Tidak seperti kemarin Soobin dapat tertidur pulas walau mendapat perlakuan aneh dari Yeonjun, pagi ini di kedua matanya terlihat jelas lingkaran hitam di bawah mata —persis panda.
Soobin tidak bisa tidur nyenyak lantaran mengingat situasi semalam yang terlihat ambigu dimatanya, apalagi teman sekamarnya itu meremas bokongnya membuat Soobin berfantasi liar semalaman.
Dua orang lelaki dengan posisi yang satu berdiri dan satu lagi duduk tepat ke arah privasi milik Yeonjun terlebih lagi mereka berdua sama-sama berkeringat, padahal saat Soobin masuk ke dalam ruangan terasa dingin karena air conditioner. Hal itu membuat Soobin terus berpikir ke arah negatif.
Walau banyak orang yang mengatakan wajah Soobin terlihat polos apalagi jika tersenyum lebar memperlihatkan lesung pipinya dan kedua mata membentuk bulan sabit, lelaki itu benar-benar terlihat seperti anak kecil yang masih suci tanpa dosa. Kenyataannya Soobin tidak sepolos itu.
Jelas Soobin tidak sepolos wajahnya karena bagaimanapun juga ia seorang pria dewasa berusia dua puluh satu tahun dan sudah pernah berhubungan intim dengan mantan kekasihnya.
Soobin mengacak dan menjambak surainya agar pikiran-pikiran dikepala yang mulai memikirkan hal negatif hilang karena ini masih pagi dan tidak sepantasnya ia berfantasi di pagi hari, apalagi hari ini ia akan resmi menjadi mahasiswa Hongik Universitas.
Tapi lagi-lagi, saat ia membuka pintu kamarnya, lelaki itu dapat melihat Yeonjun yang hanya berbalut handuk tengah merangkul seorang perempuan di ruang tengah.
"Oh, sudah bangun?" sapa Yeonjun begitu melihat Soobin berdiri di depan pintu kamar.
"Oh, kau Soobin?" Kali ini perempuan yang tengah dirangkul oleh Yeonjun menyebut namanya.
Soobin tersenyum canggung sambil menggaruk tengkuknya yang tak gatal. "Kenal saya?"
"Ey, ini aku Seojin yang menyewakan kamar ini sekaligus teman kekasihmu!" Mendengar hal yang baru Yeonjun ketahui, kepala lelaki itu menoleh ke arah Seojin.
Sementara Soobin tersenyum lebar begitu tahu perempuan yang masih dirangkul oleh Yeonjun itu ternyata temannya Arin. Soobin baru mengetahuinya kemarin saat ia cerita pada Arin tentang Seojin.
"Oh, iya benar, kau temannya Arin. Maaf, aku sempat tidak mengenalimu."
Kali ini Yeonjun mengalihkan pandangannya ke arah Soobin saat mendengar sebuah nama yang ternyata kekasih lelaki itu.
Seojin terkekeh senang. "Akhirnya, kita bertemu. Senang bertemu denganmu, Soobin!" ujarnya sambil menghampiri Soobin untuk mengajaknya bersalaman.
Dengan senang hati Soobin menjabat tangan Seojin. Tak lupa ia tersenyum lebar padanya yang jarang sekali Yeonjun lihat. Pertama dan terakhir Soobin tersenyum lebar seperti itu saat lelaki itu pertama kali datang ke apartemen.
Tentu saja melihat Soobin tersenyum manis pada Seojin membuat lelaki itu mendecak pelan.
"Soobin-ah, bukankah kau hari ini harus berangkat ke kampus?" tanya Yeonjun mendekati keduanya.
Soobin mengalihkan pandangan ke arah jam dinding. "Ah, iya. Aku harus segera ke kampus!"
Yeonjun tersenyum sambil berkata, "benar, kau itu mahasiswa baru tidak boleh terlambat, loh? Cepat mandi, kali ini aku akan membuatkan sarapan untukmu, Soobin-ah." Tak lupa, Yeonjun menepuk bokong Soobin beberapa kali sebelum lelaki itu mengacir ke kamar mandi.
Melihat kebiasaan Yeonjun yang selalu menepuk bokong lelaki yang disukainya, Seojin menggeleng pelan sambil mendecak.
"Hei, bisa-bisa dia ketakutan kalau kau melakukan hal itu padanya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Roommate; Yeonbin [✓]
Fanfiction[COMPLETED] Berawal dari kedatangan Choi Soobin di apartemen Choi Yeonjun, membuat pemuda itu berakhir jatuh cinta padanya. "Choi Soobin. Kau akan menjadi milikku!" - Yeonjun. Top; Yeonjun Bott; Soobin ⚠️ WARNING ⚠️ Mature Content! 🔞 NSFW 21...