PART 1

883 69 16
                                    

2020

Waktu sudah sangat sore, bahkan matahari telah mundur alon-alon dari langit. Canda:v

Tetapi seorang gadis dengan jepit rambut berbentuk pelangi enggan beranjak dari tempat duduknya. Lebih tepatnya dari halte depan rumah sakit tempatnya bekerja.

Ia masih setia duduk dengan ditemani senja yang mulai menampakkan diri. "Apa gue coba telpon lagi ya? Soalnya ini udah empat puluh lima menit gue di sini. Kalo di jalan ada apa-apa gimana?"  ucap seorang gadis tersebut dengan mata yang terus memperhatikan ponsel di genggamannya.

Dengan mata yang menatap sekeliling terlebih dahulu, akhirnya gadis itu mulai mengetik nama seseorang dari whatsapp  di ponselnya.

Yap, telponnya tersambung. Hingga di dering ke lima seseorang menjawab telponnya.

Dengan raut wajah khawatir ia mulai berbicara, "Lo udah di mana Glo? Gak ada apa-apa di jalan kan? Kok lo--" ucapan gadis tersebut terpotong oleh seseorang di seberang sana. Yang diketahui bernama Glo.

"Aduh maaf ya Gea, gue lupa jemput lo. Sekarang gue udah di rumah. Kenapa lo gak telpon daritadi sih?" ucap Glo kepada gadis tersebut yang diketahui adalah Gea.

"Oh, ya udah gapapa kok. Gue bisa naik taksi, makasih ya atas keterlupaannya." ucap Gea penuh penekanan di akhir kalimat sebelum mengakhiri sambungan secara sepihak.

"Emang ya tuh anak, kalo sama gue gak pernah inget. Palingan bohong tuh, tau-taunya sengaja lupa. Dasar ya cowok suka banget ingkar janji." marah Gea seakan-akan sang objek sedang ada di depannya.

Dengan gerakan asal dan raut wajah masam Gea memesan ojek online. Untung saja setelah dua puluh menit sang abang ojek online sudah tepat di hadapannya.

"Emang ya Bang, cuma Abang yang gak ingkar janji. Ya udah bang gas!" ucap Gea dengan nada ngegas.

"Gimana mau gas mbak, mbak aja belum naik. Emangnya mau saya pergi anter arwahnya mbak doang?" ucap sang Abang ojek online dengan raut wajah heran.

Gea goblokk.

"Eh nggak la Bang, si Abang aneh-aneh aja. Emang Abang gak mau duit apa? Ya udah mana helm nya Bang?" ucap Gea dengan menggaruk tengkuknya yang tak gatal dan cengiran khasnya.

Malu bangsatt.

Setelah mendapatkan helmnya Gea segera naik ke atas motor dan melesat menuju kediamannya.

•••••••••

Setelah sampai di depan pagar rumahnya Gea segera turun dari motor dan memberikan helm beserta uang berdasarkan nominal yang tertera.

"Makasih ya mbak!" ucap sang Abang ojol sebelum pergi meninggalkan kediaman Gea.

Kemudian Gea segera memasuki pekarangan rumahnya.

Sampai di depan pintu, Gea tak segera membuka pintu melainkan menghapus lipstik di bibirnya. Tadinya ia persiapkan untuk menyambut kedatangan Glo yang akan menjemputnya. Karena hari ini merupakan pertemuan pertama Gea dan Glo setelah empat setengah tahun berpisah.

Memang benar, Glo dan Gea terpaksa berpisah karena Glo yang memutuskan untuk kuliah di Jogja. Sedangkan Gea memutuskan untuk tetap di Jakarta karena alasan tidak mau jauh dari orang tua.

Setelah dirasa lipstik di bibirnya sudah tidak terlalu merah segera Gea membuka pintu.

Dorr.. Prengggtttt.. *taulah gimana bunyinya.

Bersamaan dengan dibukanya pintu terdengar bunyi pecahnya balon dan ditiupnya terompet.

"Surprise! Happy Birthday Geaa!"  ucap semua orang yang ada di dalam rumah.

GLORINNO (On Going)✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang