11. Penawaran

110 18 8
                                    

Begitulah sejatinya seorang Diego terhadap Cakra. Semenjak umur Cakra yang belum genap 8 tahun itu, Diego selalu membawanya dalam setiap misi yang dijalaninya. Tak segan-segan pula Diego memperlihatkan kepada Cakra cara memburu mangsa yang paling kejam. Juga setiap sabtu dan minggunya Diego selalu mengajarkan kepada Cakra beladiri, bagaimana cara menggunakan kerambit, dan cara bertahan hidup dari musuh yang lebih kuat.

Satu hal yang berbeda dari Diego, meski dia menunjukkan pada Cakra bagaimana cara memburu, tapi ia tak pernah sekali pun membiarkan Cakra mengambil buruannya. Diego juga berhenti membawa Cakra dalam setiap misinya semenjak anak itu berusia 17 tahun. Sebaliknya, Diego menyiksanya dengan latihan yang lebih keras dari sebelumnya. Hingga kini Cakra sudah menemukan jati dirinya sebagai penerus Diego.

Tetapi, seperti yang pernah Cakra singgung dalam obrolannya bersama Roy di rumah sakit, bahwa ia berbeda dengan Diego. Cakra akan menunjukkan kalau dialah permata harapan Diego. Benar, Cakra berbohong dalam pernyataannya berupa ketidaksedihannya melihat Diego terbaring di rumah sakit. Meski bukan ayah kandungnya, tapi Diego adalah penyelamatnya beberapa tahun silam, tentu membuat hatinya terlalu sakit untuk menghadapi kenyataan bahwa penyelamatnya kini tak bisa berbuat apa-apa. Selanjutnya, Cakra juga akan mempertanggungjawabkan ucapannya yang berupa kata akan melampaui ayahnya untuk melindunginya.

Sudah dua hari terhitung saat Diego di rumah sakit, masih belum ada tanda-tanda kalau ia akan segera bangun dari tidurnya. Matanya selalu setia terpejam meski mata Cakra yang tak ingin terpejam untuk menunggu Diego bangung. Tak sekali pun juga ia menunjukkan gerakkan kecil dari tubuhnya, ia sudah seperti orang mati.

Suara deringan dari ponsel pintar yang Cakra temukan di dalam kopernya waktu itu membuat Cakra langsung mengangkatnya. Ponsel yang hanya memiliki beberapa nomor di dalamnya itu sekarang adalah milik Cakra. Meski ia mempunyai ponselnya sendiri, tapi Cakra cukup mengerti bahwa ponsel pemberian bos itu adalah hal penting yang hanya digunakan untuk tugasnya saja.

"Hallo!" sapa Cakra dengan datar.

"Hallo, Cakra! Apa kau tidak ingin mendatangi markas kita? Ayolah, kunjungi aku sekali-sekali ke sini karena aku ingin bermain dengan anjing sepertimu!" tutur seseorang di seberang sana yang Cakra sudah tau siapa namanya. Pria yang berkedudukan sebagai bos besar itu bernama Eldrick, pria licik dan kejam itu rupanya ingin bermain dengan Cakra.

"Tidak," jawab Cakra singkat.

"Ayolah, Cakra! Semua orang ingin berkenalan denganmu, tak usah khawatir dengan ayahmu karena dia bisa dijaga oleh Roy bukan? Datanglah ke sini sebentar saja!" bujuk Eldrick lagi.

Cakra hendak mematikan sambungan teleponnya karena tidak membutuhkan berkenalan dengan siapapun. Baginya ia adalah Cakra yang tak perlu mengenal orang lain dan tak apa jika orang lain mengenalnya. Cakra adalah orang yang hidup bukan untuk mengenal ataupun dikenal, jika ingin mengenalnya tak masalah, tapi Cakra tak ingin mengenal balik. Cukup keluarganya yang dulu dan yang sekarang saja yang ia kenal lebih dalam.

"Cakra, ada penawaran bagus untukmu! Jika kau datang ke sini, maka akan kucarikan keluarga kandungmu. Sebaliknya, jika kau tidak datang ke sini, maka akan tetap kucarikan keluargamu, bukan untuk bertemu denganmu, tapi untuk mengucapkan salam perpisahan untukmu!" Seiring tawa Eldrick menggema di sana, ponselnya ia matikan terlebih dahulu daripada Cakra yang niat dari awal ingin mematikan sambungan telepon mereka.

"Penawaran yang bagus, tapi jika kau tidak menemukan keluargaku, maka kau yang harus mengucapkan salam perpisahan untuk dunia!" monolog Cakra dan beranjak pergi.

Cakra jelas sudah mengetahui di mana posisi Eldrick saat ini karena isi ponselnya semua berkaitan dengan perusahaan gelap yang berkedok perusahaan mebel itu. Perusahaan yang dikenal dengan perusahaan mebel itu hanya nama depan untuk perusahaan gila yang Eldrick ciptakan. Nyatanya perusahaan itu adalah sebuah bilik hitam yang berisi ketidakwarasan. Tak hanya orang-orang seperti Diego dan Roy saja yang perusahaan itu miliki, banyak juga di antaranya yang berperan sebagai anjing peneror, anjing penindas, bahkan ada juga diantaranya yang menjadi anjing penjaga, sesuai dengan permintaan client. Tak banyak yang tahu akan busuknya perusahaan itu dan hanya terkenal dikalangan para pebisnis yang pempunyai banyak saingan. Mereka mengenal perusahaan milik Eldrick secara diam-diam dari mulut hitam satu ke yang lainnya. Menjatuhkan perusahaan saingan tak mereka lakukan dengan cara bekerja keras, tapi dengan menghubungi kantor Eldrick. Kenapa perusahaan itu tak bocor ke polisi dari telinga orang benar yang mendengarnya? Karena Eldrick cukup cerdik untuk hal itu, dengan merawat satu ekor anjing polisi kepercayaan yang memiliki pangkat tinggi.

"Paman, jaga ayahku, jangan biarkan satu serangga pun mengganggunya. Karena aku masih membutuhkan batu kecil itu sebagai penyanggah tegak kokohku!" perintah Cakra kepada Roy dengan suara terdengar mengancam.

Roy mengangguk, baginya kini tak ada yang membedakan antara anak dan ayah itu. Meski Cakra bersikeras mengatakan ia berbeda dengan Diego, tapi Roy tetap memandangnya sama. Apalagi semenjak Diego melatihnya khusus semenjak Cakra berumur 17 tahun. Latihan yang hanya mereka berdua saja yang terlibat tanpa boleh campur tangan dari Roy sedikit pun. Sikap Cakra perlahan berubah seiring waktu berlalu, yang senantiasa menghilangkan sikap periangnya dan menunjukkan sikap dinginnya seperti yang Diego punya. Memang benar ada yang membedakan mereka, yaitu tawa licik yang sering Cakra umbar berbeda dengan Diego yang lebih memilih menatap tajam penuh kepuasan, sebagai bentuk dari kesenangan mereka.

Cakra keluar dari rumah sakit dan memencet tombol pada kunci mobilnya. Semenjak dua hari kebelakang ia tak pernah mengecek sekali pun mobil pemberian Eldrick. Melihat lokasi parkirnya saja Cakra enggan karena ia akan menggunakannya jika butuh saja. Setelah menemukannya, segera Cakra menuju lokasi alamat markasnya yang tersedia di dalam ponselnya.

Singkat saja. Sesampainya di sana, Cakra memarkirkan mobilnya pada tempat parkir bawah tanah, tempat parkir khusus anjing dan juga tuannya tanpa terselip satu pun kendaraan karyawan pekerja diperusahaan mebel satu buah pun. Sedikit penasaran dengan isi parkir itu, Cakra memendarkan pandangannya menyaksikan semua mobil yang terparkir. Hanya beberapa di antaranya yang terbilang mewah dari mobil yang Cakra punya, Cakra tau itu pasti mobil Eldrick dan rekan-rekan bisnis gelapnya. Mobil yang Cakra punya terlihat ada sedikit kesamaan dengan beberapanya, ada juga yang lebih rendah kualitasnya dari itu. Alasannya pasti karena beberapa dari mereka yang mungkin sedang menunggunya, mempunyai kedudukan di bawah Cakra, Cakra yang saat ini bertugas sebagai anjing pemburu.

Tak ingin berlama-lama lagi, Cakra segera menuju ruangan yang ia ketahui dari ponselnya, untuk segera menunaikan panggilan Eldrick. Di dalam sana, Cakra menjumpai Eldrick tersenyum ke arahnya dengan duduk manis di atas kursi kebesarannya dan beberapa pria berdasi dengan tuksedo yang sama persis ikut duduk di sekelilingnya. Juga dengan beberapa peliharaan lainnya yang berada di dalam ruangan sana berdiri dengan tegapnya. Semuanya bertuksedo sama terkecuali Cakra yang membuatnya terlihat berbeda. Tuksedo dengan warna dark blue itu cukup Cakra kenal karena Diego dan Roy juga punya.

Dua orang di antaranya menghampiri Cakra dan membuka baju milik Cakra untuk digantikannya dengan tuksedo kebersamaan mereka. Cakra tak menolak, tapi wajahnya menunjukkan tak suka karena ia bisa melakukannya sendiri tanpa bantuan dari mereka. Mengingat ia sedang berhadapan dengan tuannya, Cakra memilih diam daripada harus mendengarkan perintah Eldrick pada peliharaannya untuk menyerangnya.

"Yaps! Kalian semua, beri salam pada anggota baru kita, dia adalah pengganti Diego yang dipilih langsung oleh Diego! Panggil dia Cakra karena ia tidak suka dengan panggilan lain!" terang Eldrick memperkenalkan Cakra pada anjing-anjing peliharaannya yang lain.

Semua anjing yang ada di sana tampak membungkuk ke arah Cakra untuk membeli salam penyambutan, tapi tidak dengan mereka-mereka yang duduk santai karena kedudukannya jelas lebih tinggi dari Cakra. Tak ada di antaranya yang tak memberi salam, bukan karena kedudukan Cakra lebih tinggi di antara anjing yang ada, tapi karena di sini mereka diperintah dan bukan dari keinginan mereka. Beberapa anjing yang lebih tinggi dari Cakra, ada yang tidak berada di sana karena urusan mereka pasti lebih penting daripada menyambut anjing pemula seperti Cakra. Di antara mereka yang membukuk, bisa Cakra dengar bahwa mereka ada yang tertawa.  Mungkin karena pengenalan Eldrick yang tadinya menyebutkan pengganti Diego dan dipilih langsung oleh Diego itu sendiri.

"Shut up! Berhenti tertawa jika tak ingin mati di tanganku!" amuk Cakra pada mereka yang tertawa. Tak ada yang lucu di sana yang mengharuskan mereka tertawa, Cakra tahu mereka mengejeknya karena belum memperlihatkan siapa dirinya. Untuk ke depannya akan Cakra tunjukkan apa yang harus disambut tawa dan juga apa yang harus dianggap lebih berkuasa.

Bersambung...

Jangan bosan menunggu ya!🤗

Hunting Dogs (End✅)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang