Enjoy Reading
***
Hutan lebat dengan pepohonan menjulang tinggi dan semak belukar yang lebat dengan tanah lembab sisa-sisa salju yang mencair.
Bunga mulai mengeluarkan kuncup, pohon menumbuhkan dahan baru dan serangga-serangga kecil keluar dari persembunyiannya.
Beberapa ekor ular berjalan dengan waspada. Walau tubuh ular-ular itu besar tetapi setiap jalan yang mereka tempuh hanya meninggalkan suara desiran lembut layaknya suara angin yang menerpa pepohonan. Mereka adalah pemangsa yang selalu berhati-hati agar tidak terlihat oleh korbannya.
Desisan terdengar dari arah kanan lalu dalam sekejap mata terlihat seekor ular melompat dan langsung menangkap seekor babi yang sedang minum genangan air di tanah.
Suara berdebum menandakan bahwa ular itu telah berhasil menjatuhkan mangsanya. Terdengar suara tercekik saat babi meronta ingin kabur, tapi lilitan ular terlalu kuat hingga tidak membutuhkan waktu yang lama sampai tubuh babi itu mulai kejang dengan ke empat kaki menendang-nendang ke udara saat nyawanya akhirnya melayang.
Melihat babi sudah tidak bergerak 2 ular lain mendekat dan membantu satu ular yang tadi menangkapnya untuk membawa babi itu ke tempat yang lebih nyaman untuk di santap.
Amo, Jio dan Fro selalu berburu bersama dan setelah mendapat mangsa mereka akan kembali ke lokasi yang ditentukan oleh ayah mereka. Sedangkan Neo yang paling bungsu selalu berburu bersama Mozan. Hal itu terjadi karena Mozan melihat bahwa dari ke 4 anaknya hanya Neo yang paling malas dan tidak energik. Jadi, Mozan memutuskan akan mengawasi Neo agar kekuatannya tidak tertinggal dari ke 3 saudaranya yang lain.
"Kalian lama," tegur Mozan begitu melihat ke 3 anaknya akhirnya datang dan membawa mangsa.
Mozan sudah membuat api dan sedang membakar mangsa yang tadi dia dapatkan sendiri. Sedang di sebelahnya Neo menatap Mozan dengan wajah cemberut karena hanya mendapatkan tikus yang tidak memuaskan perutnya.
Dia juga ingin makan rusa seperti ayahnya. Atau ... daging babi yang dibawa saudara-saudaranya terlihat enak. Minimal berilah dia kelinci kecil untuk perutnya yang masih punya banyak ruang kosong. Sayang, ayahnya bahkan tidak peduli bahkan jika dia tidak mendapatkan makanan.
"Lain kali berusaha dengan lebih keras. Jangan manja." Mozan menggigit daging yang sudah matang lalu memakannya dengan nikmat. Tidak peduli bahwa Neo semakin cemberut karena hanya bisa ngiler melihat itu semua.
Neo ingin ibunya ( T-T )
"Lain kali biarkan aku berburu dengan Fro saja," pinta Neo dengan wajah memelas.
Mozan hanya melirik dan mengatakan tidak dengan tegas. Selama ini dia sudah membiarkan Neo mengikuti saudaranya, tetapi apa yang dia lakukan selain tidur dan rebahan.
Tidak ada.
Saat semua saudaranya mengendap-endap hendak menangkap mangsa. Neo malah melilit dahan pohon dan tidur sambil ngiler di sana.
Saat saudaranya berenang sambil mencari ikan, Neo hanya diam sambil berendam santuy dan menggerogoti rerumputan di sekitarnya.
Saat saudaranya bergelut untuk melatih kekuatan tempur, Neo hanya duduk dan melihat seolah-olah mereka adalah tontonan yang jadi hiburan baginya tanpa ada niat bergabung bersama agar lebih kuat.
Anak bungsunya terlalu tidak bisa diandalkan. Jadi, Mozan akan menggemblengnya dengan lebih keras agar jika bertemu Yuri nanti dia tidak akan jadi Orc jantan yang lemah dan langsung mati begitu di lepaskan ke alam liar sendirian.
Neo membakar tikus yang dia dapatkan. Dia melirik ke arah Mozan yang benar-benar tidak memberikan dia makanan. Neo menggigit tikus itu dengan hati sedih dan penuh kesengsaraan. Andai ada ibunya, pasti dengan senang hati dia akan diberi makan sampai kenyang.
KAMU SEDANG MEMBACA
You Are The Beast 2
FantasySerangan Orc liar membuat Yuri akhirnya terpisah dari Mozan dan anak-anaknya. Yuri diselamatkan oleh rombongan Orc harimau yang sedang melakukan perjalanan menuju kerajaan binatang. Namun, perjalanan akhirnya dibatalkan dan Yuri dibawa ke suku harim...