PART 25

53 10 0
                                    

Ada yang nungguin gak sih?

Adakah yang sedang merindukan Glo dan Gea? Atau merindukan Tiara yang cantik jelita HAHHA

Sebelumnya aku minta maaf ya, bukannya gak mau update sayang tapi tugas bikin aku pusing.

Tau gak, bb aku sampe turun hiksrot. Tapi gpp aku jadi kurusan HAHHA

Itu aja deh, oh iya...

ITU YANG BACA TAPI GAK NGEVOTE NANTI GW JODOHIN SAMA MIMI PERI MAU?!

ITU YANG BACA TAPI GAK NGEVOTE NANTI GW JODOHIN SAMA MIMI PERI MAU?!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

BEJANDA SAYANG 😘😘

HAPPY READING!

~~GLORINNO~~

Dengan telaten Glo menyuapi Gea makan. Bukan tanpa alasan ia menyuapi melainkan Gea yang memaksa karena jika tidak, Gea mengancam akan mogok makan. "Glo aku bingung deh," tanya Gea dengan mulutnya yang baru selesai mengunyah.

Glo yang sedang memotong ayam goreng di piring menoleh, "Bingung kenapa hm?" mengambil sebutir nasi yang menyangkut di rambut Sang istri. Entah bagaimana caranya nasi itu bisa sampai di rambut sebahu cewek tersebut.

Saat ini mereka berada di kamar. Sejak pagi tadi Gea telah diperbolehkan pulang dari rumah sakit. Dan sejak pulang pula Gea semakin menempel dan tak mau jauh dari Sang suami.

"Kamu kan kemaren suka darah tinggi, terus sekarang kok tiba-tiba berubah? Kamu salah minum obat ya?" mendengar kalimat yang dilontarkan oleh cewek di hadapannya, Glo mengernyit heran. Sejak kapan dirinya darah tinggi?

"Maksudnya gimana Ge? Lo masih sakit ya? Ke rumah sakit lagi yok!" meletakkan piring di tangannya ke atas nakas. Beranjak menarik lembut tangan Gea.

"Iih, bukan darah tinggi yang itu Glo! Tapi yang itu!" merengek dan menghentak-hentakkan kakinya kesal.

"Iya iya, yang itu kan? Yaudah ayo ikut gue ke rumah sakit lagi," kembali menarik tangan cewek aneh di depannya.

"Kamu bener-bener ya Glo, gak bisa ngertiin aku! Udah lah, aku mau pulang ke rumah sebelah," ucap Gea sebelum beranjak menyibakkan selimut sebatas paha-nya.

"Terserah!" bukan, bukan Gea yang mengucapkan kata laknat seorang perempuan tersebut. Tetapi lelaki yang hanya memakai celana pendeknya tanpa sehelai kain yang menutup perut kotak-kotaknya.

Air conditioner yang dimatikan lantaran Gea yang belum boleh terkena dingin membuat ia rela mengalah demi wanita sensitif di hadapannya.

Gea yang mendengar ucapan yang keluar dari mulut cowok tersebut menganga seraya geleng-geleng tak percaya. Kemana saja ia selama ini, tidak tau kalau Sang suami begitu kiyowo, pikirnya.

GLORINNO (On Going)✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang