Ternyata benar kata orang, berpisah terlalu lama tak hanya membuat fisik terlihat berubah. Tetapi juga rasa yang ada.
~Geanna Alexandra~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Waktu telah menunjukkan pukul 11.05, tetapi seorang dokter muda masih setia dengan jas putih khasnya.
Tok.. Tok.. Tok..
"Masuk!" perintah Gea kepada seseorang yang mengetuk pintu ruangannya.
"Dok, ada yang ingin bertemu." ucap seseorang itu setelah berada di hadapan Gea.
"Siapa?" tanya Gea kepada seseorang tersebut.
"Gak tau dok, saya gak pernah liat orang itu. Tapi katanya temen dokter Gea. "
"Ya udah suruh masuk aja Sep." ucap Gea kepada suster yang diketahui bernama Septi.
"Baik dok." setelahnya Septi segera keluar.
Tak lama kemudian masuk seorang pria dengan jas kantornya.
"Loh Glo? Lo ngapain di sini?" tanya Gea dengan wajah bingungnya.
"Gue mau lihat-lihat tempat kerja lo lah. Emang gak boleh apa?" Glo mendudukkan dirinya di kursi yang tersedia di hadapan Gea.
"Ya boleh sih, tapi kok--"
"Udah jangan banyak tanya. Mending temenin gue makan siang yuk! Gue tau pasti lo belum makan kan?" Glo menarik tangan Gea berniat mengajaknya keluar dari ruangan tersebut.
"Ee.. Eh bentar. Tas gue tinggal!" teriak Gea sedikit nyaring, ingat hanya sedikit. Karena Gea masih ingat di mana ia berada.
Selama perjalanan menuju parkiran banyak para staf dan juga beberapa dokter yang mengenal Gea menyapanya.
Yang hanya dibalas senyuman oleh Gea.
Setelah sampai di parkiran Gea dan Glo segera memasuki mobil Glo.
•••••••••
"Lo mau pesen apa?" tanya Glo kepada Gea.
Benar, mereka sudah sampai di rumah makan dekat rumah sakit tempat Gea bekerja.
"Samain aja."
Setelahnya Glo segera menyebutkan pesanannya kepada pelayannya.
"Nasi pake rendang sama gulai udangnya dua ya, minumnya teh es aja." ucap Glo menyebutkan.
"Baik pak, ditunggu ya.".
Kok Glo pake udang ya? Batin Gea bertanya.
Karena pasalnya Gea tidak bisa makan udang. Ia alergi dengan udang.
"Glo? Lo beneran pesen itu?" tanya Gea hati-hati, karena takutnya Glo hanya tidak sengaja melakukannya.
"Ya iya lah, kenapa? Lo gak suka ya dibawa ke rumah makan kayak gini?" tanya Glo sarkas.
"Lo beda Ge, kalo Fely aja dibawa ke jajanan pinggir jalan aja udah seneng. Gak kayak lo, dibawa ke rumah makan aja pake sok-sok'an gak mau." ujar Glo yang benar-benar menyakiti batin Gea. Sedangkan sang pelaku dengan santai memainkan ponselnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
GLORINNO (On Going)✔️
Teen FictionDIMOHON UNTUK FOLLOW SEBELUM MEMBACA<3 Mencintai seseorang yang berjanji untuk menjadikan kita wanita satu-satunya tetapi malah melupakannya sangatlah menyakitkan. Jika hati tak mampu menepati lebih baik jangan berjanji. Sesungguhnya patah hati pali...