BAB IX

888 96 15
                                    

Apakah ini akhir dari segalanya?

Sebelum aku belajar mencintaimu?

°°°

Sudah dua hari berlalu semenjak ritual itu dilakukan. Dan dua hari ini juga sifat Damian yang semula kasar seketika mendadak lembut pada Karina.

Gadis itu tidak diperbolehkan sama sekali melakukan aktivitas yang membuat tubuhnya letih kecuali pekerjaan kantor, itupun dengan sedikit paksaan dari Karina. Dan yang lebih parahnya lagi, Damian melarangnya agar ia tidak di izinkan untuk memasak. Biarkan pria hantu itu yang memasak saja.

Karina kemarin malam sempat protes saat ia ingin menonton konser online streaming boyband-Exo kesayangannya malah dirusaki oleh Damian. Tetapi, pria itu mengancamnya dan tentu saja Karina langsung bungkam dengan ancaman pria itu.

“Aku sudah bilang. Jangan main ponsel disaat kau sedang makan!” teriak Damian dari arah pintu saat ia tidak sengaja melihat Karina yang sibuk dengan ponselnya tanpa memperdulikan makanannya.

Tuh 'kan kumat lagi. Hedeh, Karina mungkin bisa-bisa akan menjadi gila jika terlalu lama tinggal satu ruangan dengan pria yang terus mengekang kebebasannya itu.

“Karina, berikan ponselmu itu sekarang!”  Benda pipih itu jatuh di lantai tapi tidak sampai hancur berantakan. Karena terlindungi oleh hardcas. Siapa lagi kalau bukan Damian pelakunya.

abar Karina, sabar! Orang sabar rezekinya lancar. Anggap saja ini adalah ujian untukmu,’ batin Karina menyemangati.

Karina lalu memungut ponselnya dan kembali ke tempat. Kemudian ia memakan makanannya. Gadis itu menatap sinis pada bayangan hitam milik Damian yang sedang bersandar di dinding kamar.

“Aku akan pergi ke suatu tempat,” kata Damian.

“Kemana? Apa kau ingin mencari orang lain untuk membuatmu jatuh cinta?” tanya Karina menginterogasi.

Damian mengeleng kepalanya. “Tidak, buat apa mencari yang lain kalau kamu saja bisa membuatku jatuh cinta,” kata Damian, percaya diri.

“Receh mas receh!” cibir Karina. Tapi kedua pipinya sudah merah merona.

You carry feelings, right? Sudahlah aku ingin pergi mengurus urusan negara. Bye!” Damian langsung menghilang begitu saja.

“Urusan negara? Ada-ada saja.”

★★★

Karina memilih untuk singgah sebentar ke kafe dekat kawasan apartemennya setelah ia pulang kerja. Karina duduk dipojok kafe yang langsung memperlihatkan keindahan kota New York di sore hari. Tadinya Karina ingin mengajak Nick. Namun, pria itu menolaknya dengan alasan ingin bertemu dengan seseorang.

Karina lagi-lagi mendengus kesal pada sosok hantu Damian yang terus saja mengikutinya kemanapun ia pergi. Bahkan tadi saat meeting pun Damian terus menganggunya, kadang Karina berteriak kesal dan itu membuat fokus semua orang teralihkan padanya. Ada yang menatapnya dengan tatapan binggung ada juga yang menatapnya dengan tatapan ingin tertawa, salah satunya Nick.

Karina sudah berulang kali mengusir hantu Damian untuk pergi. Namun, Damian tetaplah Damian, hantu pemaksa. Karina lebih memilih diam sambil menunggu sosok Sharen yang katanya ingin memperkenalkan kekasih barunya dan Karina penasaran siapa pria yang sudah membuat sahabatnya itu seperti anak ABG yang mabuk cinta.

Mr. Dangerous [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang