Enjoy Reading
***
"Ibu ... kamu harus benar-benar membantuku." Meisya sangat jarang berkunjung ke goa milik sang ibu semenjak kakaknya meninggal dulu. Bukan karena apa tapi di sana terlalu banyak pejantan yang membuat Meisya tidak nyaman.
Dulu ibunya adalah Orc sisa-sisa dari suku singa yang menikah dengan suku harimau. Ibunya langsung jadi betina paling diminati setelah melahirkan kakaknya, karena betina yang bisa melahirkan anak betina memang posisinya akan langsung jadi incaran.
Makanya tidak heran di suku harimau, ibu Meisya akhirnya memiliki banyak pasangan. Namun, sebagian meninggal karena bencana waktu itu. Tetap saja walau usianya sudah ratusan tahun dia masih terlihat cantik apalagi sekarang ibunya juga memiliki pasangan seorang dukun yang merawat kecantikannya dengan berbagai herbal.
"Meisya ... kamu itu cantik. Kamu tidak kekurangan pejantan yang dengan suka rela akan mengejar dan mau menjadi pasanganmu. Kenapa harus dengan Baiyu?" Melia tidak habis pikir dengan anak betinanya yang terlalu terobsesi dengan adik Patriak itu.
"Ibu ... kamu tidak mengerti!" Meisya cemberut karena sang ibu tidak memahami dirinya. Meisya juga tidak berani jujur bahwa sebenarnya orang yang paling dia cintai adalah mantan pasangan kakak kandungnya yang sudah meninggal. Walau sekarang dia juga menyukai Baiyu tetapi tetap Patriak masih menjadi tujuan utama.
Tidak ada betina yang akan berani mendekat Patriak karena dia sudah pernah memiliki pasangan. Tapi Baiyu, posisinya sangat rawan karena menurut penuturan Lozy akhir-akhir ini Baiyu hampir setiap hari mengunjungi goa milik Yuri. Jadi, fokus utama sekarang adalah memiliki Baiyu terlebih dahulu sedangkan Patriak karena tidak mungkin berpasangan dengan betina lain maka posisinya pastilah akan tetap aman.
"Di mana aku tidak mengerti? Apa karena Baiyu seorang bangsawan? Apa tidak ada yang bisa menandingi statusnya. Aku lihat di suku ada Vizel yang masih muda, tampan dan seorang dukun. Statusnya tidak kalah tinggi, tidak perlu berusaha keras hanya untuk Baiyu yang sudah tergila-gila dengan betina baru itu."
"Kita itu sebagai betina harus menjaga harga diri. Biar pejantan yang mengejar kita bukan kita yang mengejar pejantan. Jangan bikin malu ibu dengan sikap murahanmu itu." Ya ... ibu Meisya sangat malu ketika tahu Meisya berbohong demi bisa kembali kepada Baiyu. Apalagi sampai wajahnya penuh bentol-bentol menjijikkan. Untung saja setelah seminggu semua hilang hanya menyisakan bekas yang menghitam, namun dengan ramuan dari salah satu pasangannya Meisya berhasil mengembalikan wajahnya seperti semula.
Tetap saja itu masih membuatnya tidak nyaman karena setiap keluar dari goa sekarang banyak betina yang membahas kelakuan anaknya itu. Benar-benar menurunkan pasarannya sebagai betina.
"Ibu ... aku berjanji setelah mendapatkan Baiyu, aku akan menerima Vizel sebagai pasanganku. Percayalah aku akan memiliki banyak pejantan yang tangguh sepertimu." Ibunya sudah kecewa ketika kakaknya menikah dengan Sun Lin karena hanya punya satu pasangan.
"Baiyu bangsawan bagaimana mungkin dia mau berbagi betina?"
"Lihat Yuri, dia sudah punya Kyo tapi Baiyu masih mau mendekatinya. Itu berarti dia mau berbagi. Ayolah ibu untuk kali ini tolong bantu aku." Meisya memelas. Membuat sang ibu akhirnya mendesah pasrah.
"Baiklah ... aku akan bantu. Tapi, jika ini gagal jangan menyebutkan namaku sama sekali." Melia memperingatkan.
"Ibu tenang saja. Asalkan ibu membantu bahkan jika masih gagal aku tidak akan melibatkan dirimu."
"Itu bagus. Aku harap setelah ini kamu tidak membuat masalah lagi." Melia mengingatkan untuk yang terakhir kali.
***
Baiyu baru kembali dari berburu kelompok dan hendak membawa jatah dagingnya ketika sang asisten yaitu Lozy berlari-lari kecil menghampirinya.
"Tuan muda, biar aku yang bawakan." Lozy mengambil alih daging di tangan Baiyu.
"Tuan muda ingin aku segera memasaknya atau nanti saja?"
"Kamu bisa kembali ke goa terlebih dulu untuk memasak. Aku ingin mandi di sungai." Walau dia tidak terluka tetapi darah dari binatang yang dia buru terciprat di tubuhnya jadi tetap harus dibersihkan. Dia tidak mau bertemu Yuri dalam keadaan tubuh yang kotor.
Baiyu segera menggosok tubuhnya sampai bersih begitu sampai di sungai bahkan menyempatkan berenang beberapa kali sebelum merasa benar-benar segar dan kembali ke goa nya sendiri.
Begitu mendekati goa aroma harum dari daging yang dimasak sudah tercium. Baiyu segera masuk dan melihat Lozy sudah selesai memanggang dagingnya dan sedang menaruhnya di piring yang ada di atas meja batu.
"Tuan muda, anda datang tepat waktu. Aku khawatir kalau daging keburu dingin karena anda tak kunjung kembali." Lozy menyerahkan daging-daging itu.
"Kamu sebaiknya juga segera makan," perintah Baiyu.
"Saya masih kenyang karena tadi sempat diberikan makanan oleh nona Meisya saat saya mengantarkan kayu bakar untuknya."
"Untuk apa kamu mengantar kayu untuk Meisya. Sekarang dia bukan calon betinaku lagi. Jadi kamu juga tidak perlu melayaninya. Mulai besok biar orang lain yang melakukan hal itu untuknya." Perintah Baiyu sambil mengambil sepotong daging dan memakannya.
"Baik tuan muda." Lozy menjawab.
"Tapi tuan muda, tadi sebelum anda datang, nona Meisya berpesan setelah anda makan harap segera pergi ke gua nona Meisya karena ada hal yang sangat penting yang ingin dia sampaikan." Lozy melanjutkan perkataannya.
"Oke, setelah makan aku akan langsung ke sana." Jawaban Baiyu membuat Lozy merasa lega.
"Astaga, aku hampir lupa. Aku belum mengambilkan daging untuk jatah Yuri." Baiyu segera menaruh daging yang baru dia makan satu gigitan dan berdiri hendak pergi ke gudang suku.
"Tuan muda, untuk apa anda membawakan makanan untuk Yuri? Anda adalah tuan muda, tidak pantas betina biasa membuat anda kerepotan. Apalagi jika sampai menunda waktu makan anda sendiri." Lozy segera menghentikan Baiyu dan menatap makanan yang masih utuh di meja dengan wajah sedikit khawatir.
"Kalau begitu kamu pergi ambilkan untuk Yuri. Kyo sedang ikut rombongan mencari hewan langka dan tidak tahu kapan akan kembali. Bisa sehari bisa juga seminggu. Aku tidak mau dianggap menelantarkan pasangan Kyo jika sampai Yuri kurus. Jadi, sekarang kamu layani saja Yuri jika tidak mau aku turun tangan," perintah Baiyu langsung.
"Baik tuan muda. Aku akan ambilkan untuk Yuri." Lozy menjawab dengan hati dongkol. Tapi dia tidak bisa menolak perintah Baiyu atau tuan muda akan curiga dengan tingkahnya.
"Oh ... Yuri juga suka makan buah. Kamu bawakan beberapa buah juga terutama yang manis dan segar."
"Baik tuan muda." Lozy berbalik hendak pergi.
"Tunggu!!! Jangan lupa bawakan juga kayu bakar dan air bersih untuk Yuri. Pasti tidak ada yang membantunya mengambil air sejak Kyo pergi."
Lozy menggertakkan gigi menahan marah. "Baik tuan muda, akan saya lakukan. Tapi, saya harap tuan muda benar-benar segera menuju goa milik nona Meisya setelah makan. Karena sepertinya apa yang ingin dia katakan pada anda benar-benar sangat penting." Lozy mengingatkan lagi.
"Aku tahu dan pasti akan ke sana segera." Baiyu mengangguk memberi izin Lozy meninggalkan goa.
Lalu dia kembali duduk dan ingin mulai makan. Tetapi baru satu gigitan dia seperti mendapatkan pencerahan.
Dia punya makanan sudah matang di sini jadi untuk apa menunggu Yuri mendapatkan jatah yang dibawa Lozy. Bukankah sebaiknya dia mengajak Yuri makan bersama? Itu bisa membuatnya semakin dekat dan mesra.
Dengan wajah bahagia akhirnya Baiyu membawa daging zebra yang tadi dia tangkap dan sudah dimasak Lozy menuju ke goa di sebelahnya. Berharap kali ini akan mendapatkan sambutan yang hangat dan ramah.
***
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
You Are The Beast 2
FantasySerangan Orc liar membuat Yuri akhirnya terpisah dari Mozan dan anak-anaknya. Yuri diselamatkan oleh rombongan Orc harimau yang sedang melakukan perjalanan menuju kerajaan binatang. Namun, perjalanan akhirnya dibatalkan dan Yuri dibawa ke suku harim...