"Entah kenapa, tapi aku merasa jantungku berdebar kencang saat bersamamu."
°°°
Karina meregangkan otot-otot tubuhnya, setelah ia seharian menyelesaikan tugasnya mengurus jadwal rapat dan kegiatan-kegiatan lainnya selama beberapa hari yang akan datang. Ia hanya melanjutkan kembali data-data yang sekretaris lama simpan.
Karina mengambil benda persegi panjang di atas meja dan melihat jam. Waktu sudah menunjukkan pukul dua belas siang, menandakan jam makan siang sekarang. Ia tidak sabaran untuk mencicipi makanan dari perusahaan barunya itu.
Gadis bersurai hitam itu kemudian beranjak keluar dari ruangannya. Sempat langkah kakinya terhenti dan melirik ke arah kanan tempat kerja atasannya, masih kosong artinya pria itu belum datang ke kantor. Baguslah Karina merasa senang, setidaknya untuk hari ini saja mungkin ia terbebas dari pria yang bernama Nick itu.
‘Ngomong-ngomong, seperti apa ya si bos besar?’
‘Apakah tampan? Tentu saja. Toh, adiknya saja sudah tampan apalagi kakanya. Mungkin bak dewa Yunani.’Karina melangkahkan kakinya keluar ruangan, sesekali ia bertegur sapa pada para karyawan yang kebetulan lewat dan bertemu dengannya. Siapa sih yang tidak kenal sama si sekretaris baru? Udah cantik, single lagi. Ya, berita tentang Karina sangat cepat menyebar.
Langkah Karina membelok kearah kiri tepatnya pada tempat kafetaria khusus para karyawan dilantai dua puluh tujuh. Sudah banyak bangku yang dipenuhi para pekerja. Karina berasumsi mungkin mereka sudah berumur tiga puluh atau empat puluh lebih keatas.
“Hallo!” sapa seorang wanita dari arah samping, membuat Karina sontak terkejut dan menatapnya. “Kamu pasti sekretaris baru, kan?”
Karina hanya mengangguk.
Wanita itu entah Karina belum tau namanya, mulai menjulurkan tangannya. “Kenalin, aku Brenda.”
Karina membalas juluran tangannya sambil tersenyum. “Karina.”
“Oh ya, mau makan bardua?” tawar Brenda. Karina lagi-lagi hanya mengangguk tanda setuju.
Mereka berdua berjalan beriringan menuju tempat pentry untuk mengambil makan siang. Setelah itu mereka berdua langsung menuju bangku yang berada di pojok kiri dekat jendela transparan, yang langsung memperlihatkan keindahan kota Paris disiang hari.
Karina dan teman barunya itu makan dalam diam, tidak sengaja Karina mendengar beberapa karyawan wanita yang sedang bergosip entah sedang membicarakan hal apa, Karina tidak tau. Ia memilih melanjutkan makanannya tapi telinganya memfokuskan untuk mendengar dengan baik.
"Ku dengar CEO kita sudah membaik sekarang," kata salah satu karyawan wanita yang memang duduk dibelakang Karina dan Brenda.
“Jangan sebarkan berita hoax, Rully!” peringat salah satu karyawan wanita yang duduk disamping Rully.
Rully mendengus, wanita itu lalu menjawab, “Tidak, aku tidak mengatakan berita palsu!”
“Lalu dari mana kau tahu kalau Mr. Stone sudah membaik sekarang?”
“Apa kalian lupa bahwa aku mempunyai teman yang bekerja sebagai perawat di rumah sakit tempat Mr. Stone dirawat. Aku pernah mengatakan padanya jika Mr. Stone sudah sadar segera beritahu aku. Dan yah, kalian berdua bisa tahu kelanjutannya sendiri,” jelas Rully panjang lebar.
"Benarkah? Baguslah kalau begitu. Aku tak sabar untuk melihat Mr. Stone lagi," tambah yang temanya.
Begitulah yang Karina dengarkan lain dari itu ia tidak mendengarkannya lagi karena mengingat ruang makan ini sedikit bising dengan berbagai pembicaraan, ada juga yang tertawa, makan sambil bercerita, salah satunya dua karyawan tadi yang sedang bergosip. Banyak pertanyaan yang terkumpul dalam otaknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. Dangerous [HIATUS]
HorrorKarina Bakhri, gadis yang baru pindah tempat kerjanya di New York itu tidak menyangka bahwa apartemen yang ia tempati ternyata berhantu. Pantas saja para tetangga bergidik ngeri saat tahu Karina menempati apartemen itu. Tetapi, ia sama sekali tidak...