Update lagi yeayyy!!
Siapa yang gak sabar?
Ya udah deh, aku gak bosen buat ngingetin kalian buat vote and komen yaaa!
Jangan lupa buat ajak temen kalian buat ramein lapak aku hehe. Aku bakal seneng banget hehe.
Hayoo kalo kalian langsung baca pas aku up berarti kalian gak tidur yaa??
Oke, jangan kaya aku yang suka begadang ya guys!
Oke part ini lumayan panjang ya guys.
Oke langsung aja semangat membacaaa!!
Happy reading guys!!
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Setelah keluar dari area rumah sakit, Gea menunggu di tepi jalan. Ia menunggu adanya angkutan umum atau taksi yang lewat.
Tetapi tiba-tiba sebuah taksi berhenti tepat di depannya bahkan sebelum ia sempat melambaikan tangan.
"Neng Gea kan?" Tanya bapak-bapak yang kira-kira berkepala 4 yang diyakini merupakan tukang taksi.
"Iya pak." Jawab Gea disertai raut wajah heran.
"Oh, yaudah masuk neng. Tadi udah dipesenin taksinya buat eneng." Dengan raut wajah herannya, Gea tetap masuk ke dalam taksi tersebut.
Saat taksi mulai berjalan setelah Gea menyebutkan alamatnya, Gea mulai bertanya. "Kalo boleh tau siapa yang mesenin saya taksi ya pak?" Tanya Gea penasaran, karena ia merasa tak memesan taksi sama sekali.
"Saya juga gak tau neng, mungkin pacar eneng." Jawab sang bapak seraya melihat cermin atas yang menampakkan wajah Gea.
Setelahnya Gea hanya ber"oh" ria tanpa berniat bertanya lebih lanjut.
Aneh deh, gue 'kan gak pesen taksi. Batin Gea seraya membuka ponselnya. Mengecek mungkin ada yang memberi taunya jika telah memesankan taksi.
Setelah dicek, sama sekali tak ada pesan seperti yang dipikirkannya.
•••••••••
Setelah kepergian Gea 3 jam yang lalu, Glo yang tertidur dalam keadaan duduk pun terbangun. Ya, ia tertidur. Tidur yang tak akan cukup untuk menghilangkan mata pandanya.
Ia pun mengusap gusar wajahnya yang sialnya masih saja terlihat tampan walau sedang dalam keadaan kacau.
Ia tersentak begitu melihat adanya darah di tangannya, lebih tepatnya di kuku jari.
Darah tersebut tampak sudah mengering. Ia pun mengecek tangannya dengan alis bertautan. Ia sama sekali tak melihat luka, bahkan saat di tekan tangannya sama sekali tak sakit.
"Apa darah nyamuk?" Gumam Glo bingung, pasalnya mana mungkin nyamuk bisa masuk ke sela-sela kuku.
Sekilas, bayangan Gea yang mengeluh sakit terlintas dipikirannya. Ia kembali teringat kejadian tadi siang yang membuatnya merasa bersalah.
"Apa gue nyakitin dia lagi?" Gumamnya seraya melihat wallpaper lockscreennya yang menampilkan foto ia dan Gea saat kecil.
KAMU SEDANG MEMBACA
GLORINNO (On Going)✔️
Fiksi RemajaDIMOHON UNTUK FOLLOW SEBELUM MEMBACA<3 Mencintai seseorang yang berjanji untuk menjadikan kita wanita satu-satunya tetapi malah melupakannya sangatlah menyakitkan. Jika hati tak mampu menepati lebih baik jangan berjanji. Sesungguhnya patah hati pali...