✨Brighter

159 18 18
                                    

Happy reading...

Awas typo!!!

-
-
-

"Siganeun kkeuteobsi yeongwonhaejigido—"

Cklek

Yuri berhenti bernyanyi saat pintu ruang musik terbuka. Renjun masuk dan langsung melemparkan senyuman pada Yuri. Yuri balas tersenyum.

Perkiraan Yuri tentang suasana canggung itu salah. Nyatanya Renjun adalah pemuda yang mudah bergaul seperti Yuri. Maka dari itu, mereka bisa langsung akrab dan tidak canggung sama sekali.

"Sudah lama? Tadi aku lihat kelasmu sudah kosong," tanya Renjun seraya duduk disamping Yuri.

"Mm... Baru 5 menit. Tadi memang Namjoon ssaem keluar 15 menit lebih cepat, jadi kelasku sudah kosong," jawab Yuri. Renjun mengangguk paham.

"Oh, ya. Sudah hafal lagunya?" tanya Renjun lagi.

"Sudah sedikit-sedikit," jawab Yuri. "Kamu sendiri?"

"Belum. Kemarin aku tidak latihan soalnya," jawab Renjun.

"Kenapa?"

"Kemarin aku membuat kerajinan. Tugas Seni Rupa," jawab Renjun. Yuri hanya ber-oh ria menanggapi jawaban Renjun.

"Mm... Bagaimana kalau kita latihan sendiri dulu. Sembari menunggu Kyungsoo ssaem dan Yuju ssaem," ujar Yuri.

"Boleh," ucap Renjun.

Kemudian Renjun segera menuju ke tempat piano berada. Yuri mengikutinya. Gadis itu berdiri di samping Renjun yang duduk seraya memegang kertas lirik. Renjun membuka buku nada yang diberi Kyungsoo ssaem. Kemudian ia mulai menekan tuts tuts piano. Dan Yuri mulai menyanyi.

"Wah, bagus sekali." Sebuah suara terdengar setelah Yuri dan Renjun selesai berlatih.

Yuri dan Renjun menoleh ke arah pintu ruang musik. Disana ada Yuju ssaem yang sedang tersenyum senang. Wanita itu berjalan mendekat.

"Kalian hebat. Tidak salah saya memilih kalian," puji Yuju ssaem.

"Kamsahamnida, sonsaengnim," ucap Yuri seraya tersenyum.

"Tapi masih ada yang harus diperbaiki dari nyanyian kamu, Yuri." Yuju ssaem menatap Yuri. "Nada tinggi kamu masih kurang. Jadi tolong kamu latihan lagi, ya? Jangan makan, makanan pedas, gorengan, dan minum yang dingin-dingin untuk saat ini supaya suara kamu tetap terjaga."

Yuri mengangguk patuh, "Ne, sonsaengnim."

"Untuk Renjun..." Yuju ssaem mengalihkan pandangannya pada Renjun yang masih duduk didepan piano. "Sebenarnya permainan kamu sudah bagus. Tapi, kamu masih melakukan beberapa kesalahan. Kamu belum hafal, ya?"

Renjun tersenyum lebar, "Belum, ssaem," ucapnya.

Yuju ssaem tersenyum. "Ya sudah, kalian latihan lagi. Nanti saya akan kembali lagi ke sini bersama Do sonsaengnim," ujar Yuju ssaem.

"Ne, sonsaengnim."

Setelah itu Yuju ssaem keluar dari ruang musik meninggalkan Yuri dan Renjun berdua disana seperti sebelumnya.

"Huft..." Yuri mengembuskan napas kasar. Ia menarik sebuah kursi di dekatnya kemudian duduk disana.

Renjun memperhatikan Yuri yang nampak tidak bersemangat. Padahal tadi dia sangat bersemangat. Ada apa dengannya?

"Kamu kenapa?" Karena penasaran, akhirnya Renjun bertanya.

Yuri kembali mengembuskan napasnya. Tapi kali ini lebih pelan. "Dari dulu sampai sekarang, pasti nada tinggi ku selalu dikoreksi. Padahal aku selalu latihan, tapi sepertinya memang aku tidak bisa," jawab Yuri lesu.

Nothing Without You [IZ*ONE]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang