Keluarga Kecil Jeno

36 9 16
                                    

⚠️⚠️ Visualisasi hanya berlaku di cerita ini. Jangan pernah dibawa ke dunia nyata !!!

Jangan lupa vote 🤗🤗🤗

Dan tinggalkan komentar juga yaa🤗🤗🤗

Biar aku makin semangat ngetiknya 😅😅😅

Nggak maksa sih, terserah kalian aja. Aku nggak bakalan maksa lagi. Sesuai kesadaran dan kemauan masing-masing aja

Happy Reading 💚💚💚

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Suara teriakan 2 anak yang kini masih berusia 4 tahun itu menggema di setiap penjuru rumah besar keluarga Azkana. Tawa dan pekikan terdengar mewarnai rumah tersebut.

"Jangan lari-larian gitu sayang, nanti jatuh kalian yang sakit." Itu suara dari sang ayah yang kini berjalan menuju ruang keluarga untuk mengawasi kedua anaknya itu.

"Tapi Lio ambil boneka aku Yah !!" Protes sang putri sambil menunjuk ke arah saudara kembarnya.

"Lio, jangan jahilin Lia gitu. Kembaliin bonekanya." Pinta sang ayah dengan lembut.

"Tapi kan Lio cuma mau pinjam ayah !!" Protes Lio sambil memanyunkan bibirnya.

"Hei, kamu cowok kenapa main boneka ?? Kan itu kamu punya robot-robotan sama mobil-mobilan." Ucap sang ayah, Jeno sambil berjongkok di hadapan jagoannya.

"Yaudah nih aku kembaliin." Ucap Lio sambil memberikan boneka yang tadi sempat di ambil dari Lia, kembarannya.

"Ayah, bunda kapan pulang ?? Lia udah kangen sama bunda." Ucap putrinya sambil memeluk leher ayahnya.

"Sabar ya, harusnya hari ini bunda kalian pulang. Kita tunggu aja telfon dari bunda ya ??" Balas Jeno sambil mengusap surai hitam putrinya.

"Ayah, Lio lapel." Rengek jagoannya itu sambil mengusap perutnya yang sedikit membuncit itu.

"Haha, kan apa ayah bilang. Kalau sarapan makan yang banyak, biar nggak laper lagi kalo siang. Bentar ya, biar ayah buatin camilan aja. Kalian duduk dulu di meja makan." Ucap Jeno sambil mengacak rambut kedua anaknya itu.

"SIAP KAPTEN !!" Seruan kedua anaknya itu membuat Jeno jadi semakin gemas dibuatnya. Jeno kemudian berjalan menuju dapur dan melihat isi kulkas untuk membuatkan si kembar camilan. Tapi belum sempat dia membuka kulkas, dia melihat polaroid yang sengaja ditempel di kulkas oleh istrinya itu.

"Kapan kamu pulang Ki ?? Kamu sama sekali belum ngasih kabar daei 1 minggu lalu. Kamu baik-baik aja kan disana ??" Guman Jeno sambil melihat foto keluarga kecilnya yang sedang berlibur di pantai saat itu. Ketika si kembar masih berusia 2 tahun.

Jeno menghela nafasnya kemudian melanjutkan kegiatannya yang maish tertunda itu. Dia mengambil beberapa sayuran dan juga ayam untuk dia olah menjadi camilan sehat untuk si kembar. Dia sudah sibuk di dapur dengan sesekali mengawasi si kembar, takut jika mereka melakukan hal ajaib yang membuat Jeno geleng-geleng kepala.

"GOOD MORNING !!!" Teriak seseorang dari arah pintu rumahnya. Jeno menoleh sekilas dan mendapati Nana dan juga Rena yang baru saja masuk ke dalam rumahnya dengan putrinya yang ada di gendongannya.

"OM NANA !! TANTE RENA !!" Pekik si kembar bersamaan.

"Ini udah siang Na. Tumben jam segini udah kesini ??" Tanya Jeno tapi masih sibuk dengan urusan dapurnya.

Nothing Impossible 2 (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang