Happy reading...
Awas typo!!!
-
-
-Bel istirahat berbunyi. Seluruh siswa berbondong-bondong keluar kelas menuju toko sekolah untuk mengganjal perut sampai istirahat makan siang nanti. Begitupula dengan Yujin. Ia juga akan ke toko sekolah untuk membeli beberapa camilan bersama Wonyoung. Namun sebelum itu, Yujin mengajak Wonyoung untuk mampir ke kelas 2-4 untuk bertemu dengan Choerry. Yujin ingin mengembalikan buku yang ia pinjam kemarin pada Choerry.
Yujin menghentikan langkahnya beberapa meter dari pintu kelas 2-4. Ah, seharusnya ia tidak kemari sekarang.
"Wae? Kenapa berhenti?" tanya Wonyoung yang kebingungan karena Yujin berhenti mendadak.
Namun, Wonyoung tidak mendapat jawaban dari temannya itu. Wonyoung pun mengikuti arah pandang Yujin saat ini. Wonyoung mengerutkan keningnya saat melihat Juyeon bersama seorang gadis yang belum pernah Wonyoung lihat.
"Siapa gadis itu? Kenapa sepertinya dia akrab sekali dengan Juyeon?" tanya Wonyoung. Bisa ia dengar helaan napas berat dari Yujin. Hal itu membuatnya segera melihat ke arah Yujin.
"Dia... Sihyeon, temannya Juyeon. Dia murid baru," jawab Yujin lesu.
"Dia bukan temanmu?"
"Aniya. Dia hanya teman Juyeon," jawab Yujin cepat. Wonyoung bisa melihat tatapan tidak suka yang dilayangkan Yujin pada Sihyeon.
Tanpa berkata apapun lagi, Yujin kembali melangkahkan kakinya menuju ke depan pintu kelas 2-4 diikuti Wonyoung.
"Oh, annyeong, Yujin-ah," sapa Sihyeon seraya merangkul lengan kiri Juyeon.
Yujin hanya melirik sekilas seraya tersenyum tipis. Sedangkan Wonyoung menatap Sihyeon antara tidak suka dan penasaran.
"Kenapa kau kemari?" tanya Juyeon pada Yujin.
"Kenapa? Tidak boleh? Temanku juga ada di kelas ini," sahut Yujin ketus.
"Kim Minseo. Tolong panggilkan Choi Yerim," ujar Yujin pada pemuda bernama Minseo yang hendak masuk ke dalam kelas.
Tak lama, Choerry keluar dari kelas. Ia cukup terkejut saat melihat Sihyeon yang merangkul lengan Juyeon. Ia melirik Yujin yang sepertinya mood-nya sedang tidak bagus.
"Ya, Yujin. Ada apa?" tanya Choerry hati-hati.
Yujin mengulurkan sebuah buku catatan pada Choerry. "Aku ingin mengembalikan buku catatan mu. Terima kasih," kata Yujin dingin.
Choerry segera menerima buku itu. Ia bisa merasakan aura Yujin yang berbeda dari biasanya. Choerry tidak pernah melihat Yujin seperti ini. Jadi ia cukup takut dan bingung.
"Ahn Yujin!"
Yujin menoleh ke kiri dimana seseorang memanggilnya. Ia bisa melihat Jihoon sedang berjalan ke arahnya seraya tersenyum lebar diikuti Eric dibelakangnya.
"Annyeong, Manura," sapa Eric pada Wonyoung.
"Yaa! Sudah kubilang jangan panggil aku seperti itu. Aku bukan istrimu," kata Wonyoung tidak suka.
"Okay, seperti yang kau mau, my future wife," sahut Eric.
"Yaa!"
Ingin sekali Wonyoung mencakar wajah tampan Eric sampai tidak berbentuk. Bisa-bisanya dia berkata seperti itu di tempat umum. Wonyoung, 'kan jadi malu. Semua ini gara-gara Suyun.
"Ada apa ini? Kenapa berkumpul disini?" tanya Jihoon. Pemuda itu sempat melirik sekilas pada Sihyeon.
"Ani. Aku hanya mau mengembalikan bukunya Choerry," jawab Yujin.

KAMU SEDANG MEMBACA
Nothing Without You [IZ*ONE]✔️
Fanfic°•°Tanpamu, aku kosong°•° "Kenapa mencintaimu bisa sesakit ini?" ~ Choi Yena. "Maaf, aku sudah tidak sanggup lagi. Aku menyerah," ~ Kim Chaewon. "Mengapa takdir cintaku begitu rumit?" ~ Kwon Eunbi. "Harusnya aku tidak mencintaimu sejak awal," ~ Lee...