BAB XXIII

484 67 10
                                    

“Jangan mudah nyaman, bisa saja itu sebuah jebakan.”
Mr. Dangerous


Suasana dalam mobil sangat hening, tidak ada dialog antara keduanya. Mereka sama-sama diam, Fujio yang fokus menyetir sedangkan Karina hanya menatap keluar jendela.

Hingga tibalah mereka di salah satu restoran berbintang lima dengan tulisan yang melintang besar diatas atap restoran tersebut,  Jepanes Resto. Fujio memarkirkan mobilnya diarea parkiran, mereka berdua diam sebentar sebelum terdengar Fujio mencabut kunci mobilnya lalu menoleh kesamping kanan.

“Ayo turun. Kita sudah sampai,” kata Fujio kemudian turun dari mobil diikuti dengan Karina.

Gadis berdrees biru dongker itu menatap takjub bangunan tinggi didepannya, sangat-sangat indah dan tentunya tamaran. Hingga akhirnya suara Fujio membuyarkan lamunannya.

“Karina, ayo.”

Karina tersenyum dan mengangguk lalu mengikuti langkah Fujio dari belakang, ia harus jaga jarak dengan pria itu. Tidak boleh dekat satu sama lain, bukan karena apa, hanya saja Karina tidak mau gosip beredar tentang dirinya. Mengingat bahwa Fujio merupakan salah satu artis Bollywood dan bintang film asal Jepang membuat Karina harus berhati-hati. Jangan sampai ada paparazi yang melihat mereka berdua.

Karina mengarahkan pandangannya ke sekeliling tempat. Bangunan ini begitu klasik dengan gaya Jepang membuat siapa saja akan nyaman berada ditempat ini. Lampu gantung yang menghiasi langit-langit ruangan, dinding ruangan yang dihiasi poster bertuliskan huruf Jepang, belum lagi ditambah dengan musik yang terdengar syahdu.

Dahinya mengernyit heran, pasalnya Karina tidak mendapati satupun pelanggan hanya mereka berdua saja. Kemana perginya mereka? Pikir Karina.

“Silahkan,” kata Fujio seraya menarik salah satu kursi untuk Karina, tidak lupa dengan senyuman tipis nan masih melekat dibibir pria itu.

Tersenyum manis lalu segera duduk. “Terima kasih, Fujio.”

Fujio mengangguk dan duduk di kursinya–berhadapan dengan Karina hanya meja bundar yang menghalangi. Tidak lama kemudian dua pelayan wanita datang menghampiri dengan masing-masing orang membawa troli aluminium yang diatasnya sudah tersedia menu makan malam.

Tangan pelayan itu meletakan beberapa piring berisi makanan khas Jepang sementara pelayan satunya lagi meletakan dua gelas anggur merah dan satu botol minuman berkadar alkohol rendah. Karina menatap tidak percaya menu makanan itu, sangat-sangat banyak menurutnya, dan juga siapa yang akan menghabiskan ini semua? Pikirnya. Tidak mungkin, 'kan ia dan Fujio yang akan menghabiskannya.

“ごレッできの皆様、お楽しみください。あなたとあなたの恋人がそれお楽しんでくれることお願っています. [Go resseki no minasama, o tanoshimi kudasai. Anata to anata no koibito ga sore o tanoshinde kureru koto o negatte imasu : Jepang.]¹” kata pelayan tersebut ramah sambil menatap Fujio.

はい, ありがとございます. [Hai, arigatōgozaimasu : Jepang.]²” balas Fujio terkekeh geli mendengar perkataan dari pelayan disampingnya. Pelayan tersebut lalu mendorong troli makanan yang ia bawa tadi dan berjalan pergi.

“Apa yang pelayan itu katakan sampai kau terkekeh seperti itu?” tanya Karina, binggung. Pasalnya pelayan tadi menggunakan bahasa Jepang yang sama sekali tidak ia pahami.

Mr. Dangerous [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang