Selamat menunaikan ibadah puasa bagi yang menjalankan!
Alhamdulillah update lagi setelah sekian lama.
Kangen gak?!
Kangen gak?!
Kangen gak?!
Kangen lah, plisss:)
Oke, jangan lupa vote ya, sekian terima cash.
Typo kabarin euy.
Happy Reading!
Kebahagiaan adalah hal berharga yang tak dapat diukur, namun dapat dirasakan dengan hati yang tulus.
..................
Kini sudah hampir sebulan sejak kejadian dimana acara unboxing antara Glo dan Gea. Semua tak ada yang berubah. Hanya saja, perlakuan Glo yang membuat Gea ingin memakan lelaki itu hidup-hidup.
Bagaimana tidak, sejak kejadian itu Glo sama sekali tak mau berkomunikasi dengan Gea. Bahkan ia selalu pergi pagi-pagi sekali. Namun masih ada untungnya, ia mau memakan makanan yang selalu disiapkan oleh Gea. Pada malam hari tentunya.
Abraham pun belum pulang dari Kalimantan untuk mengurus bisnisnya sejak hari itu.
Hari ini Gea sedang cuti dari pekerjaannya. Tentu saja ia akan memanfaatkan cuti-nya untuk hal yang bermanfaat. Akhir-akhir ini pun ia sering menanam tanaman bunga keladi. Terhitung telah ada delapan belas pot bunga yang berisi tanaman tersebut.
Hari ini pun setelah sarapan dan membantu bi Surti beberes rumah, Gea sudah kembali berkutat dengan tanamannya. Beberapa pot bunga yang diletakkan di depan rumah dengan rapih membuat senyum perempuan dengan jepit rambut pelangi di rambutnya mengembang sedari tadi.
Sekarang ia sedang menyiram anak angkat-nya itu. Sambil mendengarkan lagu milik Un1ty yang berjudul Restu Waktu dengan bibir yang ikut bersenandung, ia menyiram dengan semangat empat lima.
"Dan bila memang tak bisa... Tanpa layar genggam tanganmu," Gea bernyanyi mengikuti musik yang disetel dari ponselnya.
Drrtt.. Drttt..
Tiba-tiba musik yang disetelnya terganti dengan dering ponsel yang berbunyi nyaring, pertanda ada panggilan masuk.
Segera Gea mematikan kran air yang digunakannya untuk menyiram tanaman. Dengan sedikit berlari, Gea menghampiri ponselnya yang diletakkan di atas meja teras.
Papa is calling
"Papa," gumamnya begitu melihat Si penelpon. Lalu diusapnya layar ponsel berlogo apel gigit itu ke atas.
"Halo assalamualaikum pa?"
"Wa'alaikumsalam Ge. Rinno ada gak?"
Sejenak perempuan itu mengernyitkan dahi-nya. "Gak ada pa, Glo lagi di kantor. Kenapa papa gak telpon langsung Glo-nya pa?" tanya Gea heran.
"Kamu kayak gak tau anak itu aja Ge. Papa udah telpon, eh tau-nya yang jawab peremp-"
"HAH?!" belum selesai Abraham merampungkan kalimat-nya, teriakan Gea telah terdengar.
"Santai Ge, santai. Kamu denger dulu dong papa ngomong. Maksud papa tuh perempuan yang jawab tuh operator." ucap Abraham disertai kekehan.
"Ya.. Lagian papa ngomong-nya begitu, kan Gea jadi negatif thinking duluan." ucap Gea dongkol.
KAMU SEDANG MEMBACA
GLORINNO (On Going)✔️
Teen FictionDIMOHON UNTUK FOLLOW SEBELUM MEMBACA<3 Mencintai seseorang yang berjanji untuk menjadikan kita wanita satu-satunya tetapi malah melupakannya sangatlah menyakitkan. Jika hati tak mampu menepati lebih baik jangan berjanji. Sesungguhnya patah hati pali...