Hukuman

3.8K 666 27
                                    

Enjoy Reading

***

Sun Lin baru kembali dari berburu ketika mendapat kabar bahwa ada yang berusaha mencelakai Meisya. Seketika Patriak langsung menuju gua milik adik iparnya itu.

Ini masih di suku harimau dan Meisya masih saudaranya, siapa hal gila yang berani membuat masalah dengan anggota keluarga Patriak?

Sun Lin tidak senang dan bergegas ke tempat Meisya untuk melihat keadaan adiknya itu khawatir Meisya terluka parah.

"Meisya ... apakah ada yang sakit?" Sun Lin segera menghampiri Meisya yang masih rebahan di ranjang gua miliknya. Terlihat lemah dan pucat.

"Kakak ...." Meisya langsung memeluk Sun Lin dengan berlinang air mata. Sun Lin yang sebenarnya merasa tidak enak karena dipeluk yang bukan pasangannya apalagi ada dukun dan beberapa anggota suku lain di sana, kali ini menahan diri dan hanya mendesah pasrah karena tahu ini keadaan darurat dan pasti tidak akan menganggap  ini suatu hal yang tidak pantas.

"Tidak apa-apa, aku di sini. Tidak akan ada yang bisa mencelakimu." Sun Lin sudah merawat Meisya sejak kecil dan bahkan tidak pernah berbicara dengan nada tinggi padanya. Sekarang ada yang berusaha mencelakai Meisya. Tentu Patriak langsung merasa marah dan ingin menghukum siapa pun itu yang membuat Meisya menangis dan terluka.

"Apa ada luka serius?" tanya Patriak pada dukun yang juga berada di sana.

"Untung tidak ada luka serius. Nona Meisya hanya shok dan kaget hingga pingsan. Ini terjadi karena Lozy yang kebetulan ada di sana bergerak cepat dan segera menyelamatkan nona Meisya yang hampir tenggelam."

"Lozy? Di mana dia?" Patriak menoleh dan Lozy segera ikut masuk ke gua milik Meisya setelah mendapat izin darinya.

"Siapa yang melakukan ini padanya?" tanya Sun Lin pada Lozy.

"Ini dilakukan oleh nona Yuri."

"Yuri? Pasangan Baiyu?" tanya Patriak memastikan.

"Benar Patriak. Saya menyaksikan dengan mata kepala sendiri bahwa dia mendorong nona Meisya ke sungai." Sedari awal Lozy tidak menyukai Yuri karena membuat Baiyu terpesona dan berpisah dari Meisya. Sekarang dia lebih benci saat melihat Yuri ingin mencelakai nona yang selama ini dia puja.

"Apa kamu yakin ini dilakukan dengan sengaja?" Bagaimanapun Yuri adalah calon pasangan sang adik. Dia tidak bisa menghukumnya dengan sembarangan sebelum ada kepastian tentang kejadian ini.

"Saya ... hanya melihat nona Yuri mendorong nona Meisya. Apakah dia sengaja atau tidak saya tidak tahu." Sebagai Orc mereka memiliki pendengaran yang lebih tinggi dan Lozy mendengar percakapan antara Yuri dan Meisya sebelum kecelakaan itu terjadi. Namun, Lozy tidak akan mengatakannya karena dia akan senang memberi pelajaran untuk Yuri karena sudah membuat nona Meisya bersedih.

Patriak mengangguk dan kini menunduk untuk meminta Meisya menjelaskan.

"Katakan padaku, bagaimana hal ini bisa terjadi?" tanya Sun Lin dengan nada membujuk.

"Aku ... aku tidak tahu. Kakak tahu sendiri bahwa aku sering pergi ke sungai saat ingin berjalan-jalan. Tapi hari ini ketika aku sedang menikmati pemandangan tiba-tiba Yuri datang dan entah kenapa dia mendorongku."

"Aku tidak tahu kenapa dia begitu membernciku. Tapi dari yang dia katakan sepertinya dia takut Baiyu kembali padaku dan menganggap keberadaanku mengancam hubungan mereka. Bagaimanapun sebelum dia merebut Baiyu, aku adalah calon pasangannya yang diakui."

"Tapi ... kenapa? Kenapa dia sangat jahat? Hiks ... Padahal aku hiks ... sudah merelakan Baiyu untuknya tetapi dia masih tidak puas dan malah ingin mencelakai diriku. Hiks ... aku ... aku ...." Meisya kembali menangis dan memeluk Sun Lin semakin erat.

You Are The Beast 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang