Tarissa Acasha

786 28 6
                                    

🙂

Suara kucing berkelahi di dalam rumah membuat sang empunya rumah bangun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Suara kucing berkelahi di dalam rumah membuat sang empunya rumah bangun. Dengan langkah gontai dia meraih sapu lidi, lalu berjalan ke arah suara itu. Di dekat dapur, tepatnya di bawah meja kucing putih miliknya sedang adu bacot dengan kucing abu-abu milik tetangga. Entah bagaimana kucing itu bisa masuk ke rumahnya. Mungkin masuk lewat genteng seperti biasa.

Dia mengambil ancang-ancang, lalu memukul kedua kucing itu bergantian. Menyebabkan kucing abu-abu lari tunggang-langgang. Sementara kucing putih miliknya berlari masuk ke kamar.

Dia mengusap wajahnya dengan tangan kiri. Astaga! Dia masih mengantuk!

"Bagus! Alarm belum bunyi dan kalian udah bikin gue bangun! Gak bisa gitu tenang seminggu aja. Betina mulu yang direbutin! Masih banyak noh!" gerutunya.

Jam yang tergantung di dinding dapur menunjukkan pukul 5 subuh. Karena sudah terlanjur bangun, mau tidak mau dia pergi ke dapur. Mencuci muka lalu mengambil wudu. Setelah itu solat subuh dengan khusyuk.

🌇🌇🌇

Tarissa Acasha. Perempuan muda yang tidak punya pekerjaan tetap. Setiap bulan akan berganti pekerjaan dengan alasan tidak nyaman. Menginjak usianya yang hampir 25 tahun, dia masih belum menikah. Jika ditanya alasan, dengan lihai ia menjawab, "Iya, Mak. Nanti, ya. Lagian milih suami itu gak gampang. Beli jeruk aja diliat manis atau enggak. Apalagi suami."

Selain berpindah tempat kerja, dia juga suka berpindah tempat tinggal. Saat ini dia sedang berada di Kalimantan, tepatnya Banjarmasin, desa Basirih. Sudah hampir 3 bulan dia menyewa rumah kecil yang cukup untuk dia saja. 3 bulan lalu dia tinggal di Palangkaraya. Hanya dalam waktu dua bulan dia sudah menyusun pakaiannya dan pindah kota.

Tidak ada alasan khusus kenapa dia melakukan itu selain meninggalkan jejak kakinya di sana. Untuk pulau Sumatera, selain tempat lahirnya, hampir semua kota sudah ia jelajahi.

"Lewat doang itu udah termasuk, kan?"

Hari minggu di bulan Oktober ini dia tidak ada acara khusus. Tempat kerjanya juga memberi keringanan pada pegawai untuk libur di hari minggu.

Ngomong-ngomong, kali ini dia bekerja sebagai cleaning servis di sebuah pabrik. Tempat kerjanya ini tidak mempunyai masa kontrak sehingga dia mau melamar ke sana. Baginya tidak penting profesinya yang penting halal dan dapat uang. Lagipula dia tidak punya tanggungan khusus yang membuatnya harus bekerja keras.

Orang tuanya? Ah, mengirimi uang 3 juta perbulan sudah cukup untuk mereka. Kedua adiknya sudah tamat SMA dan melanjutkan kuliah dengan beasiswa. Dan mereka juga mendapatkan uang saku setiap bulan. Yeah, nasib jadi orang pintar.

Mantan NyusahinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang