang-senanglah." Ucap Mark mengelus lembut kepala Donghyuck.
Donghyuck mengangguk tersenyum, ia kemudian turun dari mobil dan menuju kafe dan ternyata seorang teman yang dimaksud sudah duduk manis datang terlebih dahulu.
"Njuuunnnn!!" sapa Donghyuck melambaikan tangan nya pada Renjun di depan pintu kaca. Dirinya langsung meletakan bokongnya dikursi berhadapan dengan Renjun setelah memesan minuman terlebih dulu di meja kasir.
"Bagaimana kabarmu?" tanya Beta itu memulai percakapan.
"Baik!"
"Sudah kuduga, habis dapat energi dari Alpha mu kan?"
"Wow! kenapa kau bisa tahu? Kau melihatnya?" tanya Donghyuck sedikit syok.
Renjun menggeleng "Tidak. Hanya menebak" ucapnya. Apa temanya ini begitu bodoh? Di lihat dari bibir kemerahan itu siapa saja bisa tahu jika dirinya habis bercumbu dengan seseorang.
"Aissh" kesal Donghyuck melayangkan pukulanya ke udara.
"Sebenarnya aroma mu ini selalu membuatku sedikit pusing, bau Alpha mu begitu pekat."
"Benarkah? Tapi memang feromon miliknya sangat tajam seperti -"
"Seperti apa?"
Donghyuck terdiam, ucapannya hampir mengatakan nama Jaehyun barusan. Omega itu menggeleng cepat berusaha menutupi sesuatu dari Renjun. "Bukan apa-apa. Hehe."
"Ck." Kesal Renjun kemudian menyeruput minumannya.
Hening kembali menyelimuti.
Mereka sibuk dengan minumannya masing-masing. Terakhir mereka bertemu ketika Beta itu mengungkapkan perasaan sebenarnya. Rasa sedikit canggung membuat Donghyuck mulai memberanikan diri menatap Renjun dan bertanya tanpa ragu. "Bagaimana? Apakah ada kabar? Dari-"
"Lucas?"
.
.
.
.
.
Sorry for the typo🌱
KAMU SEDANG MEMBACA
Mate Mysophobia √
FanfictionBagaimana jika seorang Alpha pengidap Mysophobia bertemu dengan Mate nya yang memiliki kemampuan menghipnotis? . . ...