⚠️⚠️ Visualisasi hanya berlaku di cerita ini. Jangan pernah dibawa ke dunia nyata !!!
Jangan lupa vote 🤗🤗🤗
Dan tinggalkan komentar juga yaa🤗🤗🤗
Biar aku makin semangat ngetiknya 😅😅😅
Soalnya komentar kalian tuh penyemangat ku hehe 😂😂😂
Dan mungkin, aku bakalan up kalo banyak yang komen 😌😌😌
Happy Reading 💚💚💚
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Kia kembali mengecek kondisi pasien yang kemarin dia tangani. Dia melihat hasil pemeriksaannya dan dia sudah bisa memastikan kalau operasi yang dia lakukan itu berhasil. Kia kemudian menyuruh perawat untuk terus memantau kondisi pasien itu. Kia keluar dari ruangan ICU dimana pasien itu ditempatkan. Dia kemudian berniat untuk menuju ke UGD karena ada beberapa pasien juga yang akan dia periksa keadaannya. Tapi sesampainya di UGD, dia malah mendapati keributan disana.Ada beberapa preman yang mengancam semua orang disana termasuk perawat juga. Bahkan petugas keamanan tidak ada yang berani mendekat karena preman itu menodongkan pisau pada seorang pasien. Kia berjalan mendekat, berusaha mencaritahu apa yang terjadi. Tapi Devan dan Jeno menghalanginya. Kia kemudian meyakinkan mereka berdua untuk tidak khawatir. Bagaimanapun juga, preman itu sudah membuat pasiennya berada dalam bahaya.
"Ada apa ini ??" Tanya Kia dengan kedua tangan yang dia masukkan kedalam saku jas dokternya.
"Kau dokter bedah disini ??" Tanya preman itu.
"Ada apa memangnya ??" Tanya Kia lagi. Preman itu kemudian mendekat kearah Kia dan menodongkan pisaunya kearah Kia. Membuat semuanya memekik karenanya. Kia yang mendapat todongan seperti itu sama sekali tidak merasa takut. Dia hanya memberikan wajah datarnya pada preman itu.
"Sedaritadi juga ada dokter bedah disini. Tapi anda membuat mereka tidak berani mendekat karena apa yang anda bawa ini." Ucap Kia.
"Anda kalau meminta pertolongan di rumahsakit, bukan seperti ini caranya. Jika anda memintanya secara baik-baik, kita semua disini akan melayani dengan baik juga." Ucap Kia berusaha tenang.
"Omong kosong !! Kalian para dokter tidak akan mau menangani pasien jika kami tidak membayarnya lebih dulu !!" Teriak preman itu semakin memajukan pisaunya. Kia menghela nafasnya kemudian menepis tangan preman itu dan membuat pisau itu terlempar begitu saja.
"Anda jangan sembarangan kalau berbicara. Jika pasien itu memang dalam keadaan gawat, kita akan langsung menanganinya. Itupun dengan seizin keluarga pasien. Karena pasien adalah prioritas kami." Tegas Kia. Preman itu mulai emosi. Preman itu menepuk pipi Kia sedikit keras yang membuat Kia risih sendiri.
"Jangan asal bicara, buktikan apa yang lu omongin tadi." Ucap preman itu sambil mendorong tubuh Kia beberapa kali. Tapi untuk yang terakhir, Kia langsung memegang tangan kanan preman itu yang dia gunakan untuk mendorong tubuh Kia. Kemudian memutarnya sampai tangan preman itu berbunyi. Membuat preman itu memekik kesakitan.
"Anda jangan kurangajar !!" Peringat Kia sambil mendorong tangan preman itu dan membuat preman itu mundur beberapa langkah.
"Dimana pasiennya ??" Tanya Kia pada semua dokter yang ada disana. Tapi mereka semua tidak ada yang membuka suara.

KAMU SEDANG MEMBACA
Nothing Impossible 2 (END)
Фанфик⚠️ Sebelum baca yang ini, baca yang season 1 dulu biar nggak bingung ⚠️ Cerita murni karangan author sendiri ⚠️ Plagiat pergi jauh-jauh !!! ⚠️ Start 23 April 2021 . . . . . Jeno (Lee Jeno) mencoba memperjuangkan cintanya yang semakin menjauh dari di...