Semenjak Ardi menolak cintanya, Galaksi seperti menjauh dari Ardi begitupun Bintang yang memilih pindah ke Italia. Ardi juga tak mempermasalahkan jika kedua pria itu menjauh dari dirinya karena, ia masih ingin sendiri. Ia tak mau bodoh hanya karena cinta.
Pagi ini Ardi tengah bersiap untuk berangkat sekolah, setelah siap Ardi langsung keluar dari kamarnya. Ia berjalan ke arah meja makan dan mengambil sepotong roti, sepertinya tak hanya Galaksi dan Bintang yang menjauh. Semua saudara Ardi juga menjauh kecuali, Devina dan Riyana.
"Gak ada gunanya lo pada ngejauh, silahkan menjauh dan jangan salahkan gue kalau, gue juga pergi!" ucap Ardi dengan kekehan sinisnya, Ardana dan Argana sebenarnya tak berniat menjauh dari Ardi namun, Acavella memaksa.
"Pergi aja, kita tidak perduli!" balas Arthira yang menatap Ardi tajam, Ardi mengangguk - anggukan kepalanya.
"Oh ya, minggu depan Devian dan Syakillah akan menikah. Kami berharap kau datang," ucap Alvan dengan tutur kata dingin.
"Akan aku usahakan," balas Ardi singkat dan langsung pergi meninggalkan para saudaranya.
Setelah merasa Ardi pergi, Arga langsung menggeplak Arthira yang menurutnya ini semua sedah keterlaluan. "Aww! Sakit bego," ringis Arthira.
"Kalian keterlaluan tahu gak! Apa salahnya jika Ardi menolak Galaksi, itu keputusan dia! Kalian gak berhak memaksa Ardiana," ucap Arga yang merasa para saudaranya itu terlalu mencampuri urusan Ardi.
"Ealah! Lo baperan banget sih? Kita tuh cuma ngerjain Ardi,tepat hari pernikahan Devian sama Syakillah itu hari ulang tahun Ardi yang ke 17, bego!" balas Sherinne yang ikutan ngegas, Arga melupakan hal itu. Ah, dia terlalu bego untuk menjadi abang.
Sedangkan di sisi Ardi, gadis itu sudah sampai di sekolah. Baru saja keluar dari dalam mobil, para siswi banyak yang mencibir Ardi dan tak sedikit pula yang menghina Ardi, hanya ada beberapa siswi yang memuji kecantiakan Ardi. Ah, sepertinya berita itu sudah tersebar.
'Ck, ngartis banget lo jadi cewe! Mana Galaksi yang ganteng gitu lo tolak,'
'Belagu bett jadi anak piatu aja!'
'Cih, jalang kecil!'
'Sok cantik bett lo!'
'Sok jual mahal!'
'Dasar anak gak punya ibu! Pergi sana lo!'
Cukup! Sudah cukup! Ardi tidak tahan jika mereka membawa - bawa mamanya, iya benar! Ia tak memiliki ibu namun, baginya Claresta masih hidup. Ia sama sekali tak menganggap Claresta meninggal.
"Sini lo yang bawa - bawa masalah mama gue! SINI!" ucap Ardi yang diakhiri dengan bentakan, mereka semua terkejut. Mereka berpikir Ardi adalah gadis yang lemah namun, mereka salah besar.
"LO TULI? SINI GUE BILANG!" bentak Ardi yang mulai habis kesabaran, dengan badan gemetar siswi yang membawa - bawa nama Claresta tadi mendekat ke arah Ardi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ardiana [END]
Teen FictionTAMAT. Bergenre: Fantasy, Random, Romance, Fiksi Remaja, And Fiksi Umum. [FOLLOW AKUN AUTHOR SEBELUM BACA!] Ardiana Elva Taylor adalah anak dari pasangan Claresta dan David, Ardiana sama seperti sang mama memiliki sifat yang licik dan bringas namun...