Ardiana - 21

4.6K 428 15
                                    

"Eh, hai! Ketemu lagi kita, nama lo siapa? Gue kemaren gak sempat tanya," ucap Ver yang ternyata adalah murid baru di Clarest's Internasional High School

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Eh, hai! Ketemu lagi kita, nama lo siapa? Gue kemaren gak sempat tanya," ucap Ver yang ternyata adalah murid baru di Clarest's Internasional High School.

"Ardiana, lo kok kayak penguntit sih? Dimana - mana selalu ada lo," balas Ardi yang terlihat kesal dengan kehadiran Ver, Ver hanya terkekeh ringan setelah itu pergi.

"Dasar gila," sungut Ardi kesal, terlihat dari kejauhan Riyana dan Devina menghampiri Ardi.

"Woi! Ngapain lo bengong disini? Bell sudah bunyi dari tadi juga," tegur Devina, Ardi tak menjawab. Gadis itu memilih pergi ke roftoop saja.

Devina dan Riyana saling berpandangan dan keduanya menghedikan bahu acuh lalu, mengikuti langkah sahabatnya itu. Ah, mereka setiap hari selalu saja membolos bahkan, guru BK'pun sudah angkat tangan dengan mereka yang jarang masuk kelas.

Ardi tahu jika kedua sahabatnya itu mengikuti dirinya ke roftoop, percuma saja melarang mereka pasti, mereka akan marah kepada Ardi. Saat sampai di roftoop Ardi melihat Galaksi dan temannya yang sedang merokok, awalnya Ardi biasa saja namun, disana juga ada Alana.

"Ck, ngapain sih pake ada tuh cewe ngeselin!" gumam Ardi namun, gadis itu tetap berjalan ke ujung roftoop diikuti oleh Devina dan Riyana.

"Bang, itu'kan cewe yang kemarin. Dia sekolah disini juga?" tanya Alana sambil menatap Ardi yang terlihat biasa saja.

"Yaa, dia anak pemilik sekolah dan sekarang dia yang pegang kendali!" balas Galaksi yang diam - diam melirik Ardi.

"Oh," balas Alana singkat.

Sedangkan Ardi, ia hanya diam sambil menikmati semilir angin yang menerpa wajah cantiknya. Disebelahnya ada Stefannie yang selalu mengikuti dirinya kemanapun ia pergi, Devina dan Riyana berada tak jauh dari Ardi.

Kedua gadis itu sibuk dengan kegiatan mereka masing - masing, mereka tak memperdulikan kehadiran Galaksi Dkk. Ardi mengeluarkan sebuah pistol, mata tajam Ardi melihat ada seorang mata - mata yang sedang mengawasi Arvelyn dkk.

Dorr!

"ASTAGFIRULLAH! EMAK GUE MELAYANG," latah Pater (sahabat Galaksi) yang kaget saat mendengar suara tembakan.

"Sih Pater kalau latah gak tanggung - tanggung, gue bilangi emak lu ntar, Ter!" ucap Angkasa yang juga kaget namun, kaget dengan latahan Pater.

"Woi! Jangan bilangin emak gue ntar, gue diusir lagi!" sungut Pater.

"Bodo,"

"Di, lo nembak apaan? Nembak burung?" tanya Riyana yang juga terkejut.

"Mata - mata," balas Ardi singkat, Riyana mengangguk paham.

Ardi mengambil handphonenya lalu menghubungi Rain. "Ke roftoop cepat!"

"Baik,"

Ardi memutuskan sambungan telpnnya saat Rain sudah bergegas ke roftoop, tak lama kemudian Rain sudah berada diroftoop. Ardi menyuruh Rain untuk mendekat ke arahnya.

Ardiana [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang