Sharen Maluta : Kamu perlu belajar satu hal : "Menghargai seriusnya seseorang."
Nicolas Stone : "Kamu adalah penyesalan terindah yang pernah aku miliki."
°°°
Sharen menatap kepergian sahabatnya dengan pria asing yang baru ia kenal tadi. Perempuan itu lalu menunduk dan memilih untuk melanjutkan ritual makannya saja.
"Aku tahu ini semua rencana mu, kan?"
Pandangan Nick teralihkan ke Sharen dengan alis berkerut binggung ia bertanya, "Apa maksudmu?"
Sharen menoleh kesamping, menatap wajah tampan kekasihnya. "Jangan berbohong, Nick!"
Nick terkekeh kecil lalu mengecup singkat bibir Sharen. "Kau selalu tahu apa yang akan aku lakukan, Sharen."
"Kau tahu, aku sedikit kasihan pada sahabatmu itu dan aku memiliki sebuah rencana agar membuat Karina ceria seperti hari-hari sebelumnya, maka dari itu kebetulan teman kuliahku ada di negara ini jadi aku ingin membuat mereka dekat satu sama lain dengan begitu Karina akan melupakan kakakku yang berengsek itu," sambung Nick.
Sharen mengangguk tanda mengerti, benar juga rencananya. Tetapi, apa Karina akan melupakan sosok yang ia cintai selama lebih dua bulan ini? Apa Karina sanggup menerima kehadiran Fujio? Mengetahui sifat sahabatnya yang massa bodoh dengan segala hal membuat Sharen sedikit bimbang.
"Kau jangan takut, sudah aku pastikan bahwa Fujio tidak memiliki kekasih," beritahu Nick.
"Ya, terserah. Aku juga tidak bisa melarangnya, jika temanmu itu berhasil merebut hati Karina maka aku tidak bisa melakukan apapun selain membiarkannya," kata Sharen lalu memakan dessert yang ia pesan tadi.
Nick berdiri dari tempat duduknya lalu membenarkan letak jasnya dan berkata, "Aku akan pergi sebentar ke toilet. Jangan kemana-mana, tetap disini!"
Sharen mendongak lalu mengangguk. "Cepatlah kembali, jangan lama-lama."
Pria itu sedikit terkekeh geli seiring ia mengelus pelan surai kekasihnya dan berjalan pergi menuju ke arah toilet berada.
Perhatian Sharen kembali fokus pada makanannya, tapi tatapannya mengarah pada sebuah benda pipih yang tergeletak di atas meja, ponsel milik kekasihnya saat Sharen ingin memberikan benda itu pandangan sudah tidak melihat Nick lagi.
Sharen mengangkat kedua bahunya acuh dan memilih untuk menghabiskan minumannya, tidak lama ponsel milik Nick bergetar membuat perhatian Sharen teralihkan.
Ragu-ragu Sharen mengambil ponsel itu, menyalakannya saat melihat ada sebuah pesan entah dari siapa ia tidak tahu. Dahi Sharen sedikit curam berusaha untuk menemukan enam digit angka agar ponsel ini terbuka, jarinya mengetik dengan lincah dan berhasil. Ia tersenyum manis, ah ternyata pin-nya adalah tanggal jadian mereka.
Sharen mendongak agar berusaha menemukan sosok kekasihnya. Gadis itu kembali menatap layar ponsel dan langsung menekan aplikasi berbentuk amplop. Tidak lama kemudian, tangannya gementar seiring menatap nanar layar itu, jantungnya berdetak tiba-tiba sangat kencang.
Tidak mungkin! Apa ia salah melihatnya? Sharen menggeleng pelan kepalanya, berusaha untuk menyingkirkan pikiran negatif dari otaknya. Gadis itu kembali meletakkan benda pipih diatas meja saat melihat Nick sedang berjalan kearahnya.
"Hei, kau kenapa?" tanya Nick sambil menyentuh bahu Sharen.
Sharen tersentak kaget, namun cepat-cepat ia menetralkan kembali detak jantungnya dan menoleh kesamping seraya tersenyum lebar. "Ti-tidak ada," jawabnya sedikit gugup.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. Dangerous [HIATUS]
HorrorKarina Bakhri, gadis yang baru pindah tempat kerjanya di New York itu tidak menyangka bahwa apartemen yang ia tempati ternyata berhantu. Pantas saja para tetangga bergidik ngeri saat tahu Karina menempati apartemen itu. Tetapi, ia sama sekali tidak...