6. Mencari Udara Segar

51 12 54
                                    

⚠️⚠️ Visualisasi hanya berlaku di cerita ini. Jangan pernah dibawa ke dunia nyata !!!

Jangan lupa vote 🤗🤗🤗

Dan tinggalkan komentar juga yaa🤗🤗🤗

Biar aku makin semangat ngetiknya 😅😅😅

Dan mungkin, aku bakalan up kalo banyak yang komen 😌😌😌

Happy Reading 💚💚💚

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Sibuk nggak ??" Pertanyaan yang mengawali pertemuan antara Kia dan Lucas pagi ini. Kia sebenarnya mendapat hari bebas hari ini. Jadi dia tidak akan mengurus pasien selama satu hari penuh. Dia berniat hanya untuk beristirahat atau hanya sekedar jalan-jalan. Jalan-jalan itupun kalau ada orang yang menemaninya. Karena dia tidak tau dengan daerah sini juga kan. Kalau nyasar kan nggak lucu. Nyasar di negara orang.

"Iya, kenapa ??" Tanya Kia balik.

"Bohong. Lo kan hari ini dapet hari bebas. Dokter Dimas aja ke kota buat nyari udara segar." Ucap Lucas dengan wajah tengilnya.

"Ya kalo udah tau, ngapain tanya !!" Ketus Kia sambil memasang sepatunya. Mereka sekarang sedang berada di tenda yang ditempati Kia dan Rena tidur. Lucas mendekat, berjongkok dihadapan Kia kemudian menarik kaki Kia dan menumpukan di kakinya agar dia bisa mengikatkan tali sepatu gadis itu.

"Gue mau ajak jalan-jalan. Sekalian ada yang harus gue pantau di dekat tempat itu." Ucap Lucas masih dengan telaten mengikat tali sepatu Kia.

"Kalo mau tugas mah jangan ajak-ajak gue. Tugas lo ngeri semua. Kalo tiba-tiba berurusan sama bom, gue bisa mati muda kalo gitu caranya. Gue kan masih mau nikah, masih mau jadi dokter juga." Protes Kia.

"Enggak, ini nggak ada urusannya sama bom. Gue cuma mau mantau orang, orang yang mencurigakan." Bisik Lucas di kalimat terakhirnya.

"Siapa emang ??" Tanya Kia penasaran. Lucas kemudian mendekatkan bibirnya di telinga Kia untuk membisikkan jawabannya.

"Teroris."















BUGGGGHHHH...














Satu pukulan Kia layangkan pada Lucas menggunakan bantal yang dia gunakan untuk tidur. Membuat Lucas langsung berdiri dari posisi jongkoknya.

"Nggak mau ih !! Mending gue ada disini berhari-hari daripada harus berurusan sama teroris !! Kalo gue nanti malah di sandera terus mati gimana heh ??!!" Kesal Kia masih dengan memukul tubuh besar Lucas dengan bantal. Lucas langsung menangkap bantal yang dipukulkan Kia padanya. Dia menahan bantal itu agar Kia tidak memukulkan padanya lagi. Bantal itu kemudian dia tarik agar Kia berdiri dan jarak mereka semakin dekat.

"Gue nggak bakalan biarin itu sampe terjadi. Lo, terlalu berharga buat dibunuh gitu aja. Itulah kenapa, gue bakalan selalu lindungi lo selama lo ada disini." Ucap Lucas dengan suara pelan. Membuat Kia jadi gugup sendiri. Dia tidak pernah berbicara dengan cowok lain sedekat ini kecuali dengan Nana dan Jeno.

"Sekarang, siap-siap. Jangan kebanyakan tanya atau ngebacot. Gue bakalan ajakin lo ke tempat yang bagus banget. Lo pasti bakalan suka. Karena tempatnya bagus." Ucap Lucas kemudian berjalan keluar tenda yang ditempati Kia. Ketika Kia sadar, Kia langsung membolakan matanya.

"Lo jangan bikin gue makin penasaran !! Tinggal bilang, lo mau ajakin gue kemana ??" Tanya Kia mengejar Lucas. Lucas langsung berbalik kemudian mengulurkan tangannya sehingga telapak tangannya mengenai wajah Kia yang berusaha mendekat kearahnya. Membuat Kia mencebik kesal.

Nothing Impossible 2 (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang