Chapter 1: Perkenalan cerita.
"Hadeh lama banget sih macetnya. Mana uda telat nih." Kesal Aurora.
"Bang, bisa agak cepetan nggak? Udah telat bener nih." Kesal Aurora lagi.
"Aduh neng, mana bisa aku terobos. Ya kali kalo ini angkot bisa terbang. Siapa suruh ngebo neng cantik." Jawab abang angkot dengan logat khasnya.
Aurora semakin berdecak kesal. Dia pun terpaksa turun dan berlari secepatnya. Sekolah tidak terlalu jauh juga sudah.
"Akhirnya, sampe juga." Sahut Aurora dengan nafas tersengal di depan gerbang utama sekolahnya.
Tanpa basa basi lagi Aurora segera masuk. Beruntung, satpam sekolah masih memperbolehkannya, padahal sebenarnya tidak. Namun apa mau dikata, ini baru hari Selasa.
Secepat kilat Aurora berlari hingga menaiki anak tangga yang tiada habisnya. Dan sampailah dia di lantai 3. Kelas 9-A.
"Pagi bu! Maaf saya terlambat." Sapa Aurora di depan daun pintu kelas dengan nafas tersengal lagi. Yang juga membuat seisi kelas menoleh kearah suara.
"Astaga Aurora. Sudah mau akhir semester masih ada acara terlambat? Cepat masuk. Jangan berdiri disana seperti penjaga pintu." Suruh bu Lina. Guru bahasa Indonesia.
Dengan jalan yang lebih terkendali. Aurora menuju bangkunya. Di belakang sendiri. Itu memang bangku para murid legend.
Bu Lina tidak menanggapi serius soal keterlambatan Aurora. Dia kembali ke penjelasan Menyusun cerita Inspiratif.
"Astaga, Ra. Tumben banget telat? Kemarin kok enggak? Sekalian setiap hari dong telatnya." Sapa teman sebangku sekaligus sahabat Aurora, Alfin dengan wajah sok terkejutnya melihat kedatangan Aurora.
"Bisa diem nggak? Aku lagi istirahatin diri." Jawab Aurora ketus.
Alfin tidak menanggapi lagi. Hanya nyengir sejenak. Lantas menyimak pelajaran lagi. Ini sudah Semester 2. Mereka harus lebih serius.
***
Namanya Aurora. Usianya genap 14 tahun-yang sebentar lagi 15. Dia berasal dari keluarga yang berkecukupan. Tidak bisa dibilang kaya maupun miskin. Hanya berkecukupan. Dia anak tunggal. Dia memiliki Orang tua yang amat perhatian dan kasih sayang. Tidak ada yang bisa menggantikan itu.
Dia juga memiliki sahabat sejak Sekolah Dasar. Namanya Alfin. Mereka awalnya bermusuhan, namun kelamaan menjadi sahabat baik. Malahan satu kelas terus. Persahabatan mereka hanya diisi pertengkaran. Tapi itulah khas nya persahabatan. Melengkapi Puzzle kehidupan.
Keluarga Alfin sama seperti Aurora. Berkecukupan. Namun Alfin memiliki kakak dan adik. Dia anak tengah. Orang tuanya sering sibuk keluar kota, jadi Alfin dan saudara-saudara nya sering ditinggal sendiri dirumah dengan kakak sulung mereka yang menjaga mereka.
***
Bel berdering nyaring. Waktu istirahat pertama. Tujuan utama para murid adalah kantin dan lapangan. Hal terbahagia setelah menderita dengan tugas yang amat tiada tamat.
"Ra, temenin aku ke kantin yuk. Laper, nanti ku traktir es degan segar unlimited deh." Ajak Alfin sambil memasukkan buku ke tas.
"Mana ada yang namanya unlimited an. Tapi gass lah. Capek tadi habis lari marathon 100 km." Jawab Aurora sambil memasukkan buku juga ke tas.
Aurora dan Alfin berjalan beriringan melewati lorong kelas. Sesekali menyapa teman sekelas mereka. Selama perjalanan, mereka hanya sibuk membicarakan PR bahasa Indonesia, menyimpulkan informasi cerita Inspiratif. Karena Rabu masih ada mata pelajaran Bahasa Indonesia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aksara Terakhir
Novela Juvenil[FIKSI REMAJA-MISTERI] *Juga sedikit bumbu romansa remaja dan gore(ngan) ringan. Aurora dengan kehidupannya yang damai dan bahagia. Orang tua yang amat perhatian, sahabat selayaknya kakak sendiri, dan teman-temannya yang seperti keluarga. Kedata...