Enjoy Reading.
***
Titik-titik putih berjatuhan dengan lembut, daun di pepohonan bergoyang terkena angin sepoi-sepoi yang sesekali merontokkan salju yang berada di atasnya. Namun, sebagian besar tetap menumpuk hingga pepohonan yang setiap musim semi berwarna hijau kini dilingkup dengan warna putih yang berundak-undak membentuk menara.
Di sepanjang mata memandang hanya ada salju putih yang indah menutupi seluruh permukaan tanah, batu, pohon bahkan seluruh pegunungan yang terlihat hanya salju dan salju.
Sangat indah apabila dinikmati dengan santai bersama pasangan. Tetapi, sayangnya bahkan binatang kecil malas keluar karena ketebalan salju yang menenggelamkan.
Seekor ular kecil merayap hingga membentuk jejak panjang di tumpukan salju yang tebal. Dia menelusuri setiap tempat untuk mencari makanan.
Sudah seminggu dia dan sang ibu terpisah dari suku. Berusaha bertahan hidup di musim dingin yang membekukan.
Bagi, Fro asal dia berubah menjadi ular maka, rasa dingin tidak terlalu menusuk tulang. Tetapi, bagi ibunya yang tidak bisa berubah menjadi bentuk binatang. Bagaimana mungkin dia akan bisa bertahan.
Fro dan Yuri sudah berjalan berhari-hari dan berusaha menemukan tempat sehangat mungkin setiap kali ada badai salju. Satu dua hari masih bisa bertahan, apalagi kebetulan Yuri membawa tas perbekalan bersama. Tetapi, bahkan jika Yuri membawa makanan itu hanya bertahan sebentar dan segera habis dimakan mereka berdua. Dan setelah semuanya habis tidak butuh waktu lama sebelum ibunya runtuh, pucat, lapar serta kedinginan.
Jika terus seperti ini, Fro yakin ibunya tidak akan bertahan. Makanya setelah membantu ibunya mencari tempat berlindung di sebuah lubang bawah pohon yang besar, Fro menyelimuti dengan kulit yang tersisa. Walau tempat itu tidak hangat setidaknya lebih baik dari pada tergeletak bersama salju.
Melihat ibunya yang lemas dan tak berdaya. Fro segera mengambil keputusan untuk mencari makanan. Walau di luar sendirian berbahaya tetapi setidaknya dia ular yang bisa menyelinap dan lari lebih cepat jika buruannya lebih kuat. Sayang sudah berjam-jam Fro pergi tetapi tak terlihat binatang lain dimana pun. Bahkan buah-buahan yang bisanya banyak di hutan sekarang seperti rontok semua.
Fro naik ke pohon dan beristirahat sejenak sekaligus meninggalkan tanda agar dia tidak tersasar saat kembali ke tempat ibunya nanti. Setelah melihat matahari yang sinarnya tertutup mulai beranjak ke atas kepala. Fro mau tidak mau kembali berjalan untuk mencari makanan. Hari ini dia harus mendapatkan mangsa, jika tidak ibunya bisa-bisa bukan hanya mati kedinginan juga mati kelaparan.
Berjam-jam kemudian usaha Fro membuahkan hasil, dia menemukan seekor tupai yang bersembunyi di lubang pohon. Dan seperti keberuntungan masih ada padanya, dia juga mendapatkan burung pelatuk tertidur seperti juga malas keluar karena dingin.
Fro segera menangkap ke duanya. Walau ukuran mereka kecil setidaknya bisa mengisi perutnya dan perut sang ibu untuk hari ini.
Fro mengikuti jejak yang tadi dia tinggalkan di sepanjang jalan untuk mencari pohon besar di mana Yuri berada. Matahari sudah condong ke barat saat akhirnya Fro melihat pohon yang tadi dia tinggalkan masih berdiri kokoh dengan tumpukan salju disetiap daunnya. Dia tidak sadar kalau ternyata berjalan sangat jauh untuk mencari buruan, jadi begitu sudah dekat Fro berlari dengan semangat, ingin segera memamerkan pada ibunya bahwa mulai sekarang dia yang akan menjaganya sampai sang ayah menemukan mereka nanti.
Fro segera berubah menjadi anak-anak saat memasuki lubang di bawah pohon. Ingin segera memasak dan memberikannya pada Yuri.
"Ibu ... aku mendapat buruan. Hari ini kita bisa makan!" Fro berkata, namun dia langsung terhenyak saat tidak ada siapapun di sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
You Are The Beast 2
FantasySerangan Orc liar membuat Yuri akhirnya terpisah dari Mozan dan anak-anaknya. Yuri diselamatkan oleh rombongan Orc harimau yang sedang melakukan perjalanan menuju kerajaan binatang. Namun, perjalanan akhirnya dibatalkan dan Yuri dibawa ke suku harim...