Enjoy Reading
***
"Aku bisa mengusirnya dari suku jika kamu mau." Patriak menawarkan pada adiknya yang sepertinya tidak tidur semalaman gara-gara ditolak Yuri di depan umum kemarin.
"Tidak, jika kita mengusirnya akan terlihat sekali kalau aku cemburu dan terluka. Memang siapa dia berani menolakku? Apa dia pikir betina cantik hanya dia seorang." Baiyu menggerutu.
"Tapi ...."
"Tidak apa-apa saudara. Aku hanya akan melihat sampai kapan mereka berdua akan bisa bertahan di suku ini setelah membuat masalah denganku. Mengusir akan terlalu mudah, aku ingin mereka merangkak dan meminta maaf padaku dengan penuh penyesalan." Baiyu yang tidak bisa tidur memang akhirnya pergi ke gua milik kakaknya untuk mengeluh dan akhirnya mereka ngobrol sambil minum hingga pagi.
"Lupakan saja Yuri kamu bisa kembali pada Meisya. Aku yakin dia masih akan menerima dan memaafkanmu karena pernah meninggalkan dirinya," bujuk Sun Lin agar adiknya tidak galau lagi.
Seolah mengetahui namanya dipanggil, seorang pengawal melaporkan kedatangan Meisya ke gua milik Patriak. Maka Sun Lin Dan Sun Qiang keluar dari gua dan menyambutnya.
"Meisya apa kamu sudah baikan? Kenapa pagi-pagi datang ke sini?" tanya Patriak penuh perhatian.
"Patriak, Baiyu. Maaf jika kehadiranku mengganggu kalian."
"Tidak, sama sekali tidak mengganggu. Seharusnya jika ada hal yang ingin kamu katakan panggil saja pengawal dan aku yang akan datang. Bagaimana kamu baru sembuh." Baiyu menuruti kakaknya dan mulai memperhatikan Meisya lagi.
Walau Meisya tidak secantik Yuri tapi dia sudah terkenal betina paling baik dan diinginkan di suku harimau.
Baiyu tidak butuh betina cantik dengan aroma menggoda jika ternyata dia adalah pembohong dan sombong seperti Yuri. Dia lebih suka betina yang lembut dan bisa dipercaya seperti Meisya.
Lihat saja, Baiyu yakin tidak akan membutuhkan waktu lama sebelum Yuri menyesal telah menolak dirinya.
"Aku sudah baik dan sehat. Di sini aku hanya ingin memberikan ini sebagai tanda terima kasih kepada Patriak karena kemarin sudah menegakkan keadilan untukku." Meisya menyerahkan makanan yang ada di keranjang dan memberikan pada Patriak.
"Maaf aku tidak tahu Baiyu ada di sini. Jadi, aku hanya menyiapkan satu porsi," Meisya menunduk seolah merasa tidak enak.
"Tidak apa, aku juga harus segera pergi. Ada hal yang harus aku lakukan." Baiyu tersenyum menenangkan.
"A-su, kamu bisa membawanya. Aku tadi sudah sarapan dengan pengawal. Kamu tidak keberatan kan Meisya?" Patriak menyerahkan sarapan untuk adiknya tentu dengan memandang Meisya meminta izin.
Meisya walau sedikit tidak rela tetap tersenyum dan menjawab bahwa dia tidak keberatan makanan itu diberikan untuk Baiyu. Lagipula Meisya yakin setelah Yuri menolak Baiyu maka cepat atau lambat Baiyu akan kembali padanya.
Sejak Baiyu bersama Yuri, Meisya jadi tersingkir dan tidak mendapatkan perhatian baik dari Baiyu ataupun Patriak. Jadi, pada akhirnya Meisya mengerti untuk bisa lebih dekat dengan Patriak terlebih dulu dia harus dekat dengan adiknya.
Maka, Meisya akan menangkap Baiyu sebagai pasangan terlebih dahulu lalu jika semua berjalan lancar Meisya akan meraih Patriak karena dari sekarang bahkan dia sudah memiliki cara agar sang Patriak juga menjadi pasangannya. Tentu sekarang tujuan utamanya adalah memulihkan hubungan dengan Baiyu agar rencananya bisa berjalan.
"Terima kasih." Baiyu tidak menolak sarapan itu karena tidak mau mempermalukan Meisya ataupun Patriak. Walau masakan Yuri berkali-kali terasa lebih enak tapi toh semuanya pasti sama-sama terbuat dari daging jadi rasa tidak terlalu penting.
KAMU SEDANG MEMBACA
You Are The Beast 2
FantasySerangan Orc liar membuat Yuri akhirnya terpisah dari Mozan dan anak-anaknya. Yuri diselamatkan oleh rombongan Orc harimau yang sedang melakukan perjalanan menuju kerajaan binatang. Namun, perjalanan akhirnya dibatalkan dan Yuri dibawa ke suku harim...