Yeayyy update!!!
Siapa nih yang kangen sama Gea dan Glo.
Atau kangen sama Jamed suami akohh wkwk.
Silakan dibaca yaa!
Semoga suka.
Jangan lupa vote dulu ya biar gak lupa.
Happy readingg!!
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Karena perasaannya yang tak enak Glo diam-diam mengikuti mobil Jamed dari belakang. Ia membuntuti menggunakan motornya.
Sebisa mungkin Glo mengikuti dari jarak yang jauh, agar mereka tak menyadari bahwa dibuntuti.
"Mau kemana sih mereka?" gumam Glo bertanya sambil terus membuntuti.
"Lagian ngapain juga lo ngikutin mereka Glo. Bego banget lu!" kali ini suara Glo agak nyaring sehingga ibu-ibu yang berada tepat di samping Glo mendengus.
"Anak jaman sekarang kok kalo ngomong suka gak pake otak ya. Kamu ngatain saya hah?" teriak ibu itu, sambil terus mengendarai sepeda motornya.
"Eh ga bu, nggak." ucap Glo panik.
Bersamaan dengan itu pula ponsel Glo berbunyi. Yang mengharuskannya untuk berhenti terlebih dahulu.
"Alhamdulillah. Untung ada yang nelpon." ucap Glo seraya mengelus dada saat sudah berhenti di tepi jalan.
"Hati-hati bu!" teriak Glo seraya melambaikan tangannya.
Segera ia mengambil ponselnya yang berada di saku hoodie nya. Setelahnya ia menerima sambungan.
"Iya kenapa Fel?" tanya Glo kepada seseorang yang menelpon. Yang diketahui adalah Fely.
"..."
"I.. Iya. Ini aku mau otw kok." ucap Glo ragu seraya melihat ke arah depan, mencari keberadaan mobil Jamed.
"..."
"See you too." ucap Glo sebelum mengakhiri sambungan dan menyimpan kembali ponselnya.
Dengan segera ia melihat ke arah depan berniat mencari keberadaan mobil Gea. Namun nihil. Hanya jalanan padat yang dilihatnya.
"Ah udahlah, paling cuma perasaan gue yang gak enak. Gea pasti baik-baik aja sama tuh orang. Mending gue ke apartemen Fely sekarang." ucap Glo segera menyalakan motornya dan melesat meninggalkan tempat.
•••••••••
"Sekarang Rasya sama tante dulu aja ya sayang." ucap Gea berniat menenangkan Rasya yang masih menangis di gendongan Gea.
Sekarang mereka sedang duduk di bangku dekat pos satpam.
"Tante ciapa dok?" tanya Rasya menatap Gea polos dengan ingus yang mulai keluar.
Dengan segera Gea mengeluarkan tissue basah yang berada di dalam tasnya. Sebagai seorang dokter, Gea selalu membawa tissue basah.
Perlahan Gea mengelap ingus yang ada di hidung Rasya karena kelamaan menangis. Setelah bersih ia berjalan mencari tempat sampah dengan Rasya yang masih berada di gendongannya.
Setelah kembali ke tempatnya Gea menjawab pertanyaan Rasya. Sebelum menjawab, ia menyempatkan diri untuk memutar tubuh Rasya agar menatapnya.
"Maksudnya dokter,.." ucap Gea seraya menunjuk dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
GLORINNO (On Going)✔️
Teen FictionDIMOHON UNTUK FOLLOW SEBELUM MEMBACA<3 Mencintai seseorang yang berjanji untuk menjadikan kita wanita satu-satunya tetapi malah melupakannya sangatlah menyakitkan. Jika hati tak mampu menepati lebih baik jangan berjanji. Sesungguhnya patah hati pali...