Happy reading
Awas typo!
_
_
_Seorang gadis berlari dibawah guyuran hujan. Air matanya terus mengalir membasahi pipinya. Ia tak peduli dengan bajunya yang sudah basah kuyup.
Gadis itu baru berhenti saat dirinya sampai di pinggir sungai. Ia pun menjatuhkan dirinya diatas rerumputan basah. Ia menangis tanpa suara. Dadanya terasa sangat sesak kala mengingat kejadian beberapa menit yang lalu.
Tanpa dia sadari, ada seorang pemuda dengan payung berwarna pink tengah memandangnya dengan raut wajah sendu.
"Tidak seharusnya kamu seperti ini, Yena."
Tanpa harus melihat siapa yang bicara, Yena tahu jelas suara siapa itu.
"Yena..."
"Sedang apa kamu disini?!" tanya Yena sarkas.
"Tidak seharusnya kamu menangis hanya karena dia, Yena."
"Ini bukan urusan kamu! Lebih baik sekarang kamu pergi!" bentak Yena.
Pemuda itu sudah tak tahan lagi melihat gadis yang sudah lama ia sukai menangis seperti sekarang ini. Ia pun menjatuhkan payung yang ia bawa dan mendekat ke arah Yena. Pemuda itu lalu menarik lengan Yena sampai Yena berdiri dan menghadap ke arahnya.
Yena menatap pemuda dihadapannya tak suka. Namun pemuda itu malah menatap datar Yena.
"Aku sudah menyuruh mu untuk pergi, 'kan? Kenapa masih disini?"
Pemuda tersebut tak menjawab. Ia malah menarik Yena ke dalam pelukannya. Sontak saja Yena terkejut dengan perlakuan pemuda tersebut.
Perlahan sebelah tangan pemuda itu mengusap lembut rambut basah Yena.
"Dia itu tidak pantas untuk kamu tangisi. Jadi jangan menangis lagi," kata pemuda itu.
"Kenapa kau bersikap seperti ini kepada ku?" tanya Yena. Pemuda itu tak menjawab lagi. Ia malah semakin mengeratkan pelukannya. Hal itu membuat Yena kembali menjatuhkan air matanya. Kini ia menangis dalam dekapan pemuda itu.
~~~
Sore itu di taman, terlihat seorang pemuda tengah mengejar seorang gadis yang terlihat sedang menahan tangis.
"Yaa! Kim Chaewon, tunggu!"
Pemuda itu berhasil meraih tangan kanan gadis itu yang membuat gadis itu langsung menghadap ke arahnya.
"Apa lagi?" tanya gadis itu tanpa menatap lawan bicaranya.
"Kamu ini kenapa?" Sang pemuda balik bertanya.
"Sudah aku bilang, jangan ganggu aku lagi. Kamu mengerti tidak, sih?" Suara gadis itu terdengar sangat lirih diakhir kalimatnya. Hal itu membuat pemuda itu heran.
"Chaewon," panggil pemuda itu lembut seraya memegang kedua bahu gadis bernama Chaewon itu. Chaewon terus menunduk. Ia tak berani menatap pemuda di depannya itu.
"Chaewon-ah, beri aku satu alasan kenapa kamu seperti ini."
Chaewon menatap pemuda itu dengan mata yang berkaca-kaca. "Aku tidak menyukaimu! Jadi berhenti perhatian padaku! Berhenti baik padaku! Dan berhentilah menyukaiku! Aku mohon..." Pertahanannya runtuh. Chaewon akhirnya menangis.
"Tapi kenapa?"
"Aku tidak mau kamu menyesal nanti. Jadi tolong hapus perasaan mu padaku, hiks..."
Pemuda itu kemudian membawa Chaewon ke dalam pelukannya. Hatinya terasa sakit saat melihat Chaewon menangis seperti ini.
"Bagaimana aku bisa menghapusnya dengan mudah sedangkan aku sudah menyukaimu sejak lama."
KAMU SEDANG MEMBACA
Nothing Without You [IZ*ONE]✔️
Fanfiction°•°Tanpamu, aku kosong°•° "Kenapa mencintaimu bisa sesakit ini?" ~ Choi Yena. "Maaf, aku sudah tidak sanggup lagi. Aku menyerah," ~ Kim Chaewon. "Mengapa takdir cintaku begitu rumit?" ~ Kwon Eunbi. "Harusnya aku tidak mencintaimu sejak awal," ~ Lee...