Scorpio [Hiatus]

38. Uncovered

𖤓NOTE𖤓

Maaf untuk slow updatenya. Jangan lupa tinggalkan vote dan komen

"Singa-singa apa yang lagi lemes sekarang?" tanya Bintang.

Inti zodiak yang sedang berada dikelas bermain dan bercanda Bersama-sama didalam kelas yang sangat tidak tenang tersebut. Sementara disana sudah ada Scorpio yang tak terlihat seperti biasanya ia hanya bersandar ditembok sebelah ia duduk.

"kayaknya gue tau nih lo lagi ngeledekin siapa Tang," bisik Putra pada teman-temannya.

"Gue kira Cuma gue doang yang sadar kalo Leo lemes banget," timpal Anton.

"Udah kita sindir aja dia biar gak lesu-lesu amat," ujar David.

"Emangnya ada Tang singa yang bisa lemes?" tanya Semesta polos. "Perasaan singa mah galak-galak semua kok yang ini malah lemes."

Bintang mengangguk mengerti perkataan Semesta. "Iya tuh ada makluknya ada dibangku paling belakang ngelamun aja." Kata Bintang menekan intonasi suaranya.

"Itu bukan hewan kampret," ujar Semesta. "Itu mah sahabat kita."

Scorpio bangkit dari bangku kemudian menghampiri kerumunan tempat dimana inti Zodiak sedang berkumpul. "Kampret lo Tang, masa iya orang kayak gue lo sangkain kayak singa."

"Udah Le gelud emang, si Bintang tuh nyolot kadang-kadang mending kita baku hantam aja si raja monyet ini," tambah Putra.

"SEMBARANGAN! GINI-GINI GUE GANTENG," seru Bintang lalu tertawa.

Gino datang sambil menggebrak meja. Membuat seisi kelas terutama inti Zodiak merasa risih dengan kedatangan Gino.

"Lo ngapain gebrak-gebrak meja gitu?" tanya Scorpio datar lalu menunjuk muka Gino.

"Gaya lo sok asik ketua osis munafik," tambah David.

Gino kembali menatap Scorpio dengan dingin. "Maksud lo apa bilang gitu? Suka-suka gue lah ini kan meja gue."

"Tapi lo bikin rusuh. Dateng-dateng malah gebrak meja kayak gak ada kerjaan aja lo," balas Scorpio.

"Oh iya gue lupa. Kalo lo kan banci karena berani mukul cewek," tambah Scorpio.

Bintang dan Putra tertawa mendegar ucapan Scorpio. Bahkan seisi kelas ikut tertawa karena tawaan Bintang.

"Ngapain lo pada ketawa?" tanya Gino sinis.

"Suka-suka kita lah. Kan ini juga mulut-mulut kita jadi jangan ikut campur," sahut Putri.

"Omaigatt Putri kamu sungguh berdosa sekali. Putra sini dong temenin gue," tambah Dhina.

Putra kemudian menghampiri Dhina yang memintannya untuk duduk bersamanya. "Anjir kok si Dhina bisa deket banget sama si Putra yah." Kata Anton pelan.