29. Akhir Kisah Indah (END)

87 13 30
                                    

⚠️⚠️ Visualisasi hanya berlaku di cerita ini. Jangan pernah dibawa ke dunia nyata !!!

Jangan lupa vote 🤗🤗🤗

Dan tinggalkan komentar juga yaa🤗🤗🤗

Biar aku makin semangat ngetiknya 😅😅😅

Nggak maksa sih, terserah kalian aja. Aku nggak bakalan maksa lagi. Sesuai kesadaran dan kemauan masing-masing aja

Happy Reading 💚💚💚

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

⚠️⚠️Awas otaknya traveling ya 🌚🌚🌚


Dua bulan setelah Mark menikah, akhirnya Jeno melakukan wisudanya sebagai seorang dokter spesialis bedah saraf. Kali ini Kia ikut menghadiri acara graduatenya itu. Kia duduk di bangku penonton dan melihat Jeno yang sedang naik keatas panggung.

Ketika sudah berada diluar, Jeno dan Kia sudah mendapati teman-teman dan keluarganya berkumpul bersiap untuk mengambil foto bersama. Jeno masih lengkap memakai toga nya dan membawa gulungan kertas yang berisi hasil pencapaiannya selama ini, berjalan bergandengan dengan Kia menghampiri semua orang yang sedang berkumpul.

"Nah ini nih !! Yang kita tunggu daritadi." Ucap Nana sambil menyiapkan kameranya untuk memotret moment spesial ini.

"Yaudah ayok foto bareng, biar aku yang fotoin." Pinta Nana pada keluarga Azkana yang saat itu hadir. Bahkan Mark dan Mina juga ikut.

"Lo juga ikut lah Ra, ngapain malah di sebelah gue." Protes Nana kemudian mendorong Kia agar ikut berfoto bersama mereka. 

Nana mengambil foto keluarga itu dengan Kia yang menggamit tangan Jeno. Tak lupa eyesmile yang terukir diwajah Jeno. Kia juga memberikan senyuman tulusnya. Nana juga memotret ketika Jeno dan Kia saling bertatapan. Nana tau kalau mereka belum siap saat itu, tapi tetap saja posisi mereka berdua yang seperti itu terlihat indah bagi Nana.

"Udah sekarang biar ayah yang ambil foto kalian sebagai temen-temennya Jeno." Ucap Jeffry mengambil alih kamera Nana.

Chandra, Nana, Jiji, Rendi, Ryan, dan Leo kemudian berkumpul dan berfoto bersama. Berbeda dengan foto keluarga yang terlihat formal, foto sekarang malah terlihat sangat kocak. Bahkan Jeno sudah memakaikan topi wisuda miliknya di kepala Kia. Mereka semua saling berpelukan dan tertawa. Tepat saat itu Jeffry langsung memotret kebersamaan mereka.

Setelah acara berfoto itu, Jeno menarik tangan Kia agar tidak pergi dulu. Semua orang yang menyadari hal itu langsung menoleh kearah Jeno dan Kia berada. Jeno kemudian berlutut dihadapan Kia kemudian menyodorkan gulungan yang tadi dia bawa pada Kia. Membuat Kia seketika menutup mulutnya karena terkejut.

"Mungkin jika kebanyakan orang akan memberikan cincin atau bunga sebagai hadiah. Tapi aku tidak akan memberikan hal yang sama. Aku akan memberikan apa yang selama ini aku perjuangkan. Dan perjuangan ini bukan hanya untuk diriku dan keluargaku sendiri, tapi untuk kamu. Untuk memantaskan diri menjadi suami yang baik untukmu. Agar aku bisa menafkahimu lahir dan batin." Ucap Jeno.

Memang Jeno mempunyai rencana untuk melamar Kia. Tapi dia tidak memberitahukannya pada siapapun. Hanya dirinya sendiri yang tau rencana ini. Bukan Nana namanya kalau tidak mengabadikan moment seperti ini. Dia langsung membuka kembali kameranya dan mengabadikan moment berharga itu.

Nothing Impossible 2 (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang