Ditulis, 10 November 2023.
🌇🌇🌇
Dimas yang melihat Archlucky sedang mengintip tetangga sebelah dengan teropong mau tidak mau bertanya, "Ngintipin siapa lu?"
Tanpa menoleh, Archlucky menjawab, "Bidadari."
Uhuk!
Sial! Dimas tersedak ludahnya sendiri begitu mendengar jawaban yang diluar prediksi itu. "Anjing! Merinding gua dengernya. Jawab yang bener napa!" ujarnya.
"Itu udah bener."
Dimas mengusap bulu tangannya yang berdiri. Rasanya seperti mendengar bisikan setan. Seram! Saat dia ingin berbicara lagi, ada notifikasi masuk dari ponsel temannya itu.
Archlucky menurunkan teropong di tangannya, lalu membuka pesan masuk. Itu dari Tarissa. Gadis itu bertanya apakah Martin sudah diserahkan kepada polisi atau belum.
Pria itu terlihat sedang berpikir, baru kemudian membalas satu kata, "Besok."
Belum semenit, balasan Tarissa datang. Menanyakan apakah gadis itu perlu ikut bersaksi atau tidak. Tentu saja dia tidak mengizinkannya. Dia tidak ingin gadis itu tidak bisa tidur di malam hari.
Setelah membalas pesan Tarissa, dia mengirim pesan pada orang club. Karena ini malam terakhir, tentu saja harus spesial.
Saat di indoapril waktu itu, dia sudah melihat pria ini berkali-kali ingin menyentuh Tarissa. Namun, ditolak dengan senyuman. Meski begitu, dia tetap tidak menyukainya. Belum lagi pria itu berani ingin menjual gadisnya.
Dimas melihat wajah Archlucky yang awalnya bahagia berubah menjadi menakutkan. Kali ini bukan hanya tangannya, tetapi seluruh tubuhnya merinding.
Setan besar ini datang dari mana sih? Terakhir kali bertemu saat perpisahan SD. Tiba-tiba datang bertamu hanya untuk mengintip tetangga. Kemudian menyebarkan aura mencekam di kamarnya.
"Lagi ngintip siapa sih? Gua mau liat juga," katanya, penasaran. Dia yakin Archlucky tidak mungkin melihat Dhea. Mungkin itu tamu yang datang beberapa hari lalu. Sayangnya dia belum pernah melihat.
Saat dia hendak bangkit dari sofa, Archlucky meliriknya tajam, membuat tubuhnya kembali tenggelam ke dalam sofa yang lembut. Kemudian suara dingin pria itu terdengar, "Berani liat, gua cungkil mata lu."
Dimas ingin menangis. Teman SD-nya yang dulu menggemaskan sudah hilang. Kerasukan setan mana sih pria ini?! Lagi pula dia sudah punya tunangan. Tidak mungkin melirik gadis lain. Tunangannya yang galak itu mungkin lebih dahulu mencungkil matanya sebelum pria ini.
Karena tidak dibutuhkan, dia memilih untuk melanjutkan pekerjaannya yang tertunda. Hanya saja, baru beberapa menit dia memegang laptop, Archlucky sudah bangkit dari posisinya.
"Udah selesai?" tanyanya.
"Hm." Archlucky menyahut. "Besok gua datang lagi," katanya dengan santai.
Dimas terdiam, tidak bisa berkata-kata. Ekspresinya sudah menunjukkan jika dia tidak menerima tamu besar ini datang lagi ke rumahnya.
Namun, dengan santainya Archlucky berkata, "Tanah di blok B?"
"Ahaha! Kayak sama siapa aja sih? Datang aja setiap hari. Anggap rumah sendiri. Ntar gua bilangin ke nyokap supaya bukain lu pintu," ucap Dimas dengan antusias. Penolakan yang terlihat di wajahnya tadi sudah hilang di telan tanah blok B!
![](https://img.wattpad.com/cover/266245426-288-k895354.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Mantan Nyusahin
AksiyonTarissa Acasha, perempuan berumur 25 tahun yang suka berpindah tempat tinggal. Dia akan tinggal paling lama setahun pada suatu tempat, setelah itu pindah ke kota lainnya. Menurutnya jika tempat itu sudah berisik, maka lekas pindah. Bukan tanpa alasa...