Happy weekend!
Aku sempatin buat update ditengah kesibukan aku buat kaliaaann.
Jangan lupa vote and comen yaa!
Share juga ke temen-temen kalian.
Love you all!
Happy reading!
~~GLORINNO~~
"Aduh ini gimana caranya ninggalin non Gea sendirian di rumah ya. Mana den Rinno belom pulang lagi," gumam bi Surti yang merasa bimbang untuk meninggalkan majikan-nya yang tengah hamil muda sendirian. Sedangkan waktu kerjanya telah selesai, dan mengharuskan ia pulang.
Segera memakai jaketnya, bi Surti melangkah ke ruang keluarga dimana Gea berada. "Non, bibi pamit pulang ya. Dapur udah bibi bersihin, sama lauknya tinggal dipanasin aja non." ucap bi Surti kepada Gea yang sedang berbaring di sofa.
Melihat kehadiran bi Surti, Gea segera bangun dan duduk bersandar pada punggung sofa. "Iya bi, bibi hati-hati pulangnya ya. Minta antar pak Buncit aja bi,"
"Eh jangan, gak usah non. Bibi bisa naik ojek kok non, kalo gitu bibi pamit ya. Assalamualaikum." sedikit menunduk lalu berjalan menuju pintu utama, wanita dengan rambut yang di sanggul menjadi satu itu mengeluarkan ponselnya.
Begitu sampai di depan rumah, bi Surti tampak menelpon seseorang. "Assalamualaikum pak, maaf saya nelpon tiba-tiba." katanya pada seseorang di telpon.
"Sebelumnya saya minta maaf karena berniat buat rahasiain ini pak. Tapi saya gak bisa buat gak khawatir, jadi saya bilang ke bapak aja. Kalo sebenarnya non Gea itu lagi hamil muda pak."
*****
"Jangan sampe ada yang tinggal ya Din,"
Saat ini Abraham sedang berada di kantor cabangnya yang terletak di Kalimantan. Ia dibantu oleh Dinda—sekretrisnya untuk memasukkan semua berkas ke dalam koper.
"Iya pak!"
Drrtt...Drrttt..
"Kamu lanjutin aja ya, saya angkat telpon sebentar." berjalan menuju pintu dan segera keluar dari ruangan-nya.
Menempelkan ponsel pada telinganya, Abraham mulai berbicara, "Waalaikumsalam, iya gakpapa. Ada apa bi?" tanya Abraham heran. Tak biasanya bi Surti menelpon. Ya, Si penelpon adalah bi Surti, ART yang bekerja di rumahnya.
Mendengar pernyataan bi Surti selanjutnya ia benar-benar tidak tau harus bagaimana mengekspresikan kebahagiaan-nya ini. "Beneran bi? Bibi gak becanda? Bibi gak lagi nge-prank kan?" tanya Abraham dengan suara yang menggebu tanda bahagia. Bahkan matanya sampai berkaca-kaca.
"Ya enggak la pak. Bibi mah gak becanda, apalagi ngerapp pak." jawab bi Surti disertai kekehan-nya.
"Alhamdulillah ya allah, ya udah kalo gitu makasih infonya bi. Assalamualaikum." ucap Abraham menutup sambungan sepihak.
Abraham segera masuk ke dalam ruangan-nya lagi.
"Dinda! Letakin koper-nya, kita gak jadi terbang sekarang!"
*****
Dengan tergesa, Gea berlari menuju dapur.
Glo yang melihatnya pun mulai mempunyai firasat buruk. Entah apa yang akan dilakukan cewek itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
GLORINNO (On Going)✔️
Teen FictionDIMOHON UNTUK FOLLOW SEBELUM MEMBACA<3 Mencintai seseorang yang berjanji untuk menjadikan kita wanita satu-satunya tetapi malah melupakannya sangatlah menyakitkan. Jika hati tak mampu menepati lebih baik jangan berjanji. Sesungguhnya patah hati pali...