Happy reading...
Awas typo!
-
-"Ji Changmin! Pinjam buku!"
Changmin yang sedang membersihkan papan tulis menoleh ke arah Yena yang sedang mengangkat tinggi-tinggi buku tugasnya di dekat mejanya.
"Andwae!"
"Pelit sekali sih, kamu? Pokoknya aku pinjam," kata Yena. Mendengar itu, Changmin segera meletakkan penghapus papan tulis ke tempatnya dan berjalan mendekati Yena yang hampir sampai ke mejanya.
Yena yang sadar Changmin mendekat langsung berlari. Changmin tidak tinggal diam. Ia mulai mengejar Yena. Dan terjadilah aksi kejar-kejaran antara Changmin dan Yena.
"Kembalikan buku ku, Yena!"
"Tidak mau! Aku belum menyalin jawaban mu!"
"Punya tugas itu kerjakan sendiri! Bukannya menyalin jawaban orang lain!" kata Changmin kesal.
"Selagi bisa menyalin, kenapa harus mengerjakan sendiri?! Punya teman pintar itu harus dimanfaatkan!" ujar Yena seraya terus bergerak menghindari Changmin.
Mereka berdua masih kejar-kejaran di dalam kelas sambil teriak-teriak. Semua orang dalam kelas itu terlihat biasa saja. Lebih tepatnya tidak peduli dengan dua orang yang sering bertengkar itu. Mereka sudah biasa mendengar suara teriakan yang memekakkan telinga dari kedua orang tersebut.
Bruk!
Yena jatuh terjerembab ke depan karena tersandung sesuatu. Yena menoleh untuk melihat apa yang baru saja membuatnya tersandung.
"Haknyeon! Kamu apa-apaan, sih?" tanya Yena kesal.
"Apanya yang apa-apaan?" Haknyeon balik bertanya.
"Ya, itu. Maksud kamu jegal aku apa?"
"Tidak sengaja. Kaki ku, 'kan panjang. Kamunya saja yang tidak lihat-lihat," jawab Haknyeon malas.
Yena memajukan bibirnya yang membuat dirinya tambah mirip dengan bebek. Lalu ia teringat akan buku tugas Changmin. Buru-buru ia mencari buku tersebut. Namun ternyata buku itu sudah diambil oleh pemiliknya. Yena berdiri dan menatap tajam Haknyeon.
"Gara-gara kamu ya, aku jadi tidak dapat contekan tugas sains!" bentak Yena. Haknyeon tak peduli. Ia malah asik bermain ponselnya.
"Yena, diam sebentar bisa tidak? Aku mau tidur." Yena mengalihkan pandangannya pada pemuda yang duduk di belakang Haknyeon.
"Ini masih pagi padahal. Bangun, Jaemin. Sebentar lagi bel masuk," kata Yena. Bukannya bangun, pemuda bernama Jaemin itu malah kembali tidur.
Yena berdecak kesal. Lalu ia menyapukan pandangannya ke seluruh kelas untuk mencari temannya yang kira-kira sudah mengerjakan tugas.
Senyum Yena mengembang kala melihat Suyun yang baru saja masuk ke dalam kelas. Segera ia menghampiri gadis bertubuh tinggi itu untuk meminjam buku tugasnya.
~|-|=○~
Yujin berjalan sendirian melintasi halaman sekolah. Yujin berjalan sambil menunduk, fokus pada ponselnya. Terdapat earphone yang menutupi kedua telinga Yujin. Ia terlalu fokus pada ponselnya sampai tidak melihat ada seseorang yang berdiri di depannya. Alhasil, Yujin menabrak seseorang itu.
"Awh," rintih Yujin sambil mengusap keningnya. Yujin mendongak melihat siapa yang baru saja ia tabrak. Orang itu tersenyum manis pada Yujin. Yujin pun balas tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nothing Without You [IZ*ONE]✔️
Fanfic°•°Tanpamu, aku kosong°•° "Kenapa mencintaimu bisa sesakit ini?" ~ Choi Yena. "Maaf, aku sudah tidak sanggup lagi. Aku menyerah," ~ Kim Chaewon. "Mengapa takdir cintaku begitu rumit?" ~ Kwon Eunbi. "Harusnya aku tidak mencintaimu sejak awal," ~ Lee...