Kemarahan

4.1K 613 5
                                    

Enjoy Reading.

***

"Kyo ... kamu mau ke mana?" Rekannya heran ketika Kyo menyerhakan hasil buruan kepadanya dan terlihat sekali hendak pergi dengan terburu-buru. Padahal seharusnya dia melapor dulu ke Patriak dan menyimpan hasil buruan untuk digunakan sebagai persembahan nanti.

"Ada yang harus aku lakukan. Kalian pergi ke tempat Patriak terlebih dahulu." Tanpa menunggu rekannya menjawab Kyo langsung berlari menuju gua di mana Yuri tinggal.

Perasaannya tidak nyaman dan menurut instingnya pasti ada sesuatu yang terjadi pada pasangannya itu.

Baru Kyo mencapai setengah perjalanan, dia melihat Meisya yang bersembunyi di balik sebuah pohon dengan ekspresi seperti panik dan terus melihat ke arah jalan di mana goa Yuri berada.

Kyo semakin yakin bahwa sesuatu telah terjadi, maka dengan cepat dia berlari dan sebelum Meisya menyadari bahunya sudah dicengkeram dengan kuat hingga terasa sakit.

"K_K_Kyo ...?!" Wajah Maisya semakin terlihat gelisah.

"Apa yang kamu lakukan di sini?" tanya Kyo tidak membiarkan Meisya melepaskan diri.

"Sakit ... kamu melukai bahuku." Meisya meronta dan melihat wajah Meisya yang benar-benar kesakitan Kyo akhirnya mengendurkan cengkraman tangannya.

"Aku hanya sedang jalan-jalan. Apa tidak boleh?" tanya Meisya.

"Ini bukan jalur di mana kamu biasa berjalan-jalan. Apa yang kamu rencanakan?" Sebelumnya dia menjebak Yuri hingga dia harus menerima hukuman yang seharusnya tidak dai dapatkan. Maka besar kemungkinan saat dia berkeliaran di sekitar goa milik pasangannya, Meisya pasti memiliki sesuatu yang patut dicurigai.

"Aku hanya ingin mengganti suasana. Apa tidak boleh? Lagi pula ini bukan hanya suku milikmu, aku juga berhak berada di sini." Meisya takut tetapi dia harus segera kabur sebelum Lozy kembali dan Kyo semakin curiga.

"Jawab, apa yang kamu rencanakan?"

"Tidak ada, lepaskan aku!" Meisya memberontak. Lalu tiba-tiba dia menjerit hingga membuat Kyo reflek melepaskan tangan dari bahunya. Setelah berhasil lepas dengan cepat Meisya segera berlari pergi, tidak ingin berurusan dengan Kyo.

Bukan Kyo tidak mau mengjar karena wajah Meisya yang mencurigakan. Tetapi saat melihat ada tumpukan kayu dan daging yang tergeletak tanpa pemilik rasa khawatir dan tidak nyaman di hatinya semakin besar.

Kyo tidak menunda lagi dan berlari menuju goa ingin memastikan bahwa Yuri masih ada dan baik-baik saja.

Sayang, sepertinya firasatnya memang benar. Begitu sampai di depan goa dia melihat Lozy yang berdiri dengan wajah pucat dan tubuh gemetaran seperti melihat bencana.

"Ada a-p ...!" pertanyaan Kyo belum selesai saat aroma pergumulan langsung tercium olehnya.

Jantungnya seketika berdetak kencang dengan rasa sakit yang terasa menusuk hingga berdarah. Rasa sesak dan pegap memenuhi dada.

"Bagaiman ...." Kyo ingin bertanya bagaimana itu bisa terjadi, tetapi melihat Lozy yang tak kalah shok membuatnya tidak sabar dan akhirnya menerobos masuk. Bahkan jika untuk itu dia akan diusir dari suku atau dihukum oleh Patriak karena melawan tuan muda. Kyo tidak masalah, dia hanya ingin tahu apakah Yuri memang menginginkannya atau selama ini sebenarnya yang dia inginkan memang sang tuan muda.

Berbagi pasangan sudah menjadi kebiasaan di dunia Orc dan Kyo sudah tahu bahwa suatu hari dia akan berbagi dengan Orc jantan yang lain. Tapi, seorang bangsawan tidak berbagi betina. Jelas jika Yuri bersama tuan muda, akankah dia akan di tendang.

Kyo masuk dan aroma Baiyu terlihat sangat mendominasi. Tetapi apa yang dia lihat menggantikan rasa takut ditinggalkan menjadi kemarahan yang belum pernah dia rasakan sebelumnya.

You Are The Beast 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang