21. Jalan-Jalan Berdua

45 12 27
                                    

⚠️⚠️ Visualisasi hanya berlaku di cerita ini. Jangan pernah dibawa ke dunia nyata !!!

Jangan lupa vote 🤗🤗🤗

Dan tinggalkan komentar juga yaa🤗🤗🤗

Biar aku makin semangat ngetiknya 😅😅😅

Nggak maksa sih, terserah kalian aja. Aku nggak bakalan maksa lagi. Sesuai kesadaran dan kemauan masing-masing aja

Happy Reading 💚💚💚


.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Tio melangkah memasuki rumahsakit Nusantara. Kali ini dia bertekad untuk menyatakan perasaannya secara langsung pada Kia setelah perdebatannya dengan Teddy kemarin. Dia bahkan tidak ragu untuk pulang ke Indonesia. Dia sudah siap dengan apapun kemungkinan yang akan dia dapat nantinya. Tio bertanya pada resepsionis tentang keberadaan Kia dan dia mendapat info kalau Kia sedang ada di IGD.

Dia berniat untuk pergi ke IGD tapi langkahnya terhenti karena Devan. Dia memberitahu Devan kalau dia akan bertemu dengan Kia. Dan Devan memberitahu pada Tio kalau Kia berada di ruang VIP nomor 24, tempat Nana dirawat. Langsung saja Tio menuju kesana. Begitu sampai disana, Tio melihat kalau Kia sedang berbicara dengan seseorang dan sedang menyuapinya makan.

"Yara !!" Panggil Tio.

"Kak Tio ?? Kakak balik ke Indo ?? Nyari gue ?? Ada apa ??" Tanya Kia masih sambil memegang mangkuk bubur.

"Gue mau ngobrol sama lo." Ucap Tio.

"Yaudah ngobrol aja. Gue nggak bisa ninggalin dia. Makanannya dia belum habis soalnya, dia juga nggak ada yang nungguin." Ucap Kia.

"Lo harus tanggung jawab !!" Ucap Tio tiba-tiba. Entah kenapa dia bisa terpikirkan untuk berbicara seperti itu. Dia seperti tidak punya cara lain untuk menjelaskan perasaannya.

"Lo ngehamilin dia Ra ??!!" Tanya Nana kaget.

"Yang bener aja dongo !! Dia cowok, mana bisa dia hamil !! Yang ada gue yang bisa hamil !!" Kesal Kia.

"Jangan-jangan lo yang hamil ??!!" Tanya Nana kaget.

"Gila lo lama-lama !! Kita bicara diluar kak !!" Ucap Kia kemudian mengajak Tio untuk berbicara diluar. Tio faham, sepertinya Kia tidak ingin mengganggu pasiennya. Begitu sampai diluar, Tio menundukkan kepalanya dalam. Bingung harus mengucapkan apa.

"Maksud kakak apa ?? Gue harus tanggung jawab apa ?? Bukannya mamanya Jesper sekarang udah gapapa ya ??" Tanya Kia bingung.

"Bukan itu. Ada hal lain." Balas Tio masih dengan menundukkan kepalanya.

"Apa ??" Tanya Kia sambil menyilangkan kedua tangannya didepan dada.

"Lo harus tanggung jawab karena udah bikin gue suka sama lo." Ucap Tio cepat. Kia yang mendengar ucapan Tio itu seketika ternganga. Apa tidak ada cara lain untuk mengungkapkannya ??

"Maksudnya ?? Kakak suka sama gue ?? Cewek barbar yang suka ngajakin orang berantem ?? Cewek yang sama sekali nggak ada anggun-anggunnya. Nggak salah lo kak ??" Tanya Kia memastikan.

"Ya emang gue suka sama lo. Makanya gue minta sama lo buat tanggung jawab karena udah bikin gue suka sama lo." Ucap Tio. Kia tertawa tidak percaya. Dia mengusap pelan wajahnya kemudian melihat kearah Tio.

"Kalo gitu, apa kakak bisa tanggung jawab karena udah bikin Rena suka sama kakak ??" Tanya Kia balik. Membuat Tio seketika terdiam karena ucapan Kia itu.

Nothing Impossible 2 (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang