🌼Rococo

123 13 21
                                    

Happy reading :)

Awas typo!

WARNING! Part ini dipublish tanpa ada revisi, karena masih lemes abis nonton MV Thrill Ride-nya The Boyz. Jadi mohon dimaklumi!

-
-
-

Wonyoung berjalan menyusuri trotoar menuju ke minimarket dekat rumahnya dengan catatan belanja di tangannya. Ya, Wonyoung disuruh Ibunya untuk belanja bahan makanan di minimarket. Sebenarnya Wonyoung malas pergi ke minimarket. Tapi kalau menolak, pasti dia tidak dapat jatah makan siang. Jadi dengan terpaksa Wonyoung pergi belanja.

Sesampainya di minimarket, Wonyoung segera mengambil keranjang dan segera mencari apa yang ditulis Ibunya agar ia bisa segera pulang dan melanjutkan menonton drama.

Sekitar hampir setengah jam Wonyoung mengelilingi minimarket, akhirnya seluruh barang yang dicatatkan Ibunya sudah berada di dalam keranjang. Wonyoung pun berjalan menuju ke kasir. Namun, ia berhenti saat melihat freezer berisi berbagai macam es krim. Dengan semangat, Wonyoung berjalan mendekati freezer itu dan langsung mengambil beberapa es krim dari sana. Setelah itu, ia benar-benar menuju ke kasir.

"Totalnya, 115.000 won, Agassi," ucap penjaga kasir setelah selesai menghitung belanjaan Wonyoung.

Wonyoung terkejut. Ibunya hanya memberikan 100.000 won padanya. Itu artinya uangnya memang sudah di pas oleh Ibunya. Wonyoung menggerutu dalam hati. Terpaksa Wonyoung harus mengembalikan es krim yang ia ambil.

"Maaf, uangku kurang. Aku akan mengembalikan es"

"Biar aku bayar sisanya," ucap seorang pemuda seraya menyodorkan sebotol minuman dan juga selembar uang bernilai 50.000 won. Lantas Wonyoung langsung menoleh ke sebelah kanan.

"Haruto?"

Pemuda tinggi berdarah Jepang yang bernama lengkap Watanabe Haruto itu tersenyum pada Wonyoung. Wonyoung tentu mengenal pemuda disampingnya itu karena dia sangat terkenal di sekolah berkat wajahnya yang tampan.

Meski tidak pernah satu kelas, Haruto juga mengenal Wonyoung karena Wonyoung cukup menonjol diantara teman-temannya karena tubuh tinggi, sifatnya yang humble dan dirinya yang cukup berisik.

Setelah menerima belanjaannya, Wonyoung dan Haruto keluar dari minimarket.

"Akan ku ganti uangmu besok," ucap Wonyoung.

"Tidak usah," sahut Haruto.

Wonyoung menggeleng. "Tidak-tidak. Aku akan tetap mengganti uangmu. Aku tidak ingin memiliki hutang," ujar Wonyoung.

"Kalau begitu anggap saja es krim itu aku yang belikan," final Haruto. Wonyoung pun tak bisa membantah. Dalam hati ia juga senang karena mendapat es krim gratis.

"Mm... Kau tinggal di sekitar sini?" tanya Wonyoung membuka pembicaraan. Fyi, saat ini Wonyoung dan Haruto sedang duduk di kursi depan minimarket.

"Tidak. Aku tadi mengantar adikku ke rumah temannya yang tak jauh dari sini. Karena aku haus aku mampir ke mari," jelas Haruto.

"Kau sendiri? Rumahmu disekitar sini?" tanya Haruto.

"Iya. Sekitar 10 menit dari sini kalau berjalan kaki," jawab Wonyoung. Kemudian keduanya terlibat obrolan ringan. Sampai tiba-tiba ponsel Haruto berbunyi.

"Wonyoung-ah, aku pulang dulu ya? Ada urusan. Maaf tidak bisa mengantarmu pulang," ujar Haruto seusai menerima telepon.

"Ne, gwaenchana. Aku bisa pulang sendiri. Terima kasih es krimnya," sahut Wonyoung. Haruto tersenyum kemudian berdiri.

Nothing Without You [IZ*ONE]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang