Selamat bulan Februari!Semangat buat yang sedang berjuang untuk masuk PTN!
Termasuk aku hehe:v
Happy Reading!
••••••••••••••••••••••••••••••••
Tidak ada yang rela jika miliknya dibagi apalagi terbagi!
~Glorinno Abraham Alvarono•••••••••••••••••••••••••••••••••••
Setelah kejadian menjemput Gea di apartemen Septi, perlakuan Glo sudah tak terlalu kasar walaupun masih dingin. Ya, karena kini mereka tinggal di kediaman keluarga Abraham.
Awalnya Gea ingin tinggal di rumah kedua orang tuanya saja, tetapi Sandra berhasil membujuknya agar mengikuti kemana pun Glo pergi. Karena ia adalah seorang istri.
Kini sudah seminggu mereka menjalani rumah tangga, tentunya tanpa ada bumbu yang membuat mereka bahagia. Walaupun demikian, Gea tetap berusaha meluluhkan hati Glo. Namun terkadang, sikap cuek dan dingin Glo membuat Gea ingin memakan lelaki tersebut hidup-hidup.
Seperti sekarang contohnya, Abraham telah berangkat kerja subuh tadi, setelah sholat subuh berjama'ah. Dan kini hanya tersisa Gea dan Glo di meja makan. Keduanya sedang menyantap sarapan dalam diam. Sarapan kali ini dimasak oleh bi Surti. Biasanya Gea yang memasak, namun tadi ia tak sempat karena harus mencari dasi berwarna coklat milik Glo.
Padahal Gea sudah menyuruh lelaki tersebut untuk memakai dasi lain saja, dasi dengan warna dan corak yang sama pun ada. Tetapi tetap ditolak oleh lelaki tersebut.
"Kamu pulang jam berapa nanti?" Ucap Gea membuka percakapan. Walaupun tak ada pentingnya ia bertanya, karena mau pulang jam berapa pun Glo, ia akan tetap pulang dari rumah sakit setelah menyelesaikam shiftnya. Yaitu pukul lima sore.
"Gue gak pulang!" Ucap Glo datar, dan masih dengan dinginnya.
Gea yang mendengar pun sontak kembali bertanya, "Kok gak pulang?" Ucap Gea kelewat ngegas sambil meletakkan sendoknya.
"Suka-suka gue lah!" Balas Glo santai menyantap sarapannya.
Gea tak mempermasalahkan jika Glo tak pulang, sebenarnya ia hanya takut untuk tinggal sendirian. Karena tadi, Abraham telah memberitahu kalau ia tak pulang dan akan langsung terbang menuju Kalimantan untuk mengurus perusahaannya yang ada di sana.
Bi Surti pun hanya akan bekerja dari pagi sampai siang. Setelahnya ia akan pulang ke rumahnya. Jika harus menginap di rumah orang tuanya yang berada di sebelah, ia yakin kalau Sandra tak akan mengizinkannya.
Karena kesal dengan cepat Gea menyelesaikan sarapannya sampai tersedak karena tak hati-hati. Glo yang melihat pun dengan cekatan memberikan air putihnya kepada Gea yang diteguk hingga tandas. "Thank's." Gea mengembalikan gelas tersebut dan langsung beranjak dari sana.
Tetapi belum sepenuhnya ia menghilang dari ruang makan, suara Glo membuatnya terdiam dengan hati yang berdesir hangat.
"Tunggu! Gue anter!"
•••••••••
Kini sudah menunjukkan pukul 05.12 WIB. Itu artinya Gea telah menyelesaikan shiftnya, tugasnya di rumah sakit telah selesai. Ia segera mengemaskan beberapa barang-barangnya. Sembari melepaskan jas dokternya, ia berjalan menuju stop kontak, dimana ponselnya sedang di charger.
KAMU SEDANG MEMBACA
GLORINNO (On Going)✔️
Teen FictionDIMOHON UNTUK FOLLOW SEBELUM MEMBACA<3 Mencintai seseorang yang berjanji untuk menjadikan kita wanita satu-satunya tetapi malah melupakannya sangatlah menyakitkan. Jika hati tak mampu menepati lebih baik jangan berjanji. Sesungguhnya patah hati pali...